BRMM
BRRM
BRRMSuara mesin motor meraung raung membelah jalan London yang ramai. Dua pemuda yang sudah seperti saudara itu melajukan motornya menuju apatermen tempat Mingyu berada, Chandos.
Setibanya di lobby apatermen, Jeonghan dan Joshua memakirkan motor mereka asal kemudian bergerak masuk kedalam. Joshua mencoba menghubungi Mingyu yang langsung diangkat oleh pemuda itu.
"Pass, nomor, sama lantai berapa?"
"Lantai 5. Nomor 503. Passwordnya ulang tahun Rose"
Joshua mengangguk lalu mematikan telponnya secara sepihak.
"Lantai 5, 503, passwordnya ulang tahun Rose" ucap Joshua seraya menekan nomor lima yang tertera di lift apatermen tersebut.
Jeonghan tidak bisa berpikir jernih. Yang ada di pikirannya hanya Rose, Rose, dan Rose.
"Dia benar benar" desis Jeonghan
"Sebenarnya kenapa kita harus memperiksa ke apatermen Mingyu? Sudah jelas Rose tidak ada disana" ucap Joshua
"Tidak ada yang tau" balas Jeonghan
Pintu lift terbuka dan mereka langsung melesat menuju unit apatermen dengan nomor 503 tersebut. Setibanya di depan apatermen tersebut, Jeonghan dengan tergesa menekan password pintu dengan angka yang diketahui adalah ulang tahun Rose. Dan tidak lama pintu terbuka.
Joshua dan Jeonghan berlari masuk kedalam. Kondisi apatermen berantakkan, mereka berdua yakin jika Rose dan Sowon--- mantan Jeonghan itu sempat bertengkar.
"Banyak barang pecah" ucap Joshua
Keduanya berlari keatas dimana letak kamar Rose berada.
BRAK!
"Dia tidak ada Han" ucap Joshua menyadarkan Jeonghan yang sudah seperti orang gila.
Joshua masuk lebih dalam ke kamar tersebut sedangkan Jeonghan mencoba memeriksa kamar Mingyu.
Joshua merengutkan dahinya ketika menyadari sesuatu. Bau darah.
"Jeonghan, dia tidak ada" ucap Joshua "tapi aku menemukan darah yang sepertinya masih se---"
BUGH!
"Sialan! Apa yang sebenarnya dia mau?!" Desis Jeonghan
Jeonghan mengusap wajahnya kasar kemudian dengan sengaja membenturkan kepalanya ke arah dinding kamar Mingyu.
"Kau gila?!" Joshua mendorong Jeonghan agar menjauh dari tembok tersebut.
"Shua, bagaimana jika dia---" "Calm down Han. everything will be fine. trust me" potong Joshua seraya menggoyang goyangkan badan Jeonghan ke depan dan ke belakang
Lalu tidak lama kemudian terdengar suara panggilan masuk dari ponsel milik Joshua. Joshua melihat sekilas siapa yang menghubunginya baru mengangkatnya.
"Wonwoo, ada apa?"
"Sowon ada di markas Woozi. Kemarilah, dia sudah diikat oleh kami"
"Kirim alamatnya"
Tidak lama setelahnya sambungan terputus.
"Apa katanya?" Tanya Jeonghan
"Mereka menemukan Sowon. Ayo" ucap Joshua seraya menarik Jeonghan agar berlari mengikutinya.
~♡~
BRAK!
"KIM SOWON!" Gadis yang namanya terpanggil hanya menunjukkan senyum miringnya ketika mendapati Jeonghan yang datang bersama Joshua dengan ekspresi marahnya.
"Katakan, dimana kau menyembunyikan kekasihku?!" Tanya Jeonghan
"Jangan kasar padanya Han. Dia masih perempuan" ucap Wonwoo
"Kau--- cepat katakan Sowon" desak Jeonghan
"Oh kau pasti kenal Yui Tuan Yoon. Rose ada pada Yui dan aku tidak janji bahwa dia akan kembali padamu hidup hidup" ucap Sowon
PRANG!
"SIALAN!"
"Sowon, apa kau tidak punya perasaan pada wanita hamil? Kau menculiknya ketika dia sedang hamil" ucap Joshua
"Lalu, apa kalian punya perasaan karena telah membunuh adikku?" Balas Sowon
"KAMI TIDAK MEMBUNUHNYA!" sentak Jeonghan
"Temanku melihatnya sendiri Yoon Jeonghan. Kau tidak bisa mengelak" ucap Sowon "nyawa harus dibalas dengan nyawa. Begitu kan sistem kerja dunia ini?"
"AKU TIDAK MEMBUNUHNYA!" ucap Jeonghan histeris
"Kau membunuhnya sialan!" Ucap Sowon
"Shua---" "Iya, kau tidak membunuhnya" ucap Joshua
Sowon tersenyum miris
"Dan kini, seseorang berhati murni sepertimu membela penjahat Shua-ya?" Ucapnya
"KARENA DIA TIDAK MEMBUNUH ADIKMU SIALAN!" ucap Joshua
"Kau bisa membuktikannya? Buktikan jika Jeonghan memang tidak membunuh adikku?"
Joshua terdiam. Ya dia memang tidak punya bukti dan saat di pengadilan waktu itu memang Jeonghan terbukti salah. Tapi, Joshua yakin bahwa sahabat karibnya itu tidak mungkin membunuh siapa siapa. Dia bukan pembunuh.
"Aku--- aku akan membuktikannya" ucap Joshua
Sowon mengangguk puas
"Itu bagus. Aku kasih waktu satu bulan. Jika tidak, aku akan membunuh Rose" ucap Sowon
"Jangan Sowon. Aku mohon" ucap Jeonghan
"Jika Joshua gagal, bunuh saja aku"
ucapnya lagi"Kau ini sedang berbicara apa?!" Sentak Joshua
"Aku tidak mungkin membiarkan Rose terbunuh! Dia sedang mengandung anakku!" Balas Jeonghan
"Bisa aku minta foto adikmu? Aku lupa dengan wajahnya" ucap Woozi
Sowon mengangguk.
Gadis itu menunjuk tas selempang miliknya menggunakan dagu. Minghao membukanya dan menggeledah tas tersebut. Tak butuh waktu lama, Minghao berhasil menemukan foto Sowon bersama adiknya dan memberikannya kepada Woozi.
"Aku familiar dengan wajahnya" ucap Seungcheol
Yang lain langsung mengkerubuni Woozi. Jun mengangguk
"Siapa namanya?" Tanya Mingyu
Sowon tersenyum miring
"Kau yakin tidak mengenal adikku?" Tanyanya
"Aku hanya melihatnya sekali. Saat kejadian itu" ucap Mingyu langsung dianggukki lainnya
"Dia memang anak yang tertutup. Dia melakukan home schooling dulu." Ucap Sowon
"Sebenarnya dia adik sepupuku. Tapi aku menyayanginya seperti menyayangi adik kandungku sendiri" lanjutnya
"Siapa namanya?" Tanya Seungcheol
"Namanya?"
Ke 10 pria itu langsung memfokuskan sepasang matanya kepada Sowon. Gadis itu menunduk, tersenyum miris, dan diam diam menitikkan air matanya.
"Namanya adalah"
Sowon menatap satu persatu orang itu kemudian menghela nafas pelan
"Park Chaeyoung"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMBLING
FanfictionRoseanne Park, seorang wanita cantik keturunan Australia-KorSel dengan 1000 pesona yang membuat setiap pria pasti menyukainya. Sayang sekali, wanita dengan panggilan Rose itu mempunyai kebiasaan buruk yang hanya dia dan teman teman dekatnya saja yan...