"Checkmate". Gadis bersurai merah yg di sanggul dengan gaya high up bun, sanggul tinggi. Naruko Uzumaki dengan kepercayaan diri tinggi yg sedikit sombong didepan calon pewaris klan Nara berikut, Shikamaru Nara dengan ekpresi malasnya yg biasa menghela nafas menatap papan catur shogi. 8 VS 9, kemenangan kali ini dimenangkan oleh si rambut merah toma--Cabe matang. " Kan sudah ku bilang... "
"Meski kau dapat poin lebih dulu pemenangnya tetap aku, Naruko Uzumaki! yg hebat luar biasa mengagumkan ini". Shikamaru yg sudah sangat hafal salah satu kebiasaan Naruko, ikut berujar bersamaan dengan si rambut merah. Keduanya tertawa setelah saling menatap sebentar.
"Kau tidak berubah meski umurmu bertambah" Ujar Shikamaru, menatap Naruko setelah tawanya, "tidak ada perkembangan dengan kalimat narsis mu".
"Itu bukan narsis ", Balas Naruko
"Terus, apa? "
"Ke-be-na-ran," Naruko mengeja kata dengan sedikit penekanan, jari telunjuk kanan terangkat mata terpejam dengan bangga.
"Kau ini... ". Shikamaru menghela nafas, menggeleng tak berdaya.
Naruko tertawa, kembali melanjutkan begitu mendapat ide. " Saran yg bagus, akan ku tambahkan dengan... Naruko luar biasa hebat mengagumkan fantastik amazing---"
"Tidak, jangan jadikan saran ku sebagai ide mu",
Obrolan dan canda keduanya, di selingi tawa, mengisi kesunyian dalam ruangan inap rumah sakit Konoha dimana Naruto terbaring diatas kasur. Duduk disamping ranjang pasien Naruto sambil bermain catur shogi, menunggu si pirang bangun.
Awalnya Naruko menggunakan bunshin nya menjaga Naruto, sementara dirinya yg asli berlatih pengendalian elemen chakra air dan angin hingga menyatukan keduanya jadi es dan pengendalian nya dengan Haku dan pedang dengan Zabuza di gunung Myoboku.
Zabuza? Haku?
Iyap, kalian tidak salah baca dan penulis tidak salah ketik.
Pertemuan terjadi ketika putri mendiang Hokage ke empat-si kilat kuning Konoha, Minato Namikaze, sedang berada di depan mesin minuman otomatis setelah memasukkan koin kedalam mesin.
=====
Flashback
"Naruko!", Seruan suara familiar yg terkenal di kalangan para gadis-gadis muda, menarik perhatian Naruko yg baru memasukkan koin dan memilih minuman di mesin minuman otomatis.
Uchiha Sasuke berjalan sedikit terburu menghampiri satu-satunya gadis pra-remaja berambut merah layaknya tomat matang yg menarik pecinta tomat.
Me-menarik? Tunggu, apa yg dia pikir kan?
Uchiha menggeleng kan kepalanya pelan, mengerahkan pemikiran idiot tadi. "Disisni kau rupanya,rambut...." Sasuke tertegun menatap penampilan Naruko,"....tomat... ".Naruko yg tomboy memakai... Memakai pakaian Miko!? Lengkap dengan rambut merahnya yg tergerai, ini pertama kalinya dalam hidup Sasuke Uchiha melihat Naruko Uzumaki menggerai rambut merahnya--meski tak sepenuhnya tergerai, masih ada Sanggul kecil tinggi, half up Bun.
Uchiha merasa jantung kembali tak normal, dan pipinya terasa sedikit panas sampai ke telinga melihat penampilan Naruko ditambah ekpresi dan tatap polos Naruko padanya.
"Apa?" Ketus Naruko, ia merasa lelah setelah membantu Fukasaku dan istrinya, Shima keduanya sama bertugas mengurus kuil katak. Bersih-bersih dan ikut berdoa, Naruko ini... Sediki--memang tak meyakini adanya Tuhan atau dewa*ciptaan kurang ajar*, sungguh ujian kesabaran. Naruko hanya ingin istirahat sebentar sebelum kembali berkutat dengan semua dokumen dan berkas-berkas registrasi bersama Gamatama, Dan berkutat dalam ruangan laboratorium nya.
Dia ingin istirahat tapi pantat ayam satu ini malah diam seperti patung didepannya setelah memanggilnya
"Eh? Ada apa dengan wajah? " Naruko mendekat guna melihat lebih dekat wajah dan telinga Sasuke yg memerah, "Kau demam? " Dengan polos mengulurkan tangan nya, ingin memeriksa suhu kening Sasuke.
"T-tidak, aku baik", Balas Sasuke cepat, sigap memegang tangan Naruko yg terulur. Tindakan dan perkataan Naruko, menyadarkan Sasuke menangkap tangan mungil putih-meski tak seputih Uchiha, tindakan Sasuke membuat rambut merah tertegun, sedikit bingung mengapa Sasuke memalingkan wajahnya kearah lain.
'Apa dia nahan tawa? Tapi badannya sedikitpun tidak bergetar.' pikir Naruko dalam hati,heran tak mengerti. 'Malah telinga nya semakin merah, kenapa ni anak? '.
Entahlah Naruko, kau jenius tapi agak bodoh. Oh, ya maaf, kau kembarannya Uzumaki Naruto.
"Sudah ikut aku". Uchiha langsung menyeret Naruko.
"Eh? tunggu.. Chikkibatto! Minuman ku?!! "
"Nanti sa-"
"... Ini" Suara pemuda yg lembut dan sopan terdengar di belakang Naruko, menyelamatkan perkataan Sasuke. Tangan kanan sosok misterius bertopi jerami nelayan terulur didepan Naruko dengan se-kaleng susu pisang dingin didepan gadis yg tertegun mendengar suara yg sudah lama tak didengar.
Kedua genin Konoha berbalik kebelakang, "Zabuza..." Sasuke sedikit retak topeng datar acuh nya, tercengang
"Haku! " Naruko tercengang, berseru tak percaya pada pemuda yg memegang kaleng susu pisang dingin. Sosok jubah mengangkat sedikit topinya, menunjukkan wajah. "Yo, muridku".
" Oh, kalian sudah datang" Kakashi muncul entah dari mana di belakang kedua muridnya yg kadang seperti perangko, dominan seperti air dan api, air minyak maksud nya. Uchiha selalu bisa membuat ketenangan Naruko yg lempeng--santuy.. Meledak jadi kobaran api yg melahap si minyak. "Selamat datang~".
" Terimakasih undangan nya, Kakashi-san" Balas Haku si soft boy yg sopan dan cantik--saking ganteng nya, mana dia pakai anak laki-laki yg simpel tapi sangat pas dan semakin menambah pesona Haku.
Flashback end
=====
'Chakra ini kan?! '. Naruko tertegun merasakan sebuah chakra kuat tak asing.
"Naruko? ada apa?" Tanya Shikamaru melihat Keterdiaman Naruko, "apa-apaan ini? Pasirnya nya berhenti", kesal Shikamaru malas, melihat jam pasir hijau kecil dekat papan catur.
Naruko ikut melihat, jam pasir yg berhenti semakin memperkuat dugaan terhadap chakra yg ia rasa. 'Untuk apa dia kesini? ', Perasaan nya resah, merasa tak enak seolah akan ada bahaya.
"Jadi, kamu memutuskan bangun ya? ", tanya Shikamaru pada Naruto yg mulai membuka mata birunya, menarik perhatian menarik Naruko melihat kembaran.
"Selamat pagi, ruto", sapa Naruko melambaikan tangan kanannya, tersenyum.
"... Pagi.. "Naruto tersenyum dan membalas lambaian tangan kembarannya yg berbeda gender dan rambut. "Dimana aku? ", iris biru langit nya melihat sekeliling dengan bingung. Naruko menggeleng kepalanya dengan pertanyaan Naruto, tapi maklum saja, sikembar Uzumaki belum pernah dirawat sekalipun dirumah sakit, keduanya tak pernah sekalipun terkena sakit selama hidup mereka.
" Rumah sakit. Mereka bila kau sudah pingsan seperti ini selama tiga hari berturut-turut ", jawab Shikamaru.
Naruto tampak bingung mendengar jawaban Shikamaru barusan, " Tiga hari? ".
Oke, ini dia...
Tiga...
Dua...
Satu..
"TIGA HARI BERTURUT-TURUT?! " Teriak pirang, berdiri tegak di tempat tidur terkejut kemudian panik sendiri. Heboh sekali, yeaahh... Bukan Naruto namanya kalau tidak heboh, benarkan?
====
Sorry lama guys... Bingung mau lanjutin gimana, makanya hiatsu nya lama, ditambah lagi mau buat cerita lain... Coba-coba mau buat cerita yg non fiksi penggemar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Naruko Uzumaki_ [slow Up]
FanficLanjutan/sambungan dari fanfic Naruko Uzumaki. Karena kayaknya udah kebanyakan disana, makanya saya lanjut ceritanya disini. Chapter 108