🔺typos are everywhere🔺
minji sudah bersiap dengan barang-barang yang ia bawa menuju asrama, gadis jangkung itu tidak mau ambil pusing dengan keputusan hanni yang tidak mau sekamar dengannya.
"siapa aja jadi dah, yang penting kamarnya nyaman" gumamnya sambil berjalan menuju kamar asrama nomor 18.
minji tergesa-gesa membuka kamar, selain ia ingin cepat menyusun barang, tangannya juga sudah keram karena mengangkat barang yang cukup banyak.
"loh, gak dikunci" batinnya.
ia pun membuka pintu dan surprise, matanya melihat hanni yang juga tengah menyusun barang-barangnya.
"bukannya lu minta tukar kamar han?" tanya minji sambil ia melengos masuk dan meletakkan banyak barang di meja sebrang tempat hanni menyusun.
yang ditanya tidak menjawab, minji berpikir gadis pendek itu masih marah dengannya, padahal kan yang buat keputusan sekolah, kenapa jadi dirinya yang salah, tapi minji tidak ambil pusing dengan itu.
ia memilih merebahkan badannya dikasur sambil mulai memejamkan matanya, tapi gebukan bantal pada mukanya membuat minji kembali terbangun.
"kenapa lagi cantik?" tanya minji dengan mata terbuka sebelah.
"tidur dibawah" tegas hanni, minji kemudian mendudukkan dirinya dipinggir kasur sambil membuka hpnya sebentar.
"masa gue dibawah, nanti kalau masuk angin gimana hmm, ga kasian sama orang yang kece ini?" tanya minji yang kurang setuju dengan suruhan hanni.
"gak mau tau dan gak peduli, gue ga mau ntar lu sentuh-sentuh gue pas tidur"
gadis jangkung itu berdiri lalu mulai mendekati hanni perlahan dengan senyuman khas nya, hanni yang merasa didekati reflek mendorong minji hingga sedikit oleng ke belakang.
"JANGAN DEKET-DEKET, DASAR MESUM" kesal hanni, tangannya juga langsung mengambil sapu kamar, berjaga-jaga kalau minji melakukan hal yang kurang ajar kepadanya.
"astaga hanni, gue cuman mau ambil charger, itu ada dibelakang lu" tunjuk minji santai, hanni membalikkan badannya dan melihat ada charger yang terletak dimeja tepat dibelakangnya tadi.
okay kali ini hanni sedikit malu, ia dengan segera menggeserkan posisinya agar tidak menutupi meja.
"ya lagian muka lu kaya mau nerkam gue" ujar hanni sedikit mengeles, minji tertawa pelan, ia sudah paham hanni sekarang merasa malu karena sudah menuduh yang tidak-tidak.
"emang muka gue ada mesum-mesum nya?" tanya minji sambil menunjuk wajahnya, hanni menatap minji sebentar.
iya hanya sebentar, tapi hanni dapat meng-absen setiap inci wajah minji, ia melihat hidung minji yang mancung, alis berbentuk lurus, tatapan mata yang tajam juga bibir tebal nya.
hanni sempat takjub, tapi ia langsung menepis pikirannya.
"apaan sih, gajelas, muka lu memang mesum, selalu mesum" ujar hanni, lalu ia lompat ke kasur sambil berguling-guling.
minji menaikkan bahunya setelah mendengar reaksi hanni, lalu ia juga ikut menidurkan dirinya disebelah gadis pendek itu, namun dengan cepat hanni menolak minji hingga terjatuh dari kasur.
"adowww pantat gue" ringis minji sambil mengusap bokongnya yang berbenturan langsung dengan lantai.
hanni tertawa puas melihatnya, sesekali ia mengusap perutnya yang keram karena ketawa.
"gue udah bilang, tidur dibawah!" ujar hanni dengan penekanan diakhir.
"iyee, bawel bener lu, untung sayang" ujar minji dengan senyum tengilnya, hanni memutar bola matanya, malas menanggapi gadis jangkung itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOOK AT ME
Teen Fictionhanni tidak menyangka akan memiliki perasaan lebih kepada temen kelas tertengil yang pernah ia jumpai dimuka bumi ini. "gila aja gue bisa suka sama minji yang modelannya kaya jamet tanah abang begitu, males banget" - Hanni "kapan lagi coba bisa dici...