11

236 40 11
                                    

Aku baru sadar klo aku selalu ngetik pas badmood, I don't know why

Mungkin krn cuma pas badmood cerita bisa ku buat lebih emosional

Sygnya, sisi negatifnya tuh pas badmood aku lebih suka ngetik singkat ato bahkan huruf vokalnya diilangin

Makanya nulisnya lama hehe

Kira² masih ada yg baca gk ya....

_______

Harry tahu Prophet masih ingin mencari tahu tentangnya, terutama dengan apa yang dia lakukan pada Cedric. Dia jelas telah mengatakan bahwa itu adalah pengangkatan mantra, tapi berita tetap menyebutnya sebagai 'kebangkitan', membuat situasi semakin runyam. Dia yakin akan langsung diserbu banyak orang begitu keluar dari Hogwarts.

Dia yakin telah berusaha untuk menghindari pertanyaan tentang apa yang terjadi sebelum mereka kembali bersama Pettigrew. Cedric pun ikut tutup mulut tentang hal itu. Tapi entah bagaimana, salah satu artikel Prophet menyatakan bahwa Harry dan Cedric telah melawan Voldemort dan kembali ke Hogwarts dengan membawa pelayannya, dan bahwa itu merupakan kebohongan yang direkayasa.

"Mereka hanya menulis apa yang ingin mereka tulis, Harry. Terlebih lagi, kementerian tidak akan membiarkan kedamaian yang telah berlangsung beberapa tahun ini dihancurkan begitu saja." Begitu kata Severus.

"Orang-orang bodoh," komentar Draco setelah mendengar hal itu.

Tapi dari pada itu, yang menjadi trending topic Daily Prophet selama berminggu-minggu ini adalah berita tentang pengungkapan Peter Pettigrew dan Barty Crouch Jr. di bawah Veritaserum.

Sirius Black yang dipanggil melalui surat akhirnya melalui sidang sebanyak 3 kali dan dengan hasil yang memberatkan Pettigrew, dia akhirnya dibebaskan dari berbagai tuduhan atas peristiwa 13 tahun lalu.

Harry seharusnya telah bernapas lega karena dia akhirnya bisa tinggal bersama Sirius yang merupakan wali sihirnya.

Tapi ....

"Tidak bisa, nak. Aku paham kekhawatiranmu, tapi ikatan darah lebih kuat. Kita tidak bisa mengambil risiko ketika kau jauh dari perlindungan ibumu, Harry. Kau tentunya tidak ingin mengecewakan pengorbanannya, bukan?"

Harry berjalan dengan cepat ke tempat yang sering dia gunakan untuk menyendiri akhir-akhir ini-di bawah pohon di tepi Danau Hitam. Tangannya terkepal erat, sementara sihirnya berkeliaran dengan liar di udara.

Sekuat tenaga dia meninju batang pohon besar disana, menciptakan cekungan besar serta retakan yang membuat burung-burung terbang menjauh.

"Jika aku tidak menahan diri sejak tadi, kupastikan dia kehilangan burung kesayangannya," monolog Harry terlampau geram.

Suara tawa yang familier membuatnya menoleh. "Rupanya ada yang bisa membuat The-Boy-Who-Lived se-marah ini. Aku jadi penasaran siapa sosok itu."

Itu Cedric. Dia lupa kalau pemuda itu juga menjadikan tempat itu sebagai persinggahannya. Tapi, ini adalah pertama kali dia menunjukkan sisi lainnya di hadapan pemuda itu.

"Hanya kambing tua yang tidak punya hati."

Jawaban itu membuat Cedric menaikkan alis dengan penasaran. Dia cukup memiliki gambaran akan siaap sosok dalam deskripsi anak itu, dia hanya tidak menyangka bahwa Harry memiliki rasa hormat yang kurang terhadap sosok itu.

Harry menoleh pada Cedric yang terdiam. "Kau terkejut?"

Cedric mengangguk dan tersenyum. "Kau tahu? Aku bisa memberitahu hal ini padanya sekarang juga."

Life String [KaryaKarsa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang