Tiara menggeliat mengerjap- ngerjapkan kelopak matanya. Badannya serasa remuk tapi dia juga merasakan tidur yang sangat nyaman. Apa dia bermimpi sedang menjadi princess yang tidur di peraduan nan lembut. Tempat tidur yang empuk juga selimut nan harum dan terbuat dari bulu-bulu putih yang sangat lembut.Setelah matanya terbuka sempurna, Tiara mendudukkan dirinya. Dan dia dikagetkan dengan keberadaan seorang wanita berseragam pelayan yang tengah duduk disebuah sofa.
“Selamat malam nona, anda sudah bangun? Anda ingin langsung mandi? Atau ingin bersantai terlebih dahulu? Jika ingin mandi sekarang akan saya siapkan air hangat dijakuci.” Tutur pelayan tersebut dengan sopan.“Em...dimana aku ini? Seingatku aku pulang ke apartemenku diantar bossku. Kenapa aku bisa disini?” heran tiara.
“Anda di Mansion Tuan Bumi Putra nona. Papanya tuan muda Bramantyo. Kekasih anda.” terang Sang Pelayan. Tiara ternganga seketika.
“What?! Kenapa bisa? Sialan Tyo! Dia membawa pulang aku kerumahnya! Dasar pria gila!” umpat Tiara dalam hati.Tiara mendudukkan dirinya segera. Matanya fokus mencari dimana tasnya untuk menemukan ponselnya.
“Dimana tasku? Aku harus menelpon..” lirih Tiara. Sang maid berjalan membuka pintu lemari kecil disamping nakas.“Ini nona, dan ini baju ganti nona. Silahkan mandi. Tuan dan nyonya besar sudah menunggu anda di ruang makan. Smoga anda tidak terlambat dan membuat beliau menunggu lama..”
Tutur sang maid.
Tiara membelalakkan matanya. Tiara akan bertemu dengan papa mama Tyo. Ini mengerikan. Tiara mengacak rambutnya asal
“Ya Tuhan, lalu tuan mudamu kemana?”
“Tuan ada urusan tapi sebentar lagi sampai rumah. Sekarang sudah dalam perjalanan.”
“Ya sudah kamu boleh keluar, aku akan membersihkan diri.”
“Maaf saya harus tetap disini sampai anda rapi dan siap turun Nona. Nyonya besar meminta saya untuk mendandani anda Nona.”jawab maid itu lagi. Tiara menghembuskan nafas lelah.“Ya Tuhan.. terserahlah...” Tiara beranjak meninggalkan tempat tidurnya. Setelah 15 menit wanita itu keluar dengan mengenakan bathroop. Kemudian Sang Maid segera membantunya berdandan. Sepertinya dia maid khusus fashion karena terlihat sangat ahli.
Dalam 15 menit Tiara sudah nampak cantik sempurna dengan dress dibawah lututnya berbahan soft dengan model memayung jatuh. Sangat cocok dengan tubuh rampingnya.“Anda sangat cantik Nona. Pantas saja baru sekali ini tuan muda membawa wanita pulang. Saya sudah 3 tahun bekerja disini. Belum pernah sekalipun tuan pulang membawa wanita apalagi sampai membiarkannya tidur dikamarnya ini.” Tutur maid itu panjang lebar.
"Oh iya.. aku tidak percaya..."sinis Tiara.
"Serius Nona. Bahkan Tuan Muda jarang sekali pulang kesini."tambah Sang Maid. Tiara mendengus lelah.“Itu karena dia membawa wanita ke apartementnya bodoh!” batin Tiara.
“oh iya.. apa bossmu itu tidak laku?” sinis Tiara, dan pelayan itu malah terkekeh geli.
“Tentu saja banyak sekali wanita yang ingin jadi kekasihnya Nona. Tapi tuan muda selalu bilang sudah punya calon istri. Rupanya Nona Tiara ya... sungguh kalian pasangan yang sangat serasi, pantas saja Tuan tidak pernah pulang membawa wanita. Rupanya calon istrinya memang secantik bidadari”puji Maid itu lagi.“Bibi bisa saja. Ayo kita turun! asal bibi tahu ya, 7 tahun yang lalu aku sering Bi main kesini. Hanya sekarang kamar ini banyak berubah. Dulu banyak poster-poster band rock. Sekarang bersih sekali kamar Tyo.”terang Tiara.
“Oh iyakah Nona.. pantas saja, tuan dan nyonya besar juga nggak pernah maksa-maksa tuan muda nikah. Beliau sudah tahu rupanya.” Tiara hanya mengangguk dan tersenyum. Lalu keduanya meninggalkan kamar tersebut.
Dengan perasaan canggung Tiara menuruni tangga menuju ruang makan yang lumayan besar itu.
“Tiara sayang... Ya Tuhan... kamu cantik sekali sayang sekarang.. pantas saja Bram kayak orang gila waktu kamu dideketin sama boss-bossmu terdahulu..” Mega berdiri menghampiri Tiara lalu memeluknya erat.“Tante bisa saja... Tiara jadi malu nih. Om dan Tante apa kabar..? Sudah lama kita nggak ketemu, tante nggak berubah ya. Masih awet muda dan tambah cantik. Om beruntung sekali” canda Tiara.
“Kamu benar sayang...“ Bumi berkomentar singkat seraya berdiri menghampiri Tiara dan memeluknya erat setelah mega melepasnya.“Kamu kemana saja Ara? Seperti hilang ditelan bumi. Bikin putra om kalang kabut saja.”kekeh Bumi.
“Nggak kemana-mana kok om, buktinya Tante tahu tuh Ara dideketin sama boss-boss Ara. Pasti itu kerjaan om juga kan nguntitin Ara?” Balas Tiara geli. Bumi dan Mega tertawa lebar.
“Itu syarat biar Bram mau kuliah dan lanjutin bisnis papa sayang. Anak itu permintaannya nggak tanggung-tanggung kalau soal harga pisah dari kamu. Kamu tahu tidak, tiap perusahaan tempat kamu kerja yang bossnya naksir kamu kenapa selalu bangkrut dan diakuisisi perusahaan lain. Itu perusahaan bayangan om kamu nak... “ jelas Mega.
“What? Serius om?” Bumi terkekeh lalu mengangguk cepat. Tiara shock mendengarnya. Sepossesif itu kah Tyo padanya. Laki-laki gila! Apa dia harus bangga diinginkan sampai sebegitunya sama putra tunggal Om Bumi. Entahlah mengingat penghianatan Tyo, Tiara selalu dongkol dan sulit untuk percaya. Apalagi tingkah brengseknya dalam memperlakukan semua sekretarisnya.
"Pria itu sangat menyebalkan!" Umpat Tiara lirih.Tiara baru ingat, waktu itu dia hampir saja menerima pinangan Rizal. CEO Perusahaan bahan makanan yang cukup sukses di Tanggerang. Namun tiba-tiba pria itu mengakhiri hubungan dan menjual perusahaannya entah pada siapa.
“Apa Om juga yang membuat PT. Tiga Rasa milik Pak Rizal tiba-tiba di akuisisi?” selidik Tiara. Wanita itu tak bisa menyembunyikan lagi rasa keingin tahuannya.
“Tentu saja sayang... Bramantyo bahkan ngancem papanya gak mau lanjutin S2nya kalau sampai kamu jadian sama Rizal..”timpal Mega.“What?!....” Tiara hampir tak percaya dengan ini semua. Benar-benae ya Tyo! Pria itu ternyata sudah mengendalikan hidupnya selama ini dari jauh.
“Sialan! Dasar pria gila”umpat Tiara dalam hati.
Sabar...sabar ya Tiara 😁
Yuk jangan lupa tinggalin jejaknya ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
SAATNYA MENIKAHIMU
RomanceEnam tahun Tiara bersembunyi dari masa lalunya. Berusaha mengubur luka hatinya dari cinta pertamanya. Bramantyo Aromi Pratama. Selama ini wanita itu merasa aman bersembunyi. Tapi siapa yang menyangka bahwa selama enam tahun itu ternyata pria itu tid...