Better with the light
Chapter two
_
_
_
_
_Renamers Bar At 2:00 PM
Sesuatu yang sudah berlalu
memang tidak akan pernah terulang lagi,
namun aku bisa mengulang masa lalu
dan menulis ulang masa depan.______________________________________
Di pukul dua yang dingin, Seanna sibuk dengan nampan-nampan yang berisi minuman milik para pelanggan, kakinya dengan gesit menghampiri satu persatu meja para pengunjung malam ini. Seanna ingat betul kenapa bar yang biasanya terlihat biasa saja di hari lain namun malam ini pelanggan benar-benar membeludak, kebanyakan diantara mereka sepantaran dengan Seanna bedanya para pemuda itu memilik uang saku dengan jumlah besar seperti dirinya dahulu.
Para pemuda itu membuat kegaduhan dengan sorak-sorakan atas bergabungnya kedua geng besar dikota ini, tentu dengan bergabungnya mereka akan mengurangi jumlah korban jiwa dari kedua belah pihak, namun tidak dengan kejahatan yang dialami oleh orang-orang di sekitar mereka. Dahulu mungkin Seanna akan menciut ketakutan namun dia sudah melihat hal-hal seperti ini bahkan lebih parah lagi, Seanna yang sekarang hanya menganggap para remaja ini melakukannya untuk pembuktian diri, tidak lebih.
Seorang pemuda menghampiri Seanna, ia merangkul Seanna seakan mereka teman lama. "Hai cantik" pemuda itu memasang senyum manis, dengan alis yang dinaik turunkan.
Seanna hanya bisa memaki didalam hatinya, ia berusaha tersenyum sopan. "Mohon maaf, hari ini saya sangat sibuk teman saya hari ini izin." Seanna melepaskan rangkulan pemuda yang tidak pernah ia ketahui namanya itu dan melangkah dengan cepat.
"Hahaha ditolak ya bro?" Pemuda itu mendecih. "Sejak kapan gua ditolak, liatin nih" Pemuda itu kembali menghampiri Seanna, kali ini ia bertindak lebih berani dengan memeluk gadis itu dari belakang dengan erat.
"Apa karena aku masih muda dan agak kucel kamu kira aku gak punya uang? Kalo itu yang kamu khawatirkan tenang aja."Pemuda itu menunjukkan kunci mobil BMW miliknya dan juga dompet yang penuh dengan uang. "aku bisa bayar kamu permalam sama dengan gaji kamu satu bulan kerja disini, bahkan lebih." Seanna berbalik kearah pemuda itu, mengalungkan tangannya dengan bibir yang tersenyum manis. Melihat Reaksi Seanna pemuda itu tersenyum penuh dengan kemenangan 'ah aku kira malam ini penaklukan akan cukup sulit, ternyata sangat mudah, bener-bener cewe gampangan'.
Seanna masih dengan senyum manisnya menarik pemuda itu kesalahan satu lorong sepi yang biasanya digunakan untuk para pekerja disana. "Apa kita ngelakuinnya disini? Gak mau diruangan aja?" Pemuda itu mengelus-elus pipi Seanna, Seanna mengambil tangan pemuda itu dari pipinya. "AKH SIALAN" teriak pemuda itu karena Seanna memelintir tangannya lalu menguncinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Better With The Light
General FictionSeanna Azni mauric, seorang wanita berusia 32 tahun yang tewas ditangan rekan krimal yang ia khianati membuat Seanna meninggalkan putri kecilnya yang begitu ia sayangi tanpa pamit dan tanpa siapapun yang dapat dengan pasti menjaga putrinya, mungkin...