------------------------------------------------
Gempa langsung berdiri dari duduknya begitu melihat Taufan yang datang dengan wajah kalut.
"Bagaimana keadaan Yaya? Dia baik-baik saja kan?", tanya Gempa panik.
Taufan tersenyum tipis. "Dia baik-baik saja, tenanglah", jawabnya menenangkan, tapi Gempa tidak merasa puas mendengar jawaban itu.
"Memangnya apa yang terjadi? Apa ini ada kaitannya dengan keterlambatanmu tadi?",
Taufan mendudukkan dirinya di kursi sebelah Rimba.
"Begitulah.Niatnya aku mau bawa dia ke rumah sakit tadi soalnya Hanna bilang kalau Yaya kurang sehat", jelasnya menyadarkan punggung dan melonggarkan dasi.
Gempa ikut mendudukkan dirinya. "Lalu kenapa kau tidak membawanya kesana?", tanya Gempa sekali lagi, nada kesalnya kentara sekali terdengar.
"Udah aku paksa, tapi Yaya yang gak mau.Ngeyel, katanya dia penasaran sama apa yang terjadi di Lembah Cidas", Taufan melepas jas hitamnya dan meletakkannya di punggung kursi."Makanya tadi aku niatnya pengen cepet selesai biar bisa bawa Yaya ke rumah sakit. Tapi malah gini jadinya", lanjutnya lemas.
Rimba yang sedari tadi diam menyahut. "Kalau begitu kita mulai saja sekarang, waktu kita terulur banyak.Muriong tolong".
"Baik Tuan", jawab Muriong, kepala penelitian di Lembah Cidas, bergerak sesuai perintah atasannya.
Gempa sebenarnya ingin bertanya lagi soal keadaan Yaya, tapi dia sadar apa alasannya disini.Mengikuti yang lain, diapun mengarahkan matanya fokus ke hologram lebar yang muncul di tengah meja yang menjadi sekat mereka kali ini.
"Saya akan langsung ke intinya saja. Jadi setelah dua hari lalu tanaman di Lembah Cidas layu secara bersamaan.."
Katanya mau langsung ke inti. Batin Gopal malas mendengar betapa panjangnya opening yang dibuat Muriong.
"..para Pengawal Jaguh menemukan benda ini di tengah ladang cabai suci",
Tangan dengan kulit sawo matang itu menekan sebuah tombol lalu muncullah gambar sebuah robot kecil, mirip nyamuk, yang menarik atensi semua mata disana.
"Kami mencoba membedahnya dan berhasil menemukan kandungan racun yang ada di tubuh robot ini", Muriong terus menggeser layar di meja dan gambar itu beralih ke tubuh robot nyamuk yang terbelah.
"Racun ini yang membuat semua tanaman menjadi kembung dan layu.Tapi tenang saja, kami sudah menemukan solusi untuk mengatasi masalah ini", jelas Muriong lagi dan diam-diam Gempa menghela nafas mendengarnya.
"Tapi, siapa yang mengirim robot-robot ini?", tanya Gempa penasaran.
"Untuk itu kami belum menemukan siapa pengirimnya", Muriong terdiam sebentar, jarinya sibuk menekan keyboard di meja. "Tapi kami menemukan ini", kemudian gambar itu berganti kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
WINDARA
FanfictionAtlantis Baru. Itulah sebutan untuk pulau surgawi ini. Tempat yang menjadi pusat perhatian dunia, sekaligus tempat yang menjadi latar belakang kisah para keluarga pemilik Rintis. __________________ Seiring berjalannya waktu para pewaris pulau in...