Chapter 11

578 53 49
                                    

🦉: perasaan susah banget deh nyari pic Toji yang kelihatan sopan.

Happy Reading
.
.
.

Selama ini, Shiu telah banyak mengalami masalah dan kesulitan, baik di dalam urusan pribadinya, ataupun di dalam urusan pekerjaannya. Namun ia percaya bahwa setiap masalah dalam kehidupannya akan selalu memiliki masa untuk terselesaikan dan berakhir.

Walaupun sebenarnya, masalah yang terjadi di dalam urusan pekerjaannya bukanlah sesuatu yang terlalu ia anggap sulit. Karena sejauh ini, kemampuannya dalam menjalankan perusahaan yang ia dirikan itu membuatnya menjadi terbiasa untuk segera menemukan solusi atas setiap masalah yang menghampiri.

Sebenarnya ia memiliki 30 menit waktu untuk istirahat sebelum kembali memasuki agenda yang ke sekian dalam seharian ini. Di awali dengan pertemuan kemitraan bersama perusahaan- perusahaan besar yang berlangsung selama beberapa jam yang lalu.

Namun hal yang paling mengganggu konsentrasinya selama meeting berlangsung adalah karena absennya pemiliki Dai-Nippon Heavy Industry Companies. Di tahun ini perusahaan miliknya memang sedang berusaha menggaet beberapa perusahaan besar untuk terlibat dalam sebuah kontrak kerjasama.

Dan itu adalah sesuatu yang menurut Shiu di luar kebiasaan Toji. Karena pria itu tidak pernah melewatkan pertemuan penting seperti pagi tadi, tetapi yang ia temukan malah Sekibayashi Jun yang datang untuk mewakili bos nya itu.

Shiu tidak bermaksud untuk berfikiran buruk tentang Toji, namun akhir-akhir ini setelah perdebatannya dengan Kaoru sebulan yang lalu, entah mengapa membuatnya selalu memiliki dugaan bahwa semua hal tentang Toji akan berhubungan dengan Kaoru.

Ia turun dari mobilnya yang telah terparkir di dalam garasinya, kemudian berjalan memasuki rumahnya tersebut dengan tergesa-gesa.

"Kaoru, dimana kau?" Ucap Shiu terdengar sedikit berteriak.

Bukan bermaksud untuk sengaja meninggikan volume suaranya tetapi Shiu memang sering menjadi lepas kendali jika menyangkut hal-hal yang menyangkut Kaoru dan Toji seperti saat ini.

Ia mengerti bahwa dirinya memang patut untuk disalahkan karena tanpa ia sadari telah mengabaikan Kaoru selama ini. Tetapi bukan berarti juga, ia harus pantas menerima penyesalan secara berkepanjangan bahkan di saat dirinya berusaha memperbaiki semuanya seperti sekarang.

"Hay ayah, selamat siang" ucap Kaoru.

Gadis itu sedang berdiri di depan kompor dengan seragam sekolahnya, menandakan jika putrinya itu baru saja pulang dari sekolah.

"Kaoru, dari mana saja kau hari ini?" Shiu bertanya.

Intonasi suaranya terkesan tidak begitu bersahabat, sedangkan Kaoru masih sibuk dengan aktifitasnya yang sedang memasak.

"Dari sekolah. Aku kan sudah bilang kalau hari ini adalah ujian terakhirku, makanya aku pulang lebih cepat", gadis itu menjawab dengan tanpa menoleh ke arah Ayahnya yang sedang berdiri dan menumpukan satu tangannya ke meja makan.

"Kaoru, lihatlah ayah saat berbicara" kata Shiu dengan penekanan di tiap kalimatnya.

"Iya ayah, sebentar. Nanti dagingnya gosong", Kaoru merespon dengan santai.

The Sick Man | Toji ZeninTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang