chapter 1

999 80 2
                                    

⚠️⚠️⚠️ attention ⚠️⚠️⚠️

story with harsh words, non-standard, mature contains, gxg/wlw, if you're homophobic, please stay away, thanks.
(cerita ini mengandung kata-kata kasar, tidak baku, dewasa, gxg/wlw, jika kamu homophobia, silahkan pergi dari sini, terimakasih).




🔺typos are everywhere🔺

"hari ini kita pembagian kamar asrama kan?" tanya gadis jangkung yang sedang duduk bersandar sambil meminum segelas es teh yang ia beli di kantin.

yang ditanya mengangguk dan mulai membereskan beberapa buku sisa ia membaca tadi.

"ji, gue ke perpus dulu ya balikin buku" izinnya.

"siap dan, tapi lu hati-hati ya, gue denger-denger disana sering ada penampakan" ujar gadis yang bernama minji itu sambil menakut-nakuti temannya.

"fuck lah, dua tangan sudah diciptakan sempurna sama Tuhan, sayang aja kalau ga dipake buat mukul muka lu"

sementara minji hanya cekikikan melihat daniel yang sudah kegocek dengan kata-katanya.

saat ia kembali menikmati es teh, matanya tak sengaja melihat gadis yang selalu ia ganggu setiap saat.

"gud morning neng hanni" sapa minji sambil memberikan senyum terbaiknya, sedangkan yang disapa hanya bergidik ngeri.

"apasi, ga jelas" balas hanni ketus.

minji yang mendengarkan hanya terkekeh pelan, senang sekali rasanya menganggu gadis pendek yang galak itu.

"sensian mulu nih, lagi pms ya neng?" tanya minji sambil sesekali mulutnya menyeruput es teh yang sudah sedikit mencair.

"gak jelas banget, malas ih kena hawa hawa jamet, au ah mending gue kabur" ujar hanni sambil melengos pergi meninggalkan minji.

"yeee, baru juga disapa udah kabur bae, kapan lagi lu disapa sama orang keren kaya gue"

••••••

saat ini minji maupun daniel sedang fokus mendengarkan guru yang menerangkan materi didepan, begitupun dengan murid lainnya.

"sampai sini paham anak-anak?"

minji tiba-tiba mengangkat tangannya, hal itu membuat guru serta murid terfokus pada dirinya.

"iya, kenapa minji, ada yang kamu belum paham dari materi yang saya jelaskan?"

"ekhem, saya sangat paham dengan materi yang ibu sampaikan, tapi bisakah ibu mengajarkan cara memahami isi hati hanni"

murid yang mendengar itu seketika bersorak, sementara hanni menutup wajahnya karena malu dengan kelakuan minji.

"minji anj, gue malu bangsat!"

guru yang melihat kelakuan siswinya itu hanya menggelengkan kepalanya pelan, sudah tidak heran dengan tingkah minji yang diluar prediksi.

"minji, fokus belajar"

yang ditegur nyengir merasa tidak bersalah, lalu ia melihat hanni yang memplototinya sejak tadi, tapi itu tidak membuat minji takut, malah ia memberikan flying kiss kepada gadis itu.

hanni yang melihat itu kembali bergidik ngeri dan langsung mengalihkan pandangannya, ia lebih memilih melihat matematika 1 hari 1 malam ketimbang melihat minji.

LOOK AT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang