" I-itu gue.. salfok ada cogan tadi. " Tidak salah kan? Aku memang salah fokus melihat ke arah cogan, yang dimana cogan tersebut adalah orang yang sedang berbicara dengan ku lewat handphone ini, alias Adrian. Hanya tidak di spesifikkan saja siapa cogannya. Hehe.
Dengan raut wajah bingung dan penasaran, Adrian bertanya siapa cogan yang sampai membuat diriku pangling dan tidak fokus.
" Jangan - jangan Johan ? "
" Idihh.. Sok tau lu. " Elakku.
" Trus siapa? Gue ya? " Ucapnya sambil berpose mengelus dagu.
Aku yang tidak habis pikir dengan tingkahnya hanya bisa memutar bola mata ku malas. Adrian lagi - lagi membalasnya dengan tertawa. Sepertinya memang anak ini suka tertawa ya, atau memang humornya saja yang receh.
" Tiati loh, Johan playboy. "
" Tau dari mana? "
" Dia kan sekelas sama gue, ya masa gue gatau Man. "
" Bener juga. Lagian dia mana mau deketin gue sih, kenampakan gue ga kayak Jennie blackpink ato Karina Aespa gila. "
" Ya gatau ya, namanya playboy semua pengen dipacarin. Intinya ati ati aja. "
Aku terdiam sebentar dan berpikir. Padahal tampang Johan seperti anak alim yang baik - baik, tapi dia playboy? Waw. Tapi kenapa gosipnya tidak sampai ke telinga anak kelas 12 ya? Apalagi dua manusia yang duduk di belakang ku setiap harinya, mereka kan biasanya up to date. Aku pun bertanya pada Adrian soal itu dan dia menjawab,
" yaaa.. Itu rahasia umum di kelas gue sih. Dia mah playboynya di luar sekolah, di dalem sekolah aman - aman aja. Tapi gatau ya udah maennya ke dalem sekolah apa belom. Takutnya lu yang pertama. "
" Ish engga lah, ga mungkin. " Elakku untuk kedua kalinya. Tampang pas - pas an seperti diriku ini mana ada yang mau? Kecuali seperti Cathrine dan Sandra, pasti banyak.
Setelahnya aku dan Adrian membahas gosip - gosip yang ada di kelas 12 maupun kelas 11, sampai tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Adrian pamit untuk menyudahi teleponnya karena ia harus segera mengerjakan proposal untuk entah apa itu yang pasti ada hubungannya dengan event sekolah. Aku pun menyetujui untuk menyudahi acara gosip di malam hari ini dan tidur.
Oooo.... jadi kenapa dia tidak ngobrol di chat dan malah telepon itu karena dia harus sambil mengerjakan sesuatu. Tapi kalau jujur lebih enak telepon sih, tidak perlu lelah - lelah mengetik apalagi disaat sedang lelah seperti sekarang. Jika mengetik saat lelah, biasanya aku akan ketiduran. Dan itu beberapa kali terjadi padaku saat sedang mengobrol dengan Adrian ataupun teman - temanku.
==•==
Sekarang, aku sedang terkejut dengan apa yang ada di depan mataku ini. Ditengah lapangan, terpasang sebuah tenda khusus untuk tim p3k. Ukurannya tidak mengganggu bentuk lapangannya sih, tapi maksudku kenapa baru dipasang sekarang.
Kulihat Adrian dari kejauhan, seperti biasa sedang membriefing para panitia lain untuk hari ini. Aku ingin bertanya soal tenda yang kenapa baru di pasang sekarang, tapi sepertinya melihat dirinya yang sedang sibuk membuatku mengurungkan niat itu. Saat ku balikkan badan, aku menabrak seseorang bertubuh lebih tinggi dariku. Bisa kupastikan bahwa itu lelaki karena aku sendiri sudah bisa dibilang tinggi untuk ukuran perempuan.
Aku pun meminta maaf. Saat ku dongak kan kepalaku keatas, ternyata seseorang itu adalah Johan. Dia langsung memegang kedua pundakku dan entah kenapa dia juga meminta maaf. Kata Johan tadinya dia ingin mengagetkan ku, tapi aku sudah terlebih dulu berbalik badan dan malah menabrak dirinya. Jadi itulah alasan dia berada tepat di belakangku. Anak jaman sekarang seperti itu ya? Sksd nya sudah sangat di luar nalar. Contohnya seperti sekarang ini, baru kenal sehari tapi dia sudah berani mencoba mengageti diriku. Aish... Sudah mulai berbicara seperti sepuh saja aku. Padahal perbedaan umur kami hanya setahun. Haha. Tapi sungguh, iya kan?

KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Cerita Amanda
Любовные романыManda yang selalu merasa bahwa dirinya hanya Seseorang yang tidak layak mendapatkan kisah cinta diantara orang - orang pun menceritakan kisah disekitarnya. Ditemani oleh kedelapan sahabatnya yang terdiri dari Cathrine, Sandra, Jane, Giovanni, Raymon...