006

515 44 0
                                    

TOK TOK TOK

TOK TOK TOK

TOK TOK TOK

"ck siapa yang menganggu tidurku malam malam begini?" decak Jeonghan seraya merubah posisinya menjadi duduk dan menatap kesamping kanannya dan langsung ditunjukkan pemandangan Rose yang tertidur pulas. Jeonghan memandangnya cukup lama sampai suara gedoran itu kembali terdengar

"Ck, aku kutuk siapa pun orang yang menggedor pintu kamarku" decak Jeonghan

Jeonghan mengecup sebentar kening Rose lalu turun dari kasurnya dan berjalan mengambil celana boxernya kemudian membuka pintu kamar dan wala dia dapat melihat Joshua dengan muka ditekuknya dihadapannya saat ini.

"Kau gila? Kau bisa menghancurkan pintuku sialan!" ucap Jeonghan

Baru saja Joshua akan membuka mulutnya untuk bertanya, matanya salah fokus dengan bercak bercak merah yang bertebaran di atas tubuh sahabatnya itu

"Kau bermain dengan siapa?" tanya Joshua

"Rose. Kau tau, walaupun dia tidak berpengalaman dia sangat jago. Aku akui itu. Apalagi saat dia melakukan blowjob agh sial Shua aku terbayang lagi rasa hangat mulutnya" ucap Jeonghan

"vagina dia sangat sempit padahal aku sudah bermain dengannya dari pagi. Aku benar benar tidak akan bermain dengan wanita lain, jika aku bernafsu aku akan mendatanginya dan bermain dengannya sampai ia pingsan" ucap Jeonghan

"Kau gila" ucap Joshua seraya menggelengkan kepalanya tanda bahwa ia tidak menyangka bahwa Jeonghan benar benar akan melakukan hal seperti itu

"Ngomong ngomong apa yang membawamu kemari?" tanya Jeonghan

"Ibumu menghubungiku terus bodoh! Katanya dia tidak dapat menghubungimu" ujarnya

"Mau apa lagi orang tua itu" gumam Jeonghan

"Sepertinya membahas perjodohanmu dengan gadis Korea itu" ucap Joshua

"Aku tidak mau. Aku sudah punya Rose. Aku sudah berjanji padanya untuk tidak meninggalkannya" ucap Jeonghan

"Kau harus jujur kepada Rose bahwa kau sudah mempunyai tunangan Jeonghan-ah" ucap Joshua

Jeonghan terdiam sebentar kemudian menggeleng "Aku tidak bisa Shua"

Joshua menghela nafas pelan kemudian menyilangkan kedua tangannya didepan dada yang membuat urat urat tangannya menonjol kepermukaan

"Aku sudah memberi saran. Malam ini kau ingin bermain atau tidak?" tanya Joshua

"Tidak. Shua-ya gantikan aku dulu, lawannya siapa malam ini?" tanya Jeonghan

"Tidak tau, yasudah jika kau tidak bermain malam ini aku akan pulang" ucap Joshua

"Ya pulang sana. Aku mengantuk"

Joshua membuat muka meledek kemudian berpamitan dan melangkah pergi dari hadapan Jeonghan

~♥~

Rose terbangun dari tidurnya dan hal pertama yang ia lihat adalah pahatan wajah Jeonghan yang kelewat sempurna sedang memejamkan matanya dihadapannya.

Rose memandang takjub pahatan wajah sempurna dihadapannya ini. Wajah Jeonghan benar benar sempurna.

"Sudah memandangi wajahku?"

Rose tersentak kaget kemudian menyembunyikan wajahnya yang memerah. Dia ketauan!

Jeonghan terkekeh kecil kemudian menarik wajah Rose agar menatap dirinya

"Jangan palingkan wajahmu. Aku tidak suka" ucap Jeonghan

"dari kapan kau terbangun?" tanya Rose

"Dari sebelum kau terbangun" jawab Jeonghan dan Rose hanya mengangguk

"Rosie sepertinya Mingyu mencarimu. Dia dari semalam menghubungimu terus. Bahkan aku sampai mengsilent ponselmu" ucap Jeonghan

"Biarkan saja dia" ucap Rose

Hening menyelimuti keduanya. Kedua pasang sejoli itu sedang mengaggumi pahatan wajah dari pasangan masing masing.

"a morning sex?"

"Kau mau skip sarapan memangnya?" tanya balik Rose

"Aku cukup mendengar desahanmu sudah membuatku kenyang" ucap Jeonghan

Plak!

"Kau mesum sekali sih" ucap Rose kesal

"Aku hanya mesum kepadamu" balas Jeonghan

"aku tidak percaya" ucap Rose

"tanyakan saja kepada temanku. Joshua, Joshua Hong namanya" ucap Jeonghan

"Oke iya aku percaya" ucap Rose

"kau harus percaya" ucap Jeonghan

Hening kembali menyelimuti keduanya sampai Jeonghan berucap kembali

"Jangan percaya omongan orang lain oke? Jika ada pertanyaan dalam dirimu soal diriku, tanyakan langsung kepadaku. Aku akan menjawabnya"

Rose mengangguk saja walau ia tidak paham kenapa Jeonghan berkata seperti itu

Jeonghan menarik Rose kedalam pelukkannya, Rose? Dia terima terima saja. Gadis yang sudah menjadi wanita itu malah membalas pelukkan Jeonghan.

"Hangat" gumam Rose namun masih bisa didengar oleh Jeonghan

"Memang hangat, apalagi jika vaginamu dan penisku bersatu lalu kau mendesahkan namaku sangat kencang karena aku bermain sangat keras. Itu akan lebih hangat"

Plak!

"YOON JEONGHAN!"


















Tbc

GAMBLINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang