12# Kembar Lain

214 30 0
                                    

-------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-------------------------------------------------

Gadis berkacamata itu berjalan pelan menyusuri lorong tempat kerjanya.Membiarkan sepatu hak tinggi nya memantulkan suara menggema setiap dia melangkah.

Ying. Itu nama gadis itu.

Bekerja di perusahaan Gamma Group.Otaknya yang jenius membuat dia mendapat kepercayaan sebagai asisten si jenius Solar.

Ying memiliki andil besar dalam membuat berbagai macam teknologi canggih yang kini menjadi simbolis Pulau Rintis.

Dia juga menjadi bagian penting dari projek-projek besar yang dirahasiakan.Contohnya adalah projek yang menjadi kesibukannya kali ini.

"Selamat pagi Tuan muda", sapa gadis berkepang tunggal itu memasuki ruangan serba putih pada pemuda dengan jas khas ilmuwan yang tengah duduk di kursi kebesarannya.

Pemuda itu tidak menoleh, sudah hafal dengan suara manis tapi cempreng itu milik siapa.

"Pagi Ying", balas nya singkat tetap dengan kesibukannya.

"Bukankah Tuan Gamma melarang Anda untuk bekerja hari ini? Kondisi Anda belum cukup membaik", lanjut Ying seraya mengenakan jas putihnya.

Solar diam.Dia tidak menyangkal kondisinya belum baik sekarang, tapi hasil rapat itu mau tidak mau mengharuskannya untuk bekerja keras.

"Kalau aku istirahat, bagaimana dengan projek kita ini? Mereka akan berkujung satu bulan lagi. Aku tidak bisa membiarkan ayah dan Tuan Windara melihat projek gagal", kata Solar hampir berkeluh.

Ying paham itu.Maka dari itu dia tidak bertanya lebih lanjut mengenai kondisi atasannya.

Dia mendekati meja panjang yang berhadapan dengan lubang besar yang kini menjadi fokus mereka.

"Tuan muda Halilintar kesini kemarin", kata Ying memberitahu.

Solar menoleh, raut penasaran memenuhi wajahnya.

"Untuk apa?", tanya Solar.

Ying melirikkan matanya turun, sedikit ragu untuk menjawab. "Dia ingin melihat sejauh mana projek ini sudah berjalan", katanya lirih.

Solar mendecih, melepas kaca mata visornya dan bergerak menyandarkan tubuhnya.Rambutnya yang lepek berkeringat dia biarkan menutupi dahinya.

"Lalu? Apa yang dia katakan?",

Ying tidak menyangka Solar akan merespon, tapi segera membuka mulut. "Dia tidak mengatakan apapun, hanya melihat sekilas lalu pergi.Fang ikut bersamanya", jelas Ying masih menatap Solar.

Solar yang mendengar nya tertawa sinis. "Yah, dia pasti ingin memastikan adiknya tidak membuat projek yang memalukan untuk ditampilkan".

Ying sedikit tersentak mendengar ucapaan itu.Dia sedikit tau bahwa hubungan kakak beradik Gamma memang tidak harmonis, tapi..

WINDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang