ᝯׁ֒hׁׅ֮ɑׁׅ℘tׁׅꫀׁׅܻ݊ꭈׁׅ 39 sudah di revisi

18.2K 1.4K 14
                                    

Akhirnya setelah seharian Aqilah berakting, ia sekarang bisa pulang.

Namun ia masih menunggu Felix, untuk pulang bersama jadi ia menunggu dengan tenang sambil menonton Felix yang berperan sebagai kaisar beradu akting dengan Rachael yang berperan sebagai permaisuri.

Aqilah lebih memilih memainkan handphonenya, sepertinya gadis cantik itu lupa jika ia ada janji dengan Arka.

"Arka? "Aqilah menatap handphone nya di mana Arka sedang ngespam dirinya.

"Oh astaga, gue lupa kalau ada janji sama nih bocah, "gumam Aqilah agak panik.

"Mau pulang duluan, tapi gue ada janji sama kak Felix. Gue harus gimana? "Sambungan Aqilah bimbang.

"Yaudah lah, "ucap Aqilah pasrah.

Ia mengetuk beberapa kata di handphone nya itu.

Arka gila 🌚

Sorry, gue lagi nunggu Felix. Bentar lagi gue pulang, Lo yang nyaman yah di rumah gue.

Lo cepat pulang, enggak tau
Apa gue tersiksa tau di sini.
Panas banget hawanya

Ya elah lebay Banget, udah
Tenang aja keluarga Aqilah baik
Semua. Yah kecuali...
Udah nanti gue pulang

Cepat we!!!

Iya

Setelah membalas pesan Arka, Aqilah mematikan handphone nya dan kembali menatap Felix dan Rachael.

"Entah kenapa gue malah mikir mereka cocok banget, yang satu ganteng yang satunya lagi cantik. Enggak kebayang kalau mereka beneran bersama heboh nih dunia, "gumam Aqilah menatap takjub keduanya.

"Halo Aqilah, "Sinta, artis yang memerankan selir Jia datang menghampiri Aqilah.

"H-hai, "balas Aqilah agak canggung, karna selama beberapa jam di sini mereka semua lagaknya orang asing, ya emang orang asing sih.

Mereka hanya berbicara saat sedang syuting, saat selesai mereka tidak berbicara lagi. Mereka sibuk dengan urusan masing-masing.

"Btw, ada apa? "Tanya Aqilah bingung

Sinta duduk di kursi yang berhadapan dengan Aqilah.

"Ohh, ini gue habis bikin minum sekalian buatin yang lainnya. Ini buat Lo, "ujarnya sambil menyerahkan gelas yang berisikan minuman itu.

Aqilah menerima nya dengan ragu, "terima kasih, "ucap Aqilah dengan senyum.

Sinta ikut tersenyum, "iya, sama-sama. Gue duluan yah, jangan lupa di minum, "

Sinta berdiri dan mulai pergi meninggalkan Aqilah.

Felix datang menghampiri Aqilah, "dek, itu apa? "

"Minuman, "ucap Aqilah, ia ingin meminum nya.

Namun secara samar Aqilah mencium bau kayu manis.

Ia menggeleng dengan senyum, ia lalu melirik sekitarnya melihat apakah ada yang memperhatikan nya selain Felix.

karna ia merasa aman, ia pun menumpahkan minuman itu.

Felix menatap bingung, "kenapa di buang? "

"Kakak tau, di dalam minuman itu kayanya ada racun, "ucap Aqilah pelan.

"Ra—? "Felix berucap dengan keras, Aqilah langsung menarik tangan kakaknya itu yang berdiri karna kaget.

"Pelan-pelan kak, "ucap Aqilah, menatap sekitarnya dengan khawatir.

"Maaf, maaf. Tapi kok bisa? Dan Kenapa kamu bisa tau? "Tanya Felix pelan.

Aqilah mendekatkan dirinya pada Felix, "samar-samar aku mencium bau kayu manis di minuman itu, aku pernah dengar katanya kayu manis bisa di gunakan untuk menyamarkan bau racun, "jelas Aqilah

Felix menatap Aqilah dengan bingung, dan penasaran, "tapi kan dek, kamu enggak pernah belajar soal racun atau apapun itu. Jadi kemungkinan kamu enggak bakal tau kalau misalnya ada racun di minuman itu, "ucap Felix menatap adiknya bingung.

"Nah itu kak, karna aku enggak tau bau racun jadi aku bisa aja minum minuman itu. Tapi orang yang ngasih aku minuman ini enggak bakal nyangka kalau aku bakal tau di sana ada racun karna bau kayu manis itu, "ucap Aqilah sombong

"Iya in, udah ayo pulang. Mama udah nungguin, "ucap Felix

Aqilah mengangguk, mereka berjalan bersama untuk menemui Sofian dulu.

Tak jauh dari aqilah dan Felix ada Rachael yang dari tadi menatap mereka.

"Seperti nya mereka memiliki hubungan yang agak sepesial, "gumam Rachael

"Sombong, dia ngebuang minuman pemberian orang lain, "ucap bila, manajer Rachael

"Bukan sombong kak, tapi cerdas. Mungkin dia tau di industri ini, semua orang memiliki dua wajah. Mungkin aja di minum itu ada sesuatu yang bisa membuat nya celaka jadi dia buang minuman itu, "ucap Rachael

Vila mengangguk, "iya juga yah, btw Rachael  mau pulang sekarang? "tanya Vila

"Iya kak, aku tunggu di mobil. Tolong panggil kak Doni, "ucap Rachael

Di sisi lain, Felix dan Aqilah datang menghampiri Sofian.

"Kak, kita pulang duluan ya, "pamit Aqilah

Sofian mengangguk.

"Kalian hati-hati di jalan, "ucap Sofian.

"Iya kak, "Aqilah dan Felix akhirnya menjauh.

Ia menatap Aqilah dan Felix yang perlahan menjauh.

"Aqilah, andai saja aku enggak kehilangan adik aku, mungkin sekarang di sudah sebesar kamu, "Sofian menatap langit malam yang bertaburan bintang.

"Dek, kamu di mana? Kakak kangen sama kamu, semoga kamu baik-baik aja, "gumamnya pelan.

ANTAGONIS (kok) MAGERAN Proses Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang