Lunch Meet

7.8K 595 58
                                    


Hari ini seperti biasa Salma masuk ke kantor. Ia kira suasana di kantor masih seperti kemaren. Nyatanya tidak. Tidak ada lagi mata-mata yang memandangnya sinis. Semua melakukan perkerjaan masing-masing.

Itu membuat Salma lega. Setidaknya ia bisa kerja dengan tenang tanpa omongan-omongan bau.

"Sal."

"Dim."

"Ntar makan siang bareng, mau?"

Saat mau menolak ajakan Diman, mata Salma tertuju pada sosok pria berbadan tegap yang baru memasuki kantor. Salma langsung berubah pikiran.

"Oh boleh Dim. Mau makan siang di mana?" Ucap Salma sedikit keras agar Rony bisa mendengar suaranya.

"Beneran Sal? Makan di kafe kesukaan lo gimana?" Tanya Diman antusias.

"Oh boleh. Gue juga udah lama ga ke sana." Ucap Salma sambil tersenyum manis.

Rony mengeraskan rahangnya. Ia berjalan melewati kedua manusia itu tanpa melirik sama sekali.

"Ya udah Sal, sampe ketemu nanti siang ya."

"Iya, gue pergi dulu." Salma beranjak untuk melakukan kerjaannya.

Seperti biasa ia mengetok pintu ruangan Rony sebelum memasukinya.

"Kopi bapak." Salma meletakkan kopi ke atas meja.

"Nanti siang kamu harus ikut buat lunch meeting." Ucap Rony.

"Seingat saya bapak ga ada rapat di jam makan siang."

"Kenapa? Kamu ga bisa?" Rony mengangkat wajahnya menatap Salma.

"Bisa Pak. Kalo gitu saya keluar dulu." Ucap Salma terpaksa. Batal rencananya buat manas-manasin suaminya itu.

"Tunggu."

"Kenapa lagi Pak?"

"Jam 3 kumpulin semua karyawan. Ada pengumuman penting."

"Siap Pak Rony."

Salma keluar dari ruangan itu dengan hati yang mendongkol.

"Keren begitu?" Omel Salma merutuki bos merangkap suaminya itu.

"Sal, ngomong sama siapa?"

Salma menegakkan badannya. Ia tidak menyadari kehadiran Flora di mejanya.

"Engga kok." Jawab Salma tidak nyaman.

"Kamu habis dari ruangan Rony?" Tanya Flora dengan tatapan menyelidik.

"Iya Mba."

Flora mengangguk pelan.

"Aku boleh minta sesuatu ngga sama kamu?" Tanya gadis berambut pirang itu.

"Apa?"

"Aku mau kamu ngundurin diri dari jabatan kamu."

"Maksudnya?" Salma mengerut heran.

"Maaf  ya Salma bukannya gimana tapi Rony sebenarnya udah ga butuh kamu sebagai asistennya cuman dia ga enak aja buat mecat kamu. Aku ngasitau kamu ini supaya kamu.. Tau diri aja." Ucap Flora. Tampangnya manis namun omongannya miris.

Melophile [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang