Clik!
"Rose, selamat datang di apartemenku" yang dipanggil Rose hanya mengangguk lalu bergerak masuk begitu saja tanpa izin dari Mingyu
"Inggris menarik" ucap Rose
"Tentu saja" ucap Mingyu
Rose merotasikan matanya malas lalu memilih untuk membuka ponselnya dan melihat-lihat apa yang seru hari ini.
"Lihatlah dia, berisik sekali tangannya itu" ucap Rose geram
"Ada apa Rose?" tanya Mingyu
"Sekretaris Jeon, si kacamata itu tidak bisa berhenti mengirimkan jadwalku hari ini" keluh Rose
"Kau sudah mengatakan kepadanya untuk libur?" Rose menggeleng
"Itu salahmu! Sekarang katakan kepadanya kau mengambil cuti untuk beberapa hari ke depan" Rose mengangguk lalu mengetikkan sebuah pesan singkat kepada sekretarisnya akan mengambil cuti untuk beberapa hari kedepan.
"Apa katanya?" Rose menggeleng "Aku tidak peduli" jawab gadis itu
"Wonwoo tidak berubah ya?" Rose mengangguk
"Dia masih gila usaha" jawab Rose
"Bukan seperti itu maksudku. Maksudku adalah ketika teman temannya sibuk dengan dunia malam dia malah sibuk dengan kerjaannya" ucap Mingyu
"Teman temannya?" Mingyu mengangguk
"Waktu sekolah dasar dulu, aku, Wonwoo, Minghao, Dokyeom, Seungcheol, Hoshi, Woozi, Jun, Joshua, dan Jeonghan adalah teman. Sampai suatu hari saat kita memasukki masa sekolah menengah atas kita memilih jalan masing masing atau bisa dikatakan kita pecah menjadi beberapa bagian. Minghao bersama Jun. Joshua bersama Jeonghan. Hoshi bersama Woozi. Seungcheol bersama Dokyeom. Dan aku bersama Wonwoo. Dan setelah perpecahan itu kita mulai asing" jelas Mingyu
"Itu terjadi saat kalian berada di Korea?" Mingyu mengangguk
"Saat kita lulus, kita mengambil jalan masing-masing. Aku dan Wonwoo pindah ke Australia. Jun dan Minghao pindah ke China. Hoshi dan Woozi pindah ke Jepang. Seungcheol dan Dokyeom tetap di Korea. Dan terakhir Joshua dan Jeonghan, mereka pindah ke Amerika dan sekarang menetap di Inggris" jelas Mingyu
"Jeonghan ini akan menjadi lawanku benar?" Mingyu mengangguk
"Jika dia tidak seperti yang aku bayangkan, kau harus meneraktirku dua gelas black russian" ancam Rose
Mingyu hanya mengacungkan jempol sebagai tanda setuju
"Kau sudah mempersiapkan baju untuk nanti malam?" Rose mengangguk
"Lebih dari siap. Aku sudah tidak sabar bertemu dengannya"
~♥~
"Mana orang itu Shua?" tanya Jeonghan seraya melirik kearah Joshua yang masih meminum vodkanya dengan tenang
"Sebentar lagi dia tiba" ucap Joshua
"Mingyu masih seperti dulu ternyata, selalu telat" cibir Jeonghan
"Sabarlah sedikit Mr.Yoon" ucap Joshua
"Aku muak jika harus terus bersabar" protes Jeonghan
"bersabarlah" Jeonghan mencibir pelan lalu kembali menegak sebotol vodka dihadapannya dalam sekali tegak. Jeonghan tidak berniat untuk mabuk malam ini tapi sepertinya dia sudah sedikit mabuk
Joshua mengedarkan pandangannya dan kedua matanya bersitatap dengan seorang pemuda tinggi yang sedang melambai kearahnya.
"Itu dia" Joshua bangkit dari duduknya seraya menarik Jeonghan menuju meja yang sudah ramai dengan penonton.
Ya berita seorang Jeonghan sang King Of Gambling melawan Rose sang Queen Of Gambling tersebar begitu saja. Dan kini orang orang itu sudah heboh mengerumuni meja yang sudah terdapat Jeonghan dan Joshua di barisan terdepan.
Lalu tak lama setelahnya dari arah utara, muncullah dua pasang manusia berbeda kelamin dan beda ekspresi kedalam kerumunan itu. Ya mereka adalah Mingyu dan Rose.
"Hai Jeonghan, Shua, long time no see" sapa Mingyu
"Jadi kau yang bernama Roseanne huh?" Rose mengangguk pelan lalu berjalan secara anggun ke arah Jeonghan
"Dengar Mr.Yoon. Aku tidak butuh uang sepeser pun dari permainan ini" ucap Rose seraya mencengkram dasi Jeonghan secara sensual
"Apa yang kau inginkan dari permainan ini?" tanya Jeonghan masih dengan matanya yang fokus kepada Rose
"Aku hanya ingin menemukan lawan yang seimbang" ucap Rose
"Tapi sebuah permainan judi jika tidak berhadiah itu tidak menyenangkan" ucap Jeonghan
"Bagaimana jika seperti ini" Rose menggantungkan kalimatnya lalu menggerakkan kedua tangannya untuk melingkari leher kokoh milik Jeonghan.
"If I lose, you can use my body however you like. Listen sir, I'm still a virgin and mine is still tight" bisik Rose sensual
"Kau pasti tidak berpengalaman" ucap Jeonghan remeh
"I'm wild sir, I'm a good kisser even though I'm still a virgin. I can drive you crazy easily." lanjut gadis itu
"Dalam kata lain, jika aku menang kau akan suka rela memberikan mahkotamu kepadaku?" tanya Jeonghan. Rose mengangguk
"Pikirkan ibumu gadis kecil" ucap Jeonghan seolah meremehkan
"Ibuku? Mingyu-ya, apa ibuku seseorang yang baik?" tanya Rose kepada Mingyu. Mingyu dengan samar menggeleng
"She's a bitch" ucap Rose
"Kalau begitu pikirkan ayahmu. Aku tidak mau berakhir kena pukul ayahmu jika mengambil keperawananmu" ucap Jeonghan
"Tenang, tidak akan ada yang berani memukulmu. Jadi kalahkan aku Mr.Yoon" ucap Rose
"Jika aku yang kalah?" tanya Jeonghan
"Kau harus menuruti semua kemauanku" ucap Rose
"Setiap harinya?" Rose mengangguk
"Kalau begitu aku akan menawar. Jika aku menang, setiap aku sedang turn on kau harus siap membantuku. Bagaimana?"
"call!"
"So let's start the game"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMBLING
FanfictionRoseanne Park, seorang wanita cantik keturunan Australia-KorSel dengan 1000 pesona yang membuat setiap pria pasti menyukainya. Sayang sekali, wanita dengan panggilan Rose itu mempunyai kebiasaan buruk yang hanya dia dan teman teman dekatnya saja yan...