Part. 17 Kenikmatan Berakhir Petaka

1K 34 5
                                    

"Sayang jangan begini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang jangan begini.... Aaah Ara..." desah Bram merasakan nikmat ketika miliknya terus keluar masuk pada milik Tiara. Bram sambil memegangi pinggul istrinya yang sedang bergerak stabil naik turun diatasnya. Menjaga agar bayi di dalam perut Tiara tetap baik-baik saja saat istrinya sedang memompa dirinya.
Memasuki bulan ke 7 kehamilan Tiara, Bram benar-benar dibuat menggila dengan meladeni hormon bumil yang satu ini. Disaat bersamaan Bram harus dibuat khawatir saat siang hari, lalu di malam hari Bram harus pasrah ketika Tiara seolah memperkosa dirinya. Jika ada orang diperkosa tapi bahagia, pastilah Bram orangnya. Atau mungkin dialah satu-satunya pria di dunia ini yang setiap malam diperkosa wanita hamil.

"Ya Tuhan...." Bram menelan salivanya kuat sambil terus memegangi pinggul Tiara hingga akhirnya istrinya melenguh nikmat bersamaan dirinya yang menyemburkan cairan hangat percintaannya di dalam milik Tiara.
"Aaahhhh..." Tiara ambruk diatas dada Bram.
Wanita itu menyerukkan wajahnya di lekukan leher Bram lalu mengendus-endus lagi. Menjilati leher suaminya. Milik suaminya masih tegang dan masih bersarang di intinya. Ini pertama kali mereka bercinta sebenarnya. Karena biasanya keduanya hanya melakukan oral seks saat kandungan Tiara masih kecil. Istrinya itu bahkan dengan tidak tahu malunya bertanya pada dokter kapan dirinya sudah dibolehkan bercinta saat jadwal kunjungan dokter kandungan ke penthousenya pagi ini.

Bram tidak sanggup berpuasa tanpa bercinta seperti papanya saat mamanya hamil dirinya. Yang benar saja dia harus libur selama itu? Papanya menceritakan bagaimana hubungan seks mereka harus libur selama sembilan  saat mamanya hamil. Bumi selalu menceritakan Mamanya sangat lemah dan sering masuk Rumah Sakit sehingga membuatnya tak tega jika sampai Mega sakit karenanya.

Sedang Tiara tidak hanya sering masuk Rumah Sakit, istrinya juga  memiliki libido yang luar biasa tinggi saat hamil. Andai wanita itu tidak sedang hamil jelas Bram sangat menyukainya karena dirinya sendiri sangat menggilai tubuh indah istrinya. Bahkan saat Tiara hamil seperti sekarang, Bram merasakan tubuh istrinya tetap sexy luar biasa. Dada Tiara yang semakin besar dan kencang sungguh menjadi candu saat Bram memainkannya.

"Ara... sudah ya, kamu harus istirahat sayang."parau Bram menyadari milik keduanya masih menyatu dan istrinya masih nyaman diatas tubuhnya. Telapak tangan Bram mengusap-usap lembut punggung telanjang istrinya.
Tiara menggeliat membuat Bram menahan geramannya kala miliknya tertekan semakin dalam.
"Sit baby! Mas nggak tahan sayang kalau kamu gini terus. Udah ya..." Bram hendak mengangkat tubuh Tiara untuk melepaskan milik keduanya.

"Tapi punya Mas masih keras didalam..."lirih Tiara manja. Bram semakin mengumpat dalam hatinya. Bahkan hanya dengan mendengar suara istrinya yang manja itu saja sudah membuat miliknya menegang tak terkendali.

"Dia akan seperti itu terus kalau kamu nggak melepaskannya sayang..."serak Bram. Pria itu menelan salivanya kuat.

"Ara mau lagi Maaas.." rengek Tiara membuat Bram semakin kalang kabut. Permintaan istrinya benar-benar sangat menggiurkan dan sulit ditolak andai Bram tidak mengkhawatirkan kandungan Sang Istri.

SAATNYA MENIKAHIMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang