Chapter 1 First Day

6.1K 142 1
                                    

Hai... met malam...
Welcome to my new story

Sorry, tetap area twenty one plus plus ya.
Yang Cil-Bocil harap menyingkir.
Pokoknya udah aku reminder ya, so jika pada bandel resiko tanggung sendiri.
Mamak gak ikut-ikut 😁

Happy reading and don't forget for vote
Thank You Honey 😘😁

Kita intip dulu visualisasi anak-anak mamak dulu ya. Mudah-mudahan kalian cocok dengan gambaran karakter mereka. Kalau gak cocok kalian bisa berimajinasi sendiri-sendiri sesuka hati, ok 😘

 Kalau gak cocok kalian bisa berimajinasi sendiri-sendiri sesuka hati, ok 😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bramantyo Aromi Pratama

Bramantyo Aromi Pratama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiara Purnama Jelita

Tiara berlari sambil menenteng high heelnya mengejar busway yang sudah berjalan pelan meninggalkan halte...

"Hai tunggu..." dengan nafas terengah-engah. Beruntung kondektur bus melihatnya sehingga pria muda dengan seragam busway segera mengkode sopir untuk menghentikan laju kendaraan. Tiara segera melompat dengan gesit menaiki tangga bus.

"Syukurlah.. makasih Mas.." ucapnya lalu segera mencari tempat duduk yang kosong. Setelah berhasil mengatur nafasnya, wanita berusia 22 tahun itu segera merapikan penampilannya dan mengenakan heelnya.

"Ini hari pertamanya bekerja setelah selama 3 bulan menjadi pengangguran. Tentu saja dia tidak ingin dipecat bossnya dihari pertama ia bekerja. Smoga saja dia tidak terlambat absen.

Beberapa tahun ini Tiara merasa bernasib sial.  Entah kenapa dia selalu bekerja di perusahaan yang akhirnya bangkrut dan gulung tikar. Semoga perusaan yang sekarang menerimanya bekerja benar-benar perusahaan yang solid. Tiara sudah merasa lelah mencari lowongan kesana-kemari. Setelah kabur dari rumah enam tahun yang lalu, wanita itu benar-benar berusaha mandiri.

Setelah turun dari bus, Tiara segera berlari memasuki gedung menjulang tinggi dengan tulisan besar-besar Bumi Putra Pratama Corp.
Tiara menghembuskan nafas lelah membaca nama perusahaan tersebut. Pratama. Semoga hanya kebetulan saja memiliki nama yang sama.
Nama itu mengingatkan pada seseorang yang ingin dilupakannya. Namun sampai detik ini masih saja tak mau pergi dari ingatannya. Tiara meninggalkan Surabaya sejak 6 tahun yang lalu.
Demi melupakan semua kisahnya bersama Tyo. Kakak kelasnya saat SMU.  

SAATNYA MENIKAHIMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang