Chapter 2 First Day Part 2

3.3K 92 0
                                    

Double Update
Enjoy your day...
Jangan lupa tinggalin jejak ya..

Tiara terpaku sesaat. Pikirannya kembali melayang pada kejadian itu. Kejadian dimana akhirnya pria itu berhasil merayunya. Mengambil miliknya yang paling berharga.

"Ja..jadi..ini perusahaan ka.. kamu kak?!" tanya Tiara dengan suara terbata-bata.
"Menurutmu punya siapa sayang?" Tyo membalik pertanyaan Tiara dengan alis terangkat.
"Sepertinya ak..aku salah memasukkan lamaran kerja. Sebaiknya a.. aku pergi..." Tiara bergegas hendak meninggalkan ruangan Sang Boss dengan perasaan panik.
Dengan terburu-buru dia berjalan cepat menuju pintu ruangan tersebut yang sialnya ternyata terkunci.

Sang Boss hanya tersenyum smirk. Sambil melangkah pelan kearah Tiara yang masih berusaha membuka paksa pintu tersebut.

"Mau kemana sayang?" tubuh Tiara menegang ketika sebuah tangan besar merengkuh pinggangnya dari belakang dan tangan satunya melingkar sempurna di dadanya. Mengunci pergerakan Tiara. Nafas wanita itu tercekat dengan jantung berdebar.

Bisikan serak Sang Boss ditelinganya membuat jantungnya semakin berdebar menggila. Saat dengan kurang ajarnya Pria itu mengendus di area tengkuknya dan meninggalkan kecupan disana. Tiara ingin berteriak.

"Kak Tyo... kumohon lepaskan ahkuh..hiks.." rintih Tiara dibarengi desahan yang tak bisa ia hindari saat Sang Boss barunya mengeratkan pelukannya dan menghisap lembut lehernya hingga meninggalkan jejak disana.

"Sejak kapan aku pernah melepaskanmu sayang? Selama ini kamu hidup dalam pantauanku sayang, asal kamu tahu..." suara tegas Sang Boss serasa menghujam relung hatinya. Tiara semakin panik saat tangan-tangan nakal Aromi alias Tyo alias Sang Mantan yang ingin Tiara lupakan itu semakin menjelajah dan meraba lekuk-lekuk tubuh indah Tiara yang masih berbalut pakaian kerjanya.

Tyo memutar tubuh Tiara perlahan hingga menghadap pria itu. Kali ini pria itu mengunci rapat pinggang Tiara hingga tubuh keduanya benar-benar saling menempel sempurna berhadapan.
Tubuh Tiara yang terhimpit antara dinding pintu dan tubuh tegap pria dihadapannya semakin membuatnya tak berkutik.
"Sudah lama aku menantikan hari ini sayang, mau sampai kapan kamu lari dariku ha?" bisik Tyo dan tak lupa menggigit kecil cuping Tiara.
"Ahh.. Kak Tyo... lep pas... hmpft..." Tyo bukannya melepaskan tubuh Tiara tapi justru memagut dan melumat bibir merah Tiara tiba-tiba. Bibir yang sangat dirindukan pria tampan itu. Tiara yang tak mampu melawan tapi juga tak ingin membalas ciuman itu. Wanita itu hanya bisa pasrah dalam kungkungan pria dihadapannya. Hingga hampir kehapisan nafas. Tiarapun meronta-ronta memukul dada bidang dan liat milik Tyo. Dengan terpaksa pria itu melepaskan tautan bibir keduanya.

"Manis dan semakin nikmat. Ya Tuhan. Aku sangat merindukanmu Ara..." Tyo menarik tubuh Tiara dan membawanya duduk di sofa ruangannya. Dengan gerakan cepat pria itu membawa Tiara ke dalam pangkuannya dan kembali mengunci pergerakan wanita itu dengan rengkuhan di pinggangnya. Tiara merasa dejavu. Seketika wanita itu teringat saat pertama kali pria itu menyentuhnya.

Flash Back On

"Ahhh... Kak. Jangan Kak...Ara... "Tiara berusaha menyingkirkan telapak tangan Tyo yang berusaha meremas dadanya. Sebelah tangannya merengkuh pinggul Tiara dengan rapat dan kuat karena gadis itu terus berusaha menghindar.

"Ara.... Kakak cinta banget sama kamu sayang. Pliis.... ijinin Kakak ya. Habis ini Kakak harus lanjutin kuliah bisnis ke Luar Negeri. Kakak gak tahu kapan bisa pulang. Pasti bakalan kangen Ara banget nanti. Ara nggak kasihan sama kakak?" bujuk Tyo.

Cowok itu kembali menekan pinggul Tiara agar milik keduanya saling menempel dan menimbulkan gelenyar percikan hasrat keduanya. Tiara yang terdiam meragu tidak menyadari jari nakal Tyo membuka satu persatu kancing kemejanya.

Katakanlah Tyo bajingan, tapi cowok itu sungguh sangat mencintai gadisnya ini. Tyo tergila-gila dan menginginkan Aranya. Tyo ingin menjadikan gadis itu miliknya sekarang juga andai bisa.

Tyo kembali mendekatkan wajahnya dan menyatukan lagi bibirnya dengan bibir Ara yang sudah cukup membengkak karena ulahnya.
"Kak... emh.. hmmft... "dan ciuman Tyo yang semakin liar membuat gadis polos itu akhirnya ikut terbuai dalam setiap sentuhan Tyo.
Tyo merebahkan Tiara di sofa besar itu lalu dengan gerakan cepat menarik celana jeans Tiara yang berbahan melar. Cukup memudahkan gerakan gesit cowok itu.

"Kak... jangan..." Tiara yang masih berusaha melawan gelenyar di tubuhnya sekali lagi ingin mencegah pacarnya. Tapi Tyo benar-benar sudah digelapkan gairahnya. Tyo memegang kedua tangan Tiara dan mengunci pergerakannya disamping kepala gadis itu. Gadis yang sebentar lagi akan menjadi wanitanya.
"Ahh Kak..."desah Tiara saat Tyo mendaratkan mulut nakalnya di salah satu bukit kenyal Tiara. Tyo mengecupi seluruh area kulit indah gadis itu. Cowok itu kalap melihat keindahan tubuh Aranya.
"Aaah.... Kak... jang... an... Aaah..."gadis itu tak bisa menahan desahannya kala bibir Tyo mendarat di pusatnya. Merasai milik gadis itu bagaikan menikmati kudapan lezat. Menggoda klitoris gadis itu hingga tubuhnya menggelinjang menahan gelombang orgasme pertamanya.

"Aaaaahhhhh.... "Ara melenguh panjang dan melengkungkan tubuhnya keatas kala gelombang itu benar-benar menerjangnya untuk pertama kali. Tyo benar-benar terpesona melihat pemandangan itu. Cowok itu tak bisa menahan lagi hasratnya. Dengan tergesa dia melepaskan celana. Bergerak keatas tubuh Aranya yang masih terengah mengatur nafas. Milik gadis itu sudah basah dan siap untuk Tyo masukin.

"Ara... maafin Kakak. Ini akan sakit tapi hanya sebentar sayang. Tahan ya... maafin Kakak..."gadis itu mengerjap dengan indah. Ara memang akhirnya pasrah setelah berulang kali Tyo melancarkan rayuan dan bujukannya yang menenangkan.
Tyo memposisikan miliknya ke depan milik Sang Pacar yang sudah memerah karena ulah bibir nakalnya. Indah sekali. Dengan perlahan Tyo mendorong miliknya memasuki milik Tiara.
"Aaah Kak! Berhenti Kak! Sakiiit..." rengek Tiara. Milik Tyo belum sepenuhnya berada disana tapi melihat wajah kesakitan Tiara membuat Tyo sempat ragu. Tapi dia tidak mungkin menghentikannya. Ara harus menjadi miliknya saat ini juga.

Tyo melumat bibir Tiara dengan lembut agar gadis itu bisa melupakan sedikit rasa sakitnya. Tak lupa jarinya juga meremas bergantian bukit indahnya. Setelah gadis itu mulai tenang dan terpancing gairahnya kembali, Tyo mendorong perlahan miliknya hingga memenuhi liang gadisnya. Gadisnya yang kini sudah menjadi wanitanya.
"Ouhh Ara...."desah Tyo. Desah Tyo saat miliknya masuk sepenuhnya. Merasakan nikmat yang selama ini dia bayangkan setiap berdekatan dengan gadisnya.

"Aaaahhhh... Kak... Hiks..."airmata gadis itu bergulir ke sisi wajahnya. Tyo memejamkan kedua matanya menghindari pemandangan pilu itu. Tyo tak perduli. Terpenting Ara sudah menjadi miliknya.
Menjadi wanitanya. Tak akan ada lagi pria yang akan wanita itu pandang selain dirinya. Karena Tyo akan membuat Aranya mengenang kejadian ini selamanya. Ara harus ingat bahwa dia adalah milik Bramantyo Aromi Pratama.

Flash Back Of

Tanpa menunggu lagi, pria itu melanjutkan aksinya kembali melumat bibir Tiara yang membuatnya candu. Tiara terus meronta berusaha melepaskan diri. Wanita hampir kehabisan nafas hingga akhirnya terpaksa menggigit keras bibir pria sialan yang kini sedang menikmati seenaknya bibir merah merona milik Tiara.

"Aaauwww! Sayang!" Pekik Tyo. Pria itu melepaskan tautan bibirnya pada Tiara demi menyelamatkan bibirnya dari serangan wanitanya.
"Rasakan!" Sungut Tiara. Rasa kesalnya sedikit berkurang demi melihat Tyo kesakitan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SAATNYA MENIKAHIMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang