Hai... met malam semua...
Seperti biasa, mamak update di jam kuntilanak nih. Soalnya ada adegan plus-plusnya hehehe..
Pokoknya bocil menyingkir ya. Kalau ngeyel tanggung sendiri akibatnya 😂Ini pas banget lagi susah tidur jadi ya udah mamak lanjut next chapternya.
Jangan lupa vote dong kalau habis baca. Biar mamak tambah semangat nulisnya. Kalau pada pelit mamak jadi males lanjutinya kayak dilapak sebelah.
And sorry kalau masih banyak typo ya.
Ok, happy reading. I hope you like it. Thank You.
Bramantyo memasuki mansion dengan wajah lelah. Pria itu berjalan tergesa dengan kemeja yang sudah terlepas tiga kancing atasnya. Nampak dada bidangnya yang berbulu. Menambah nilai kejantanan pria itu. Setelah hampir tiga jam berkeliling mencari kudapan yang diinginkan istrinya, akhirnya pria itu mendapatkan lagi pesanan Tiara meski ditempat yang sangat jauh.
Mau bagaimana lagi, pedagang kaki lima tempat semula dia membeli aneka jajanan itu sudah tidak ada lagi di tempatnya mangkal. Sepertinya sudah pulang."Selamat malam Tuan Muda... mari saya bawakan jas dan tentengannya..." sapa Neni Sang Maid saat membukakan pintu Mansion. Bram menyerahkan barang bawaannya pada Maid yang masih cukup muda itu.
"Sajikan di piring lalu antar ke kamar saya Nen." Perintah Bram.
"Baik Tuan Muda..." jawab Neni sopan. Bram berlalu menuju kamarnya di lantai atas."Sayang... aku pulang..." Bram membuka pintu kamarnya pelan. Pandangannya langsung tertuju pada ranjang dimana istrinya sedang terbaring dengan nyaman meringkuk didalam selimut. Bram perlahan menghampiri istrinya yang sudah terlelap. Rupanya istrinya sudah lelah menunggu hingga tertidur. Padahal ini belum terlalu malam.
Bram melirik nampan berisi sisa makanan Sang Istri diatas nakas.
"Apa Tiara sudah kekenyangan sampai tertidur pulas seperti ini.." gumam Bram.
Pria itu menghampiri Sang Istri lalu duduk dipinggiran ranjang dimana Tiara terlelap dengan damai.
Pria itu tidak henti mengagumi keindahan di hadapannya."Ya Tuhan... "
Istrinya memang sangat cantik. Bahkan dalam keadaan tidur tanpa make up pun wajahnya begitu sempurna. Bibirnya yang mungil dan merah alami sungguh godaan yang luar biasa bagi Bram.Pria itu perlahan mencondongkan wajahnya untuk mengecupnya sekilas. Merasa tidak cukup sekedar kecupan, Bram mulai melumat kecil bibir sexy istrinya.
"Ah masih kurang rasanya..." batin Bram saat ingin melepas tautan bibirnya karena khawatir membangunkan istrinya."Engh.... " erang Tiara seolah menikmati lumatan bibir Bram.
"Damn!" Rutuk Bram dalam hati. Erangan Tiara seperti percikan api yang membakar letupan hasratnya.Bram semakin menambah gerakannya. Tangannya mulai menurunkan selimut istrinya hingga sebatas perut rata istrinya. Telapak tangannya pun merayap menyusup ke arah dada Tiara dengan menaikkan gaun tidur tipisnya yang bermodel potongan atasan dan bawahan.
Bram menggeram gemas menyadari istrinya tidak mengenakan Branya sehingga dengan mudahnya pria itu menemukan puting kesukaannya yang sudah mencuat. Bram semakin memperdalam ciumannya dengan jari-jari yang bergerak aktif memilin salah satu puting Tiara yang sangat membuatnya candu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAATNYA MENIKAHIMU
RomanceEnam tahun Tiara bersembunyi dari masa lalunya. Berusaha mengubur luka hatinya dari cinta pertamanya. Bramantyo Aromi Pratama. Selama ini wanita itu merasa aman bersembunyi. Tapi siapa yang menyangka bahwa selama enam tahun itu ternyata pria itu tid...