112

468 50 11
                                        

"Naruko, yg sopan" Tegur Iruka yg dibuat kelabakan dan tak enak hati dengan Hiruzen akibat ke tidak sopanan Naruko pada pemimpin desa mereka yg terhormat. "Mohon maaf Hokage-sama atas ketidak sopanan Naruko", Iruka yg malang membungkuk.

Naruko hanya berdiri diam, dengan senyum polos dengan sedikit cengengesan di wajah, di depan Hokage dan menyaksikan tingkatkah wali kelas barunya Iruka. Pada kenyataannya Naruko dalam hati berbanding terbalik dengan yg ditampilkan, dia berdicih, memutar mata malas dengan kedua tangan terlipat didada 'ngapai aku harus sopan ni orang. Andai kau... ' pikir Naruko. mata beriris birunya tanpa sengaja menatap pandangan mata dan ekpresi dari beberapa anak-anak disana, yg ada di sekitarnya, di Koridor itu.

Meremeh, menghina, mengejek, dan beberapa.. Terutama perempuan tampak puas dan senang melihat kondisinya saat ini, dan mereka, para anak perempuan itu adalah para fans dari si Uchiha, di belakang Uchiha yg ingin masuk kelas, seperti anak-anak ayam mengikuti induknya, Uchiha itu induknya... Sangat cocok.. Cocok dengan rambutnya...Ups.. Ehem.

Kegelapan bertemu langit biru yg indah, Naruko dengan santai, seolah tak pernah terjadi tatapan antar keduanya sama sekali. Kembali menatap Hiruzen yg bertingkah seperti pemimpin tua yg ramah dan baik.

'... Andai kalian semua tau itu, semua yg ku ketahui... Akankah kalian tetap seperti ini? Atau kalian akan melawan, kudeta? Atau.... Mengelak, menolak kebenaran dengan membohongi diri sendiri?', pikir Naruko yg meski memasang wajah cengegesan seperti anak nakal yg berpura-pura tak bersalah ketika Iruka berbalik ingin menegurnya, menasehati akan sopan santun dan hal-hal baik lain layaknya guru pada umumnya.

Tangan naruko yg berada dalam saku jaket terkepal, menahan rasa tak sukanya pada hokage, kesalnya dan marah pada dirinya sendiri yg tak bisa berbuat apa-apa, meski mengetahui semua hal busuk yg ada didesa yg sosok mendiang yg harusnya ia panggil ayah itu mengorbankan diri dan juga kedua anak dan istrinya hanya demi desa yg pemimpin tua busuk dan seenaknya saja!

"Akhirnya kamu menyapa dan berbicara dengan ku" Ujar Hiruzen dengan senyum ramah alam kakek yg penyang dan memberi rasa aman. Sayangnya tidak mempan bagi Naruko.

"Aku perlu kuasa mu,makanya aku bicara dengan mu" Balas Naruko terus terang dengan acuh dan santai nya menyatakan hal yg sudah jelas,
"Aku ingin berhenti---tidak...aku ingin pindah dari kelas tambahan kunoichi ke kelas Shinobi, kelas anak laki-laki! ".

Semua di buat terkejut dengan pernyataan Naruko. Iruka yg ingin menegur Naruko lagi atas ketidak sopannya berbicara pada Hokage, tercengang di buatnya. Uchiha muda yg hampir memasuki pintu kelas juga di buat terdiam, menoleh ingin tahu, alis kanannya sampai naik, entah karena penasaran atau merasa Naruko si rambut merah semakin tak masuk akal baginya.

"Apaaa!! " Seru semua yg akhirnya sadar, kecuali Uchiha naif yg penasaran. Naruko hanya terkekeh pelan, merasa lucu saja dengan reaksi yg sudah ia duga muncul akibat aksinya ini.

"Yap, seperti yg kau pak tua dan semua orang dengar, aku ingin pindah kelas ke kelas tambahan anak laki-laki" Ujar Naruko, "kelas kunoichi sangat membosankan, aneh dan... Tidak masuk akal. Apa pasal ninja dengan merajut, mengerti arti bunga, menyulam dan... Kenapa mengajar anak kecil yg belum sampai 8 tahun mengenai percintaan... Yg benar saja itu bodoh dan tak berguna sama sekali".

"Bilang saja kau juga ingin dekat dengan Sasuke-kun!! "

"Mengaku saja Naruko!"

Yg pertama yg menyerukan hal itu adalah si rambut pink jidat lebar haruno, yg disusul si rambut kuning pucat yamanaka, dua fans fanatik Sasuke Uchiha yg sangat berisik. Menimbulkan seruan lain dari beberapa fans Sasuke yg bergerombol dekat Uchiha. Naruko terdiam, mata dan ekpresi nya mendatar malas, mendengar opini geng gk jelas baginya itu, para fans Sasuke.

Naruko Uzumaki_ [slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang