Chapter 16 (🔞x 5)

2.1K 69 53
                                    

🦉: "hallo semuanya.
Kira-kira masih ada yang nungguin papa Toji ngga ya?.

Maaf sekali karena telah meninggalkan buku ini selama sebulan. Tapi semoga chapter baru ini bisa mengobati kerinduan pembaca pada kisah papa Toji dan dede Kaoru.

Oh iya, hampir lupa mau ngasih peringatan bahwa chapter ini berisikan adegan kekerasan seksual. Jadi...yah begitulah ☺️".

Happy Reading
.
.
.

Kaoru menutup mata, dan mencoba mengubur rasa takut juga kekhawatirannya pada kegelapan yang tercipta. Bersamaan dengan itu pula, ia berharap bahwa semua yang dialaminya hanyalah sebuah mimpi, dan akan berakhir ketika ia membuka matanya nanti.

Gadis yang telah berstatus wanita itu kini tidak lagi melakukan perlawanan, disisi lain karena tubuhnya mulai beradaptasi dengan segala cumbuan Toji sehingga otaknya terasa seperti telah dikhianati oleh tubuhnya sendiri.

Gesekan dari ereksi Toji pada dinding Vagina nya, semakin menyadarkan Kaoru bahwa dia telah kehilangan kehormatan yang selama ini ia jaga.

Kaoru merasa sangat lelah dan seluruh tubuhnya juga terasa sakit, jadi untuk melakukan penolakan pun hanya akan membuat rasa sakitnya semakin bertambah.

Memang, perihal keperawanan tidak lagi menjadi hal yang tabu di jepang. Jangankan bagi kalangan dewasa (legal), pada kalangan remaja pun hal itu dianggap seperti sesuatu yang biasa.

Dan faktanya, para remaja di negara tersebut akan merasa malu jika mendapati diri mereka masih perawan/perjaka, karena itu dianggap seperti sebuah tanda bahwa mereka tidak laku dan di 'labeli' cupu.

Semua itu Kaoru fahami dari lingkungan tempatnya belajar, karena ia mengamati bagaimana pergaulan teman-teman disekelilingnya.

Sudah hal yang biasa jika akan menemukan pelajar laki-laki dan perempuan sedang berciuman dengan secara sembunyi-sembunyi di gudang penyimpanan alat-alat olah raga dan kebersihan. Dan terkadang juga mereka akan menunjukkan kemesraan sebagai sepasang kekasih dengan terang-terangan di dalam kelas dan di hadapan para siswa yang lainnya.

Misal, seperti saat mereka sedang piket seusai jam sekolah berakhir, atau di saat jam istirahat ketika para guru telah kembali ke kantor.

Obrolan tentang hubungan seksual pun tidak dapat dihindari, karena umumnya akan di awali oleh seorang siswi yang membuka obrolan tentang pengalaman pertama atau kesekian yang ia lakukan bersama kekasihnya, lalu kemudian para siswi yang lain akan berkerumun untuk mendengarkan juga menyambung topiknya.

Saat itu Kaoru memang akan merasa risih karena ia bukan orang yang setuju dengan gaya hidup yang mereka sebut modern itu. Namun dengan sebaik mungkin ia menutupi rasa risih nya karena tidak ingin membuat teman-teman kelasnya itu tersinggung.

Terdengar kolot memang, tetapi Kaoru adalah gadis yang masih memegang prinsip untuk tidak memberikan keperawanannya kepada siapapun sebelum ia menikah.

Kaoru tidak ingat siapa yang telah menanamkan prinsip tersebut pada dirinya, namun anggapannya yang sederhana dengan berfikir bahwa kelak suaminya akan sangat bangga dan bahagia ketika mengetahui bahwa dirinya adalah pria pertama.

Ya, Sebuah pemikiran yang sederhana, namun memiliki makna yang begitu dalam.

Sebab bagi Kaoru, keperawanan adalah simbol dari bentuk rasa 'berharga' dan sangat layak untuk ia berikan kepada suaminya di masa depan, karena itu salah satu cara untuk menunjukkan bahwa Kaoru memilihnya karena cinta dan rasa percaya.

The Sick Man | Toji ZeninTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang