Chapter 8

557 48 2
                                    

*illustration of Kaoru and Toji hand by pinterest.

🦉: "Bayangkan saja Kaoru seMini itu saat bersama papa Toji".

Happy Reading
.
.
.

     Jika orang pada umumnya akan mudah merasa bosan saat sedang berada didalam perjalan untuk menuju ke suatu tempat, dan mereka akan mencari cara untuk mengatasi rasa bosannya dengan mengobrol, bermain ponsel, membaca buku atau memilih untuk tertidur hingga sampai di tujuan.

      Namun Kaoru adalah orang yang sebaliknya, Karena ia lebih suka berada di dalam perjalanan itu ketimbang setelah sampai pada tempat yang ia tuju.

      Memandang jalanan dari balik jendela mobil yang sedang melaju merupakan kesenangan tersendiri baginya.

Dulu, ia sering ikut ayahnya hanya untuk berada di dalam mobil selama perjalanan sampai kembali ke rumahnya lagi.

     Kaoru juga lebih menyukai Take away saat membeli makanan, dan menikmatinya di dalam mobil sambil menunggu ayahnya selesai dengan urusannya.

Memang terdengar membosankan, tetapi hal-hal yang seperti itu cukup untuk membuatnya senang.

"Paman, bisakah nanti menepi di supermarket dekat Kyo-Suzaku?" Ucap Kaoru tiba-tiba.

"Hm?" Toji merespon dengan bergumam.

"Iya, aku mau beli beberapa camilan sekalian membeli sushi di Kyo-Suzaku" kata Kaoru dengan tersenyum kecil menatap Toji.

"Tapi ayahmu bilang kita akan ke Fukuchiyama" ucap Toji yang kembali fokus terhadap jalanan didepannya.

"Sebenarnya aku tidak benar-benar ingin pergi kesana. Aku hanya mengiyakan desakan ayahku saja" kaoru merespon.

Ia mengerti jika pria disebelahnya itu pastilah kebingungan dengan maksud dari ucapannya.

"Bunny, sebenarnya apa maumu?", Toji bertanya dengan lembut, saat ia telah selesai memarkirkan mobilnya di tempat yang tepat.

Kaoru membalas tatapan Toji yang sedang menumpukan tangannya kepada sandaran kursi Kaoru.

"Ayah hanya ingin terlepas dari rasa bersalahnya, makanya dia mendesak ku untuk pergi ke Fukuchiyama" kata Kaoru mencoba menjelaskan.

"Dia fikir dengan begitu akan membuatku senang, meskipun sebenarnya bukan itu yang aku inginkan" Kaoru menambahkan untuk memperjelas ucapannya kepada Toji.

"Jadi aku biarkan dia bebas dari rasa bersalahnya itu, dengan berpura-pura bahwa aku menyukai caranya. Juga berpura-pura menunjukkan sikap seakan-akan ayah yang paling mengerti aku" ucap Kaoru lagi.

Toji mengamati ekspresi dari wajah Kaoru, mencoba memahami sehingga ia tidak melewatkan satupun emosi yang secara tidak sadar Kaoru tunjukkan.

"Kenapa begitu?" Toji bertanya.

"Ya untuk menghargai ayah, karena dia selalu berusaha untuk membuatku merasa bahagia" jawabnya.

      Gadis itu saat ini sedang menunduk, dan memainkan permukaan Rok bahannya sehingga berbekas guratan-guratan kusut, dan semua itu tak luput dari pengamatan Toji.

"Dan kau juga senang?" Toji bertanya.

Gadis itu terdiam, tidak kunjung menjawab masih sibuk dengan aktifitas jarinya yang memelintir kain Roknya.

"Kau ingin mengatakan bahwa, dari pada mencoba untuk melegakan emosi mu, justru ayahmu akan lebih suka memberikan hal-hal yang dia fikir bisa menyenangkan mu" Toji menjeda, mencoba untuk menarik kesimpulan dari kerumitan yang ada di dalam fikiran Kaoru.

The Sick Man | Toji ZeninTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang