128

311 41 14
                                    


"Ruto? " Ujar Naruko, setelah Tazuna menyelesaikan ceritanya.  Melihat kembaran termuda nya berdiri, mencoba berjalan yg akhirnya tersungkur akibat terlalu banyak menggunakan dan memaksakan kaki dan chakra hingga kehabisan tenaga.

"Apa yg kau lakukan, Naruto...? " Tanya sakura, melihat Naruto yg tersungkur.

"Butuh bantuan? " Tanya Naruko.

"T-tidak,  tidak apa-apa ruko-chan" Jawab Naruto, mencoba berdiri sendiri.

"Oke..." Balas Naruko.

"Latihan hari ini sudah cukup,  kau sudah banyak mengeluarkan chakra" Ular Kakashi melirik Naruto. "Kau bisa mati kalau mengeluarkannya lebih dari itu".

"Akan kubuktikan" Ucap Naruto,  menoleh,  sedikit menengadah melihat Tazuna dan anggota tim 7 yg lain. Nada suara begitu yakin dan penuh tekat juga kesungguhan.

"Buktikan apa? "Tanya Sakura

"Aku akan membuktikan... Ada pahlawan.. " Tekat dan keyakinan dalam suaranya,  tak menghiraukan kakinya yg gemetar, "Didunia ini! "

'Hum' dengus Naruko dalam hati, tersenyum tipis mendengar perkataan dan kesungguhan Naruto.

Naruko berdiri, berjalan ke kembarannya. "Yeaah... Pahlawan memang harus ada,  kasihan penjahat" Ujar nya, menepuk bahu Naruto.

"Mau kemana kau Naruko? " Tanya haruno, ketika melihat Uzumaki perempuan itu berjalan menuju pintu depan, jelas mau pergi keluar

"Keluar" Jawab Naruko, enteng dan santai. Mengangkat buku sketsa nya "mencari sesuatu untuk ku gambar".

"Mau aku ikut?" Tanya Naruto menatap kembarannya.

"Tak apa. Pulihkan dulu chakra mu" Jawab Naruko,  "saat ini aku tak ingin berjalan sambil menggendong orang". membuka pintu.

"Woke! Jangan lama, jangan pulang terlalu malam, berbahaya diluar" Ujar Naruto.

"Aman. Bahaya nya tinggal ku chidori, ku bolong kan perut atau...kepalanya"balas Naruko dengan santuy nya melangkah keluar, menutup pintu tanpa menoleh kebelakang.

Meninggalkan ke lima orang, dan si mata hitam milik orang tertentu menatap sosok itu sampai menghilang si balik pintu.

"Dasar Naruko, dia memang seenaknya" Ujar haruno mendengus.

"Anak itu segitu sukanya menggambar ya? " Tanya Tazuna entah pada Kakashi atau Naruto atau anggota tim 7 yg lain.

"Ya. Ada banyak yg ruko-chan gambar" Jawab Naruto dengan semangat. "Belum pernah ada gambar sebagus gambar ruko-chan ttebayo! "

"Masa? Sebagus itu? " Tanya Sakura tak percaya yg disembunyikan dengan kebingungan polosnya.

"Ya! Kapan-kapan akan kutunjukkan" Balas Naruto. Yang gambar punya siapa yg mau nunjukin siapa.. Hadeh.. Dasar Uzumaki.

Andai kalian tau yg sebenarnya Naruko lakukan di luar sana saat ini adalah berlatih, mencoba membuat jutsu-jutsu baru.  Sekarang disini,  tidak ada Hiruzen dan anak buah maupun Danzo dan anak buahnya,  disini.. Jauh didalam Hutan, hanya ada Naruko dan cahaya bulan.  Naruko tidak menahan diri lagi.

Di balik beberapa lembaran buku sketsanya, ada segel penyimpanan barang,  jadi Naruko memperdalam belajarnya dan pengetahuannya juga. membuat jutsu dan taijutsu baru.
Melatih otak, kecerdasan, pengetahuan juga fisik dan kemampuan chakra nya.

Tujuan lain, membuat dirinya lelah secara fisik dan otak, dengan begitu dia bisa tidur tanpa mimpi dan bisa bangun sama seperti anak-anak dan orang lain, tidak lebih awal seperti dirinya yg biasa, hanya tidur dua atau tiga jam saja.

=====

"Kau terlalu memaksakan diri" Ujar suara yg lembut, "berbahaya bagi anak perempuan sendirian dihutan dan kelelahan"

Naruko menjadi waspada dengan kemunculan tiba-tiba, dirinya tak menyadari sedikit keberadaan orang ini. Chidori perlahan aktif di tangan kirinya, dengan sedikit terengah-engah Akibat kelelahan, Naruko bertanya, "siapa?". Dirinya diawasi, tapi sejak kapan? " Keluar ".

  Terdengar suara langkah kaki menginjak rumput didekatnya.  Dari balik pohon keluar seorang anak yg.. Cantik, laki-laki yg usianya tak jauh beda darinya, memakai pakaian yg sama seperti laki-laki di sekitar tempat tinggal Tazuna, membawa sebuah keranjang anyaman.

Dengan satu tangan kanan yg kosong terangkat keatas tanda menyerah, wajahnya terlihat semakin jelas ketika mendekat,  terkena cahaya bulan, senyuman nya yg ramah semakin mempercantik rupanya, membuat Naruko sedikit merona tanpa disadari si rambut merah yg terpesona.

Tunggu.. Terpesona..?  'Tidak-tidak-tidak', Naruko langsung menggelengkan kepalanya,  menyadarkan dirinya.  Bagaimana ia bisa sempat-semoatnya terpesona dengan orang asing yg tak dia sadari sejak kapan disana.  Sejak kapan anak laki-laki cantik itu disana?  Apa dia melihat usahanya dalam membuat jutsu?  Bahaya.

"Tenang, aku tak berniat jahat. Aku baru saja tiba disini,  aku mencari tumbuhan untuk obat" Dengan ramah baik dan sopan,  anak laki-laki itu menjelaskan. Hanya ada kejujuran dalam suara dan mata beriris hitam yg ramah dan polos itu.

'Dia tak berbohong' pikir Naruko setelah menganalisis, 'syukurlah dia tak melihatnya'. "Anta Dare? (Kau siapa?)" Tanya Naruko.

"Aku Haku"

=====

Naruko kembali larut sekali, tengah malam. Lihat, lampu mati, hanya lampu depan yg menyala. Semua orang dirumah sudah pada tidur,  Naruko merasa sedikit tak enak karena kebablasan. 

Haku... Anak itu baik dan menyenangkan,  keduanya berbicara banyak hal mengenai mengenai tanaman obat dan medis. Tumbuhan herbal yg ada dalam keranjang anyaman yg Haku bawa tak semua tanaman obat, ada beberapa tanaman racun, Haku salah ambil.

Keduanya mengobrol sambil mencari dan memetik tumbuhan herbal,  sesekali Naruko menjelaskan dan menjawab beberapa pertanyaan haku mengenai tanaman dan medis.  Keduanya bahkan sesekali bercanda disela obrolan.

=====

Untungnya pintu tak di kunci. Naruko membuka pintu, berjalan masuk kedalam  menutup pintu dalam gelap.

"Ehem.."

Naruko tersentak, kaget,  refleks berbalik ke sumber suara. Lampu diruang itu menyala,  Sasuke Uchiha berdiri disana,  dengan kedua tangan kedalam saku celananya setelah menekan saklar lampu.

Naruko menghela nafas lega sambil mengeliat dada, dirinya pikir tadi itu suara hantu. Naruko tak takut hantu, dia hanya tak suka di kagetkan dengan kemunculan makhluk astral itu yg tiba-tiba. "Chikkibatto! Bisa-bisa jantungan aku gara kau! ".

"Awal sekali ya, rambut tomat" Sasuke tak menanggapi. Dirinya kesal,  entah karena Naruko yg pulang telat atau dirinya yg merasa khawatir karena si rambut merah belum kembali padahal malam semakin larut,  sampai-sampai Uchiha dibikin tak bisa tidur.

"Naruto mana?" Tanya Naruko, seharusnya.. Biasanya Naruto yg bakal menunggunya jika belum pulang, berakhir dengan dirinya yg kena omel oleh sang kembaran.. Yg langsung tenang dengan permintaan maaf dan janji juga izin dan traktir ramen dari naruko.

Twick... Perempatan muncul di kening Sasuke.

"Diluar! " Jawab Uchiha tak bisa menahan kesalnya,  mendengus dan berbalik pergi.  Kembali kekamar.

"Eh.. Diluar? Ngapain? "

"Mana kutahu"

"Oke... " Ujar Naruko, dengan polosnya berkata, dengan membelakangi pintu, menunjuk ke pintu dengan ibu jari kanannya"akan kucari tau".

"Tidur sana!"

'Napa sih tu anak? ' pikir Naruko, menatap kepergian Sasuke yg marah-marah tidak jelas.  'Jangan bilang chikkibatto nungguin aku daritadi...?'. "Gak mungkin" Ujar Naruko dengan tawa dalam suaranya, 'palingan habis dari toilet', pikirnya.

=====

'Ada apa sebenarnya dengan ku?' pikir Uchiha berbaring gelisah diatas futon. 'Sudahlah, kenapa harus memikirkan Naruko. Menyebalkan. Tidur saja,  besok masih harus latihan'.

====

Naruko Uzumaki_ [slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang