Running Towards Hell

46 3 0
                                    


Better with the light
Chapter Six

_
_
_
_
_

Slum Area,unknow place 2008.
Seanna First Life.

Kematian orang tersayang akan sangat menyakitkanNamun tidak satupun kematian dari keluargaku yang kutangisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kematian orang tersayang akan sangat menyakitkan
Namun tidak satupun kematian dari keluargaku yang kutangisi.
Bukan karena rasa sayangku telah hilang,
Tetapi karena akulah yang mati terlebih dahulu
dan merekalah penyebabnya.
Mereka menyebabkanku hidup dengan jiwa yang seakan mati.
Tergantikan dengan sosok lain
Yang bahkan tak kukenali lagi
Sebenarnya siapa diri ini.

______________________________________________________



Seanna POV

Aku selalu menanamkan di dalam diriku, bahwa kedepannya kehidupanku akan lebih baik setelah badai ini. Namun ternyata badai dihidupi tidak berlalu begitu saja. Banyak sekali hal menyakitkan terjadi setelah hari dimana Soraya mengerjaiku habis-habisan.

Satu hal yang tidak pernah kusangka yaitu semua orang benar-benar meninggalkanku dalam kesendirian ya... tidak benar-benar sendirian ada seorang bayi perempuan hasil perbuatan ibu tiriku dan kakakku yang mereka tinggalkan begitu saja karena nyawa mereka berada dalam bahaya setelah pengkhianatan yang mereka lakukan kepada kartel yang berkuasa di kawasan jabodetabek.

Kucoba bekap mulut Bayi ini yang mulai menangis dengan keras dikarenakan pintu kontrakan digedor dengan sangat kencang oleh seorang pria paruh baya galak pemilik kontrakan kumuh ini. Rasanya aku ingin ikut menangis dengan kencang bersama dengan bayi ini, menumpahkan segala ketakutan dan emosi-emosi yang ku pendam selama pelarian yang tidak juga berakhir.

DUG.......DUG........ DUG

"PELCUR SIALAN, GUE TAU LO Di Dalem! KELUAR! BAYAR KONTRAKAN LO! BAYAR PAKE BADAN LO KALO GAK PUNYA UANG!"  DUG.....DUG.....DUG "SIALAN LO YA! NANTI SORE GUE DATENG LAGI BAWA TUKANG PUKUL BUAT NGELUARIN LO SAMA ANAK HARAM LO ITU DARI KONTRAKAN GUE!"

Setetes air jatuh di pipi bayi yang baru ku lepaskan bekapan di bibir mungilnya, ya tanpa terasa air mataku berjatuhan ke si bayi. Rasanya aku ingin menyerah dan mengakui kekalahan namun melihat bayi yang menatapku dengan binar  matanya yang sangat bening, ku tetapkan didalam diriku bahwa aku akan mencoba bertahan sekali lagi sekali lagi.

Rasanya kepalaku sangat penuh dengan rencana-rencana yang akan membawaku keluar dari situasi sulit ini, mataku yang tadinya hanya menatap kosong kearah TV yang menyala segera fokus dengan sebuah berita yang membuat perasaanku lega bukan main.

Better With The LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang