Hati-hati Salma

10.9K 560 4
                                    


Salma menyalakan mesin motornya di pagi hari. Hari ini merupakan hari pertamanya bekerja di perusahaan yang lumayan besar.

Perjalanan yang memakan waktu 20 menit itu membawa Salma di hadapan bangunan megah yang bakal menjadi tempat ia menimba pengalaman.

Salma memasuki bangunan itu dan menuju ke lif untuk ke lantai 10 tempat di mana ia akan bertugas.
Sampai di meja kerja yang bersebelahan dengan ruang bossnya ia duduk melepaskan lelah sejenak.
Ia kemudian mengecek ulang list yang perlu ia lakukan.

"Emang ada kafe ya di bawah?" Tanya Salma pelan karena di list itu tertulis hal pertama yang ia harus lakukan adalah membelikan Rony kopi.

Salma memutuskan untuk bertanya kepada karyawan di situ. Untung udah ada yang datang secara ini masih sangat pagi.

"Hai, aku boleh nanya?" Sapa Salma kepada seorang gadis yang sedang mengepel lantai. Mungkin cleaner.

"Hai iyaa. Kamu asisten baru pak Rony kan? Ada masalah ya?" Gadis itu bertanya Salma. Kelihatan seperti gadis yang peramah.

"Iya. Aku mau ke kafe tapi ga tau arahnya." Jelas Salma dengan sopan.

"Oh. Yaudah ayo aku temenin." Pelawa gadis itu.

"Eh gapapa? Ga ngerepotin kamu?" Salma bertanya karena ia merasa tidak enak.

"Santai aja. Ayo." Ajak gadis itu sembari menarik tangan Salma.

Salma pun hanya menuruti.

"Nama kamu siapa?" Gadis itu bertanya Salma. Mereka berjalan beriringan menuju ke kafe.

"Salma. Kamu?" Salma mencoba berkenalan dengan teman barunya itu.

"Aku Nabila. Kayanya kita seumuran ya?"

"Emang iya ya? Aku 19."

"Tuh kan. Sama." Nabila tertawa kecil.

"Kamu udah lama kerja di sini Bil?" Tanya Salma yang mulai nyaman ngobrol dengan Nabila.

"Belum lama. Sekitar 1 bulanan."

"Oh gitu ya."

"Iya. Kalo kamu butuh bantuan ato ada yang mau ditanyain kabarin aja."

"Hehe iya makasih ya Bil."

Mereka lanjut ngobrol di sepanjang perjalanan menuju kafe.

*****

Salma mengetok pintu sebelum memasuki ruangan Rony membawa kopi americano di tangannya.

"Selamat pagi pak Rony. Ini kopinya." Sapa Salma ceria sembari meletakkan kopi tersebut ke meja.

Rony yang sibuk dengan ponselnya hanya mengangguk tanpa mengangkat wajahnya dari benda pipih itu.

Salma menghela napas kasar.

"Pak, saya di depan loh."

"Yang bilang kamu di belakang siapa?" Balas Rony tanpa mengalihkan pandangannya.

'Huh, sabar Salma.' Salma menarik napas sedalam-dalamnya.

"Hari ini jadwalnya cuma meeting sama karyawan di jam 3 terus ada beberapa berkas yang butuh approval dari bapak. Udah saya kirim failnya." Jelas Salma dengan sopan.

Rony hanya menyimak. Matanya masih fokus ke ponsel di tangannya.

"Kalo ga ada apa-apa, saya keluar dulu." Pamit Salma karena merasa kerjaanya sudah beres untuk saat ini. Ia juga kesel harus berlama-lama menghadapi bosnya itu.

"Tuh orang bener-bener jatah katanya terbatas apa gimana ya?" Celetuk Salma setelah keluar dari ruangan Rony.

"Hai Sal!" Nabila yang entah dari mana datang menyapa Salma di mejanya.

Melophile [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang