Chapter 10 Akhirnya...

2.7K 52 1
                                    


Malam semakin larut. Bram masih sibuk mengendus-endus ceruk istrinya yang sudah terlelap sedari tadi.
“Sayang.. mau itu.. nggak tahan.. plis... boleh ya...” rengek Tyo dengan tatapan memelas.
Bram benar-benar tak bisa memejamkan matanya. Sudah pukul 02.00 pagi dan pria itu masih tak berhenti merengek pada istrinya.
Miliknya terus menegang hingga kini.

“Nggak...udah tidur sana! Malam ini nggak ada gituan.. kemarin udah nonstop juga. Capek honey... milikku sampai lecet tuh!” protes Tiara kesal.
Ucapan Tiara sebelum wanita itu benar-benar pergi tidur.

Membuat Bramantyo frustasi semalaman.
Entahlah, usai akad nikah, Bram benar-benar seperti orang kelaparan akan tubuh istrinya. Bibirnya tak henti mencumbui seluruh kulit mulus istrinya yang terekspose. Berharap istrinya yang keras kepala itu segera terpancing gairahnya akan sentuhannya.
Sayangnya istrinya benar-benar keras kepala.
Tiara benar-benar tidak bisa diluluhkan saat sedang cemburu.
Pantas saja saat itu dia nekad kabur darinya bahkan dari keluarganya.

“Damn! Baby... plis.. nggak bisa tidur ini kalau belum rasain kamu. Udah kecanduan baby...”Bram terus merangsek mendekati istrinya. Memeluknya posesif dan tak henti menciuminya penuh hasrat.
Dan jari-jari Bramantyo mulai merayap kearah payudara mengkal istrinya. Meremasnya lembut agar istrinya segera terpancing gairahnya.

“Uh baby.. gini aja udah enak. Kamu candu banget sayang... cantik banget sih istri aku. Gemes banget baby.” rayu Bram.

Bram menurunkan tali gaun tidur istrinya kesamping bahunya. Dada indah Tiara terpampang di depan matanya. Indah sekali. Bram menjatuhkan wajahnya disalah satu gundukan bulat padat dengan puting kemerahannya yang sudah mencuat.
"Eengh..."lenguh Tiara.

"Akhirnya..." desis Bram melihat  Tiara yang mulai terbuai rayuan bram. Tanpa  disadarinya jari nakal pria itu sudah di dekat area Vnya. Dan dengan terampil BramanTyo mengulum puting itu, menghisap-hisapnya penuh nikmat.

Tiara mulai menggeliat merasakan sensasi gangguan suaminya pada tubuhnya. Matanya yang menutup rapat kini perlahan berusaha terbuka meski berat.

Bram lalu menaikkan wajahnya untuk melumat bibir ranum istrinya dan jarinya mulai menyusup ke lipatan benda kesukaannya. Dengan tanpa aba-aba Bramantyo menyisipkannya satu hingga akhirnya Ara sadar lalu  mendesah nikmat.

“Ahhhh Tyoh.... honey....iii usil deh”desah tiara.
“Enak baby? Aku aja enak yang mainin kamu pasti enak kan yang rasain... hmm. Udahan ya marahnya...” goda Tyo dengan suara seraknya. Bahkan kini pria itu menambahkan satu lagi jarinya untuk mengorek lebih keras lagi disana membuat desahan istrinya smakin keras.
“Tyoh... sah..yangghh... uudaahhh... aaahhh.... sshhh... uuhhh... masukin... “ Tyo semakin semangat saat tanpa sadar istrinya memanggilnya sayang. Pri itu  tersenyum smirk melihat wajah frustasi istrinya yang di dera kenikmatan akibat ulahnya.

“Apa sayang? Masukin apa sayang, hmm?” pria itu pura-pura tidak tahu. Istri polosnya yang sok minta udahan nyatanya dia sangat suka saat Tyo menggesek-gesekkan ujung miliknya yang memang berukuran cukup besar.

"God damn it!" Umpat Bram dalam hati. Sebenarnya dia pun sudah tidak tahan ingin segera menghujamkan benda pusakanya, tapi dia memang sedang ingin menggoda istrinya. Salahkan saja Tiara dengan aksi ngambek dan cemburunya. Membuat kegiatan bercinta mereka jadi tertunda sampai jam 02.00 pagi.

“Sayang masukin... ituuuh... Aaah...aaah.. Tyoh..m cepeeet...” rengek Tiara.
Tyo terkekeh gemas. Tak tega melihat istrinya yang terus memohon, dengan sigap Tyo menurunkan boxernya lalu memposisikan  miliknya didepan tempat yang seharusnya. Dengan gerakan cepat dia memasukkannya hingga memenuhi milik istrinya.
“Aaah.... honey...”desah Tiara.
“Apa baby... mau yang lembut apa yang keras?”
“Lebih keras sayang.. akuh.. ahhh.. “Tiara terus mendesah yang semakin membuat hasrat Tyo ingin meledak saat itu. Tiara menengadahkan wajahnya dengan  kedua matanya terpejam bersiap menikmati gelombang pelepasannya. Tyo yang paham keadaan istrinya segera memompanya lebih keras lagi.

Wajah istrinya sungguh sangat cantik dan menggemaskan saat memerah seperti saat ini.
“Bersiaplah baby...” dengan hentakan-hentakan kerasnya,Tyo  akhirnya membuat Sang Istri menjerit tak kuasa menahan gelombang orgasmenya yang begitu nikmat.
"Aaahhh..." lenguh Tiara dengan nafasnya yang terengah. Tyo memang sangat pandai membuatnya puas. Pria itu masih mengejar ketinggalannya. Kembali memaju mundurkan miliknya dengan keras hingga akhirnya pria itu menyemburkan lahar hangatnya memenuhi milik istrinya. Keduanya terengah dalam dekapan.

Tyo menarik selimut untuk menutupi kedua tubuh nakednya. Membawa istrinya dalam dekapan hangat setelah percintaan mereka yang sangat panas.
“Tidurlah sayang... Love You So Much Baby..”Tyo mengecup lama puncak kepala istrinya.
Wanita itu sudah terpejam dalam ceruknya. Tentu saja kelelahan. Seulas senyum puas terbit dibibir pria itu. Mengusap lembut bahu istrinya dan tak henti memandangi wajah polos nan cantik dalam dekapannya.
Tyo mengumpat ketika membelai-belai bahu mulus istrinya. Miliknya dengan tidak tahu dirinya bangkit tanpa perintah.

“Baby maafin aku...” Tyo memelorotkan selimut istrinya lagi  lalu perlahan mengarahkan mulutnya pada puting kemerahan istrinya. Dan yang terjadi selanjutnya adalah Bramantyo kembali membuat istrinya mengerang dalam keadaan setengah sadar. Tubuh Tiara hanya bisa pasrah sambil merintih-rintih nikmat dalam setengah tidurnya.

Erangan demi erangan Tyo nikmati sendiri. Tiara hanya menggelinjang ditengah pompaan suaminya yang seperti memiliki tenaga super tak ada habisnya.

Katakanlah Bramantyo memang tergila-gila pada istrinya sendiri. Wanita yang selama 6 tahun ini ia awasi setiap gerak-geriknya. Ia jaga dengan berbagai cara agar tidak ada laki-laki lain yang berani menyentuhnya. Kecantikan istrinya yang bak bidadari tentu sangat memancing lelaki manapun untuk mendapatkannya.

“Oh baby

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Oh baby... ouuhg...” akhirnya Tyo mencapai pelepasannya sendiri. Sedang istrinya hanya mendesah lirih.
“Thank You baby... tidurlah sejenak. I love you... “Tyo melumat sekilas bibir Tiara lalu kembali menarik kepala istrinya dalam dekapannya. Membelainya sayang kemudian ikut memejamkan matanya menyusul sang istri.
Esok? Ia tidak tahu apa bisa menahan diri untuk tidak menikmati tubuh indah istrinya.

Hasratnya terlalu penuh pada wanita dalam dekapannya saat ini. 6 tahun menahan diri bukan hal yang mudah untuk pria normal seperti Tyo. Pria normal dan tampan yang banyak di inginkan wanita. Tiara paham akan itu.

Saat ini Tyo hanya perlu meyakinkan wanita dalam rengkuhannya ini. Bahwa dialah cintanya, istrinya. Yang tak tergantikan oleh wanita manapun.
Tiaranya selalu menjadi miliknya. Dulu hingga nanti.
Sudah pukul 04.00 pagi. Akhirnya, Bram menyusul istrinya yang sudah lelap dan lelah akibat ulahnya.
"Dan akhirnya kamu menyerah semudah ini sayang..." smirk Tyo lalu memejamkan kedua matanya dengan memeluk posesif istrinya.

Selemah itu memang Tiara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selemah itu memang Tiara.
Aslinya ya memang bucin akut sama Bramantyo. Tak jauh beda sama Si Bram yang sudah kecanduan Tiara.
Semoga mereka happy selalu tak ada Si Komo Lewat yang ganggu ya..

Next Chapter tetep nunggu vote kalian ya. Makasih...

SAATNYA MENIKAHIMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang