chapter 4

544 66 0
                                    

🔺typos are everywhere🔺

"lu gapapa?"

gadis itupun membantunya untuk bangun, ia melihat kakinya yang berdarah karna jatuh kesandung batu.

"gue gapapa kok, ini kaki lecet dikit doang ga ngaruh"

"ga ngaruh gimana sull, ini lutut lo berdarah noh, mau gue obatin?"

"gausah ji, gue gapapa"

minji pun menggelengkan kepalanya pelan, ia memilih menggotong sullyoon menuju uks, tidak peduli sullyoon yang sedari tadi bilang tidak papa tidak papa, pada nyatanya kaki gadis itu lumayan berdarah sekarang.

"lu keras kepala" ujar sullyoon saat dirinya sudah berada di uks.

"gapapa, yang penting keadaan lu dulu yang utama" ujar minji sambil matanya menelusuri lemari mencari betadine, alkohol dan juga kapas.

setelah mendapatkan apa yang dicari, minji menyuruh sullyoon untuk duduk di kasur uks, sementara minji duduk dikursi yang lebih rendah dan meletakkan kaki sullyoon dipahanya, jujur sullyoon sedikit canggung dengan posisi seperti ini.

"tahan ya"

minji mulai membersihkan luka sullyoon dengan alkohol, sesekali sullyoon meringis karena rasa perih dikakinya, tapi dengan sigap minji langsung meniup pelan bekas luka yang ia bersihkan.

jujur saja, ketika sullyoon mendapatkan perhatian seperti itu, hatinya sedikit tersentuh, sebagai pemilik lovlang act of service, perlakuan minji adalah hal yang paling manis yang pernah sullyoon terima.

"nah sudah selesai, lu istirahat dulu sebentar, nanti gue izinin ke guru yang masuk" ujar minji sambil ia menaruh kembali obat yang dipakai tadi.

"gausah ji, gue mau ke kelas aja, lagian disini gue sendiri".

"yaudah karna lu sendiri disini,gue temenin"

sejak kejadian itu sullyoon menyukai minji, ia juga tidak mengerti kenapa bisa suka dengan minji, padahal ia sendiri tau sifat minji seperti apa dikelas, tapi sullyoon juga tau sisi lain minji, gadis itu juga memiliki perlakuan yang manis, sehingga sullyoon semakin yakin untuk cinta dengan minji.

tapi semenjak sullyoon tau minji menyukai hanni, hati kecilnya sedikit ragu, mengingat pasti sangat sulit mendapatkan minji, tapi disisi lain sullyoon senang karena hanni tidak menyukai minji, jadi ada sedikit harapan untuk dirinya lebih mudah mendekati minji.

kini dirinya masih duduk dengan minji dipinggir lapangan, sedikit memperbincangkan tentang hanni yang dekat dengan ryujin, sullyoon sadar muka minji yang berubah jadi bete ketika dirinya menyebut ryujin tadi.

"sejak kapan mereka dekat?" tanya minji, sullyoon berpikir sebentar untuk mengingat kapan hanni bercerita tentang kedekatannya dengan ryujin.

"hmm baru baru aja sih" jawab sullyoon.

minji mengangguk lesu, sullyoon yang melihat minji ingin rasanya meledekin gadis jangkung itu, namun ia memilih diam sambil menahan tawanya.

"lagian lu suka sama orang yang ga lu sukain" ejek sullyoon, kali ini ia tidak tahan untuk tidak mengejek minji.

"ya kan lebih menantang sull, gue suka hal hal yang menantang" ucap minji bangga, ya walaupun didalam hatinya ada sedikit rasa tidak terima karena hanni lebih memilih menyukai temannya ketimbang dirinya.

LOOK AT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang