ch. 5 (keanehan)

0 0 0
                                    

Note :
Cerita sekarang dimulai dari sehari setelah acara event sekolah berlangsung. Jadi kembali ke alur awal ya ヾ(^-^)ノ

Suara alarm membangunkan ku dari mimpi indah semalam yang berhasil membuatku merasakan sebuah kata yang bahkan sering orang rasakan namun tidak denganku, yaitu " Pacar ". Layaknya gadis lain, aku kembali memikirkan kejadian di dalam mimpi itu sampai - sampai aku pun senyum - senyum seperti orang gila karena mimpi itu membuat perutku bergejolak seolah - olah ada kupu - kupu disana. Tapi di pikir - pikir, sepertinya aku juga pernah bermimpi seperti itu. Jika iya, berarti ini kedua kalinya.

Teriakan tanpa nada marah yang terdengar dari lantai bawah membuat mood ku seketika rusak dan bangkit dari kubur. eh maksudnya kasur. Dan tanpa jeda, aku langsung mempersiapkan diriku untuk pergi ke sekolah dengan motor kesayangan. Jarak dari rumah ku ke sekolah cukup jauh, tapi masih bisa ditempuh dengan motor dan tanpa sim. Bahkan bisa dibilang rumahku yang paling dekat dari sekolah di banding dengan rumah teman - teman ku yang harus menempuh 45 menit perjalanan. Jadi terkadang rumahku sering dipakai sebagai markas. terkadang juga rumah Raymond yang walaupun jauh, tapi kita semua tetap akan datang untuk berkumpul.

Sekitar 30 menit, akupun sudah sampai di sekolah untuk belajar dan bertemu teman - teman yang tercinta. Ralat, bukan untuk belajar tapi untuk mengurus event sekolah yang sedang berlangsung. Sebenarnya aku malas sekali untuk mengurus hal - hal seperti ini, tapi Adrian memaksa ku untuk ikut dengan balasan dia akan menraktir minuman boba kesukaan ku. Siapa yang tidak mau. Jadi ku iya kan saja, kebetulan dia juga ingin mendapat lebih banyak informasi soal Cathrine seperti ukuran sepatunya, warna favoritnya, karakter kesukaannya, dan masih banyak lagi.

Lagipula dari sebulan lalu dia tidak ada kemajuan untuk mendekati Cathrine. Malahan Cathrine semakin dekat dengan lelaki yang sering duduk di sampingnya setiap istirahat. Jika kalian lupa yang mana, yang anak Bali itu loh. Anehnya Adrian ini hanya seperti mengumpulkan informasi soal Cathrine, sisanya tidak ada pergerakan dari dirinya selain memberi barang - barang kesukaan Cathrine. Setidaknya dia masih ada nyali untuk memberikan barang lah, dari pada tidak sama sekali. Mungkin juga dia tipe orang yang perlahan tapi pasti. Asek.

Baru saja aku meletakkan tas totebag ku di kursi, seorang adik kelas berparas alim tapi tampan yang tidak ku ketahui namanya berjalan ke arahku. " Kak Amanda ya? " Tanya nya, siapakah anak lelaki ini? Apakah temannya Adrian? Akupun mengiyakan dan bertanya balik soal namanya. Katanya namanya adalah Johan dari kelas 11 IPA. Oya... Aku jadi teringat waktu itu aku terkejut bahwa Adrian bukan anak kelas 10, melainkan anak kelas 11. Yaps... 11 IPA, yang berarti dia sekelas dengan anak yang baru ku ketahui namanya di depan ku ini. Dan yang lebih menyebalkannya, dia menertawakanku dengan keras dan mengatai ku bodoh waktu itu. Sebenarnya aku sempat bingung mengapa anak kelas 10 bisa menjadi ketos, tapi aku percaya saja karena bisa saja itu terjadi. Ingat, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Tapi ternyata oh ternyata gosipnya saja yang salah. Memang ya tidak semua gosip bisa di percaya. Humph.

" Itu kak, kata Adrian kita harus cek persediaan air mineral buat para peserta event. Takutnya tiba - tiba abis nanti malah kewalahan nyari - nyari ke indoapril dadakan lagi. "

" Ooohh, kalo gitu ayo. " Ajakku sambil memanggutkan kepala. Hadeh adrian... Masih pagi sudah menyuruh ku ini dan itu, tapi tidak apa... Semua ini demi minuman boba kesayangan.

Aku dan... Johan ya tadi namanya? Pergi ke kelas yang berisi persediaan makanan dan minuman lalu mengeceknya. Dan benar saja air mineralnya hanya tinggal beberapa botol. Jadi karena itu, aku dan Johan pergi ke parkiran dan langsung cus dengan motor miliknya ke indoapril. Padahal sudah ku bilang aku akan memakai motor sendiri, tapi dia bersikeras dan berkata untuk mengirit ongkos. Tidak salah sih. Jadi ku iyakan saja.

Bukan Cerita AmandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang