chapter 10

1K 100 32
                                    

🔺typos are everywhere🔺





setelah mendengar kalimat yang keluar dari mulut hanni, mau tidak mau sullyoon tidak jadi menginap di kamar itu, ada rasa sedikit cemburu dihatinya karena hanni berbicara begitu, tapi sullyoon juga tidak mau ribut-ribut hanya perkara itu saja, lebih baik ia mengalah dan kembali kekamarnya sendiri.

sementara hanni dan minji kini tidur sekasur berdua, sangat canggung sebenarnya, apalagi minji, ia masih mengingat bagaimana hanni menggodanya, itu membuat pikirannya berkelana kemana-mana dan itu juga alasannya ia tidak mau terlalu dekat dengan hanni ketika tidur, karena kejadian itu juga.

"diem bener, lu masih sakit ga?" tanya hanni yang tiba-tiba membalikkan badannya lalu matanya menatap minji yang sepertinya kaget.

"g-gak, gapapa, udah mendingan gue" jawab minji, matanya ia alihkan ke hp, berusaha tidak bertatapan langsung dengan mata hanni yang sekarang sedang menatapnya dengan intens.

hanni dengan sigap menarik hp minji dan mengarahkan wajah gadis itu untuk menatapnya.

"gue ga seneng kalau lagi bicara tapi kaga didengar" ujar hanni tidak suka.

minji menghela nafas, lelah melihat gadis pendek didepannya ini yang tumben sekali meminta perhatian.

"bukan gitu han, gue nya lagi liat jadwal untuk besok" jelas minji.

"besok lu gausah sekolah, gausah macem-macem kata gue deh, masih sakit banyakan gaya masuk sekolah" omel hanni

minji yang mendengar itu reflek menutup telinganya, sudah lah kepalanya pusing ditambah omelan hanni yang tidak ada habisnya.

"iya iyaa, lu kenapa bawel bener dah"

"ya karna"

hanni mengusap pipi minji lalu mencium kening itu, minji reflek menutup matanya.

"kan lu lagi sakit, ga boleh lah sekolah dulu" jelas hanni, sementara minji merasakan darahnya berdesir ketika hanni melakukan itu.

"kenapa tiba-tiba nyium kening gue?" tanya minji, hanni menggelengkan kepalanya pelan.

"gapapa pengen aja gue" jawab hanni santai, minji tersenyum kecil, ia sedikit pede dan berharap ini lampu hijau untuk dirinya mendekati hanni dan menjadikan hanni sebagai pacarnya.

dengan tidak izin minji langsung memeluk hanni dan membawa gadis itu ke dekapannya.

"gue peluk elu ya,hehe" cengir minji.

tapi hanni menolak pelukan minji, sangat aneh.

"kenapa? katanya boleh meluk elo kalau gue lagi sakit" ujar minji sambil alisnya naik.

"arghh gue ga sanggup" kesal hanni sambil membanting bantal disebelahnya.

minji makin dibuat heran, sebenarnya apa yang terjadi dengan hanni?

"lu kenapa? gue ada salah ngomong?" tanya minji sambil mendekati hanni, niat minji hanya ingin menggenggam tangan hanni, tapi langsung ditepis oleh sang pemilik tangan.

"jangan pegang-pegang!" perintah hanni.

"lu kenapa alecia hanni? gue ada salah sama elu hm?" tanya minji lagi, kali ini sangat lembut.

"sebenernya.." ujar hanni

"truth or dare?" tanya lily.

hanni berpikir sebentar.

"DARE!"

lily mengangguk sambil matanya menatap hanni dengan seringaian kecil dibibir nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOOK AT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang