BAB 07. Death

774 173 264
                                    

"Perpisahan paling menyakitkan adalah berpisah karena kematian"
~LAYARA~

୨୧ Happy Reading ୨୧
_______________


Jam menunjukkan pukul 19:05 WIB, aku berjalan ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu, setelah itu aku memulai menjalankan ibadahku, karena saat ini hanya tuhanku lah yang akan selalu jadi pendengar terbaikku, tanganku mengadah, air mataku mengalir begitu deras, ku curahkan semuanya kepadamu tuhan, aku tahu semua ini berkat campur tanganmu, tapi tolong kuatkan aku untuk bisa melewatinya dengan sabar dan hati yang lapang.

Aku menyudahi shalatku lalu mengambil buku yang akan ku
baca di balkon favoritku, serta di temani hembusan angin malam yang tenang.

Tring, notifikasi handphoneku berbunyi, aku membuka pesan dari grup yang berisi aku, Azell dan Disa

Girls💅

Azell : Ra lo udah lihat belum postingan terbaru si Lena?

Disa : itu kayaknya ke lo deh Ra

Mungkin, bahkan gue ga ngerasa sama sekali.

Disa : keterlaluan banget si mereka gapunya hati Apa ya

Azell : ya kalo punya hati gabakal gt Sa

Disa : dia ga punya kaca apa di rumah, apa perlu gue beliin?

Kadang yg punya juga, gak sempet berkaca

Disa: iya juga si

Azell: haha

Percakapan kita pun berakhir dan aku melanjutkan aktivitasku yang terjeda beberapa menit, aku mengambil secangkir teh anget yang sudah aku siapkan dan menaruhnya di balkon.

Prangggg...

suara gelas terjatuh terdengar sangat nyaring,
Aku kurang erat memegang gagang gelas itu hingga terjatuh, dan segera membersihkan beling² yg berhamburan di lantai.

Awhh..., aku meringis kala pecahan kaca itu mengenai tanganku, terlihat darah segar yang keluar dari sana, aku segera mengelapnya dan menutupinya dengan tangan kananku, aku segera beranjak untuk mengambil plester yang berada di kotak p3k milikku, lalu membalutnya dengan plester tersebut.

Kini tanganku sudah terbungkus rapi dengan plester berwarna pink, ngomongin warna pink, aku memang suka warna pink dan tidak heran jika beberapa printilan yang aku punya berwarna pink, cewe bgt bukan haha

Waktu sudah menunjukkan pukul 21:45 malam, aku masih setia duduk di balkon dengan tatapan kosong ku, aku sedang bergulit dengan isi kepalaku yang begitu banyak konflik-konflik yang terjadi pada diriku akhir-akhir ini, aku selalu menatap langit dengan tatapan penuh harapan.

Waktu sudah menunjukkan pukul 21:45 malam, aku masih setia duduk di balkon dengan tatapan kosong ku, aku sedang bergulit dengan isi kepalaku yang begitu banyak konflik-konflik yang terjadi pada diriku akhir-akhir ini, aku selalu menatap langit den...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Langit begitu gelap dan sunyi malam ini, tapi langit punya bulan, bintang ,planet yang akan selalu menyinarinya, aku?" Ucapku tersenyum pilu "hanya punya bayanganku saja yang sama warnanya"

LAYARA  (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang