"[Name], ayo kita masak daging!" suara sang kapten dengan topi jerami itu terdengar dengan jelas walau di tengah lautan ombak terus berderu, sang navigator, Nami si Dorobou Neko itu berdecak malas mendengar suara cempreng sang kapten. Setelah kedatangan anggota baru entah kenapa sang kapten, Luffy menjadi begitu lengket.
Memasak? Luffy bahkan tidak bisa memasak! tapi dia dengan antusias meloncat di atas kapal untuk memasak berdua dengan [Name], aneh kan? semua crew juga tau bahwa Luffy menjadi seperti itu karena suka. Siapapun yang mendengarnya juga ga percaya, semua crew pun juga begitu.
Mengira pada awal nya Luffy itu hanya nyaman dengan [Name] karena Luffy memang orang yang cepat akrab pada orang lain, kan? namun mereka baru sadar setelah [Name] berada di sana setelah empat bulan.
Keakraban Luffy pada [Name] sangat berbeda, menempeli gadis itu ke mana mana, ketika bajak laut menyerang dia akan lebih mengutamakan gadis itu, menyuruh Zoro menjaga nya dan Luffy akan memasang wajah bete ketika Sanji dan [Name] hanya berbincang sedikit karena pada dasar nya [Name] dan Sanji sama sama suka memasak.
"Luffy baka! kalau kau seperti itu [Name] bisa risih tau, iya kan [Name]?" ucap Nami pada [Name], sedangkan [Name] hanya terkekeh geli melihat tingkah laku Luffy.
Sebenarnya dia biasa saja dengan sifat Luffy karena menurut nya sang kapten begitu menggemaskan, apalagi dengan senyum lebar nya, dengan suara berisik nya di pagi hari yang membuka pintu nya di pagi hari hanya untuk membangunkan nya.
Padahal Luffy sendiri tidak bisa bangun pagi namun dia memaksa mata nya hanya untuk menjadi orang pertama yang menyapa [Name] di pagi hari, "Nanti saja ya, kapten. Aku ada janji dengan Robin-chan untuk membaca buku bersama" [Name] tersenyum lembut mencoba untuk membujuk kapten nya.
Luffy seperti di sambar petir, Luffy mengerutkan kening nya dan wajah nya berkaca kaca, sedih karena [Name] nya tidak mau memasak dengan nya.
"Jadi [Name] lebih menyukai Robin dari pada aku?" Luffy mulai menangis seolah merasa paling tersakiti, dia memanyunkan bibir nya. Dia sedih perempuan nya tak mau memasak bersama nya, apa waktu bersama Robin lebih menyenangkan daripada bersama nya? dia sedih!
-ilustrasi
[Name] terkekeh pelan dan mengelus rambut hitam kapten nya itu, "Tapikan aku sudah membuat janji dengan Robin-chan, janji harus di tepati, Luffy"
Sanji dengan cepat menarik kerah baju belakang Luffy lalu melambaikan tangan nya pada [Name] dan Robin, "Tidak papa [Name]-chan, pangeran mu akan mengurus Luffy! pergilah" Sanji dengan mata nya yang berubah menjadi love melambaikan tangan nya pada mereka berdua.
Robin terkekeh melihat Luffy, "[Name] kamu jah-" sebelum Luffy bisa menyelesaikan kalimat nya, Robin sudah lebih dulu menarik [Name] pergi. Setelah itu bisa terdengar Luffy meneriaki nama [Name] dengan keras namun berhenti karena pukulan keras dari Nami.
Robin melirik jendela dan melihat bahwa seperti nya sudah sore, berbicara dengan [Name] benar benar seru menurut nya. Robin dan [Name] sama sama menyukai buku sejarah yang sama dan mereka kadang akan merekomendasikan buku yang mereka baca.
"[Name]-chan sebaiknya kau pergi sekarang, seperti nya kapten menunggu mu dari tadi," suara alunan Robin yang lembut membuat [Name] melirik ke arah jendela lalu dia terkikik geli melihat Luffy yang duduk di atas pagar kapal menatap lautan dengan wajah bete dan aura nya yang kesal sedang berkoar koar.
"Ah kamu benar, Robin-Chan, tunggu aku disini sebentar ya, aku akan segera kembali," ucap [Name]. Dia beranjak dari duduk nya lalu keluar, melirik Nami, Brook, Chopper yang sedang berada di kapal sedangkan yang lain sedang berada di ruangan nya.
Nami, Brook, dan Chopper memberi jawaban yang sama, Luffy sedang tak mau berbicara. Seperti nya dia ngambek, [Name] mengangguk mengerti lalu berdiri di samping Luffy yang masih menatap lautan dengan wajah bete nya.
[Name] menoel-noel berapa kali namun tak di jawab, ah Luffy sedang marah level 10! "Luffy-san, mari besok kita bermain ular tangga bersama,"
-ilustrasi
Luffy menoleh ketika mendengar ajakan [Name] tapi masih dengan wajah bete itu, dia menyadarkan dagu nya di telapak tangan nya. "Malas! [Name] jahat sama aku," sahut nya.
"Luffy tidak mau bermain sama [Name]?"
Usopp yang baru keluar dari kamar nya memasang wajah geli melihat Luffy yang terlihat seperti bocah yang kesal dengan ibu nya. Ternyata cinta benar benar bisa membuat orang menjadi berubah 180 derajat.
Tidak mendengar respon dari luffy, [Name] kembali bersuara. "Beneran tidak mau nih? yasudah aku bermain bersama Sanji-san saja ya?"
Luffy mendelik ke arah Sanji dan Luffy pun turun, dia merengek kesal dan mengomel terus menerus.
"tidaakk bolehhh, mainn sama Luffy aja!"
KAMU SEDANG MEMBACA
۪𝐘𝐎𝐔𝐑 𝐇𝐔𝐒𝐁𝐔 𝐎𝐍𝐄𝐒𝐇𝐎𝐎𝐓 [SLOW UPDATE]
Conto" 𝕁𝕚𝕜𝕒 𝕞𝕖𝕟𝕔𝕚𝕟𝕥𝕒𝕚𝕞𝕦 𝕞𝕖𝕞𝕓𝕦𝕒𝕥 𝕜𝕦 𝕘𝕚𝕝𝕒 𝕞𝕒𝕜𝕒, 𝕒𝕜𝕦 𝕞𝕖𝕞𝕒𝕟𝕘 𝕤𝕦𝕕𝕒𝕙 𝕘𝕚𝕝𝕒 𝕜𝕒𝕣𝕟𝕒 𝕞𝕖𝕟𝕔𝕚𝕟𝕥𝕒𝕚 𝕤𝕖𝕤𝕖𝕠𝕣𝕒𝕟𝕘 𝕥𝕒𝕜 𝕟𝕪𝕒𝕥𝕒 𝕤𝕖𝕡𝕖𝕣𝕥𝕚 𝕞𝕦 " ❁ 𝙄𝙣𝙨𝙥𝙞𝙧𝙖𝙨𝙞 ೫' ⃟𝐖𝐀𝐓𝐓𝐏𝐀𝐃 ೫' ⃟𝐏�...