🔺typos are everywhere🔺
hanni memukul punggung minji dengan keras, hal itu membuat minji kaget, juga cilok yang berada dimulut minji pun terpental keluar.
"uhukk uhukk, arghhh"
minji mengusap lehernya, perih karena kesedak kuah cilok pedas dan air matanya keluar menandakan rasa perih sekaligus sakit diantara tenggorokan dan dada nya.
oknum yang menepuk pun khawatir karena melihat minji yang sudah terbatuk-batuk, ia langsung mengusap-usap punggung minji dengan lembut.
"eh maaf maaf g-gue tadi kaget karna lu ngomong itu"
minji menarik nafas panjang sambil menyenderkan badannya dikursi halte.
"maafin guee" ujar hanni menggoyangkan badan minji.
"iyeee iye, gue narik nafas dulu, masih perih dada gue, alecia hanni" jelas minji, mana dia lupa beli minum tadi.
hanni merogoh isi tasnya dan mengeluarkan botol minum, ia memberi itu pada minji.
"minum dulu" tawar hanni.
yang ditawarkan langsung mengambil minum itu dan menghabiskan semua air yang ada didalam botol.
"MINJI KENAPA DIKOKOPP" kaget hanni saat matanya melihat mulut minji yang bersentuhan langsung dengan lubang botol minumnya.
"gapapa lah, sekali-kali" jawab minji dengan santai.
"anak anj" hanni menarik botol minumnya yang sudah habis.
hanni berpikir, secara ga langsung mereka sudah kiss, karena minji dan hanni minum dilubang botol yang sama.
"brengsekkk" batinnya.
gadis jangkung itu berdiri lalu menatap hanni sambil tangannya mengikat bungkus sisa cilok juga batagor yang ia makan tadi.
"mau ikut gue ke asrama ga?" tanya minji.
hanni menggeleng.
"duluan, gue mau jumpa adek gue"
minji mengangguk paham lalu langsung melengos pergi menuju asrama, karna dirinya juga sudah mengantuk ingin tidur siang.
hanni melihat kepergian minji, lalu ia bernafas lega.
"kata-katanya bercanda atau kaga ya?" tanyanya pada diri sendiri.
beberapa menit ia menunggu dihalte sampai orang yang ia tunggu pun datang.
"kak, mau ngapain manggil aku?" tanya hyein.
"gapapa, kangen aja sama adik ku yang oke ini" jawab hanni, lalu ia memeluk hyein erat.
tinggi badan mereka sangat jomplang, hyein merupakan adik kandung hanni, tapi badannya lah yang paling tinggi, justru tinggi hanni hanya sepundak gadis itu.
"tumben kak, kamu teh demam?" tanya hyein sambil tangannya mengusap jidat sang kakak.
"ckk, kangen doang emang ga boleh!" kesal hanni, ia menepis tangan hyein lalu mencubit paha adiknya.
"WOI WOI ARGHH SAKIT NJER" kaget hyein sambil mengusap-usap bekas cubitan hanni.
"lagian nyebelin banget!"
saat hanni kesal dengan hyein, tak sengaja matanya melihat minji yang keluar dari sekolah menggunakan motor.
"kemana anak itu"batinnya.
"suka bilang" celetuk hyein.
*plakk
satu geplakan mendarat mulus dipaha hyein, lagi dan lagi ia meringis karena ulah sang kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOOK AT ME
Teen Fictionhanni tidak menyangka akan memiliki perasaan lebih kepada temen kelas tertengil yang pernah ia jumpai dimuka bumi ini. "gila aja gue bisa suka sama minji yang modelannya kaya jamet tanah abang begitu, males banget" - Hanni "kapan lagi coba bisa dici...