4

1.6K 233 19
                                    

Roti lapis dengan isian daging dan sayur serta saus mayo terlihat sudah tertata apik di dalam kotak bekal yang sudah Chenle siapkan. Dua kotak bekal berbahan kayu tersebut akan menjadi bekal yang akan pria manis itu bawa ke kantornya.

Pukul tujuh dua puluh ia sudah sampai di halte bus untuk untuk menunggu kendaraan yang menjadi kendaraan yang akan membawanya menuju kantor.

"Selamat pagi pak" sapa si manis pada sang supir bus yang sudah hapal dengannya.

Bus pagi yang masih terasa sepi membawa pandangan Chenle terasa lega karena melihat cukup banyak tempat duduk yang kosong.

Lagi lagi netranya menangkap sosok pria dengan pakaiannya yang rapi terlihat melambai ke arahnya.

"Ah Jisung" gumamnya saat melihat pria yang dikenalnya.

"Sini, udah gw bookingin kursi nih" ujarnya dengan percaya diri dan langsung mengambil tas yang mengisi kursi disebelah kananya yang berada dindekat jendela.

"Booking?" ujar Chenle dengan kekehanya.

"Kursi khusus buat senior gw yang baik" ujar Jisung yang sudah kembali dalam duduknya.

"Emang aku baik?"

"Baik lah, kalau ngga baik mana mau bimbing gw buat magang"

"Ya kan emang tugas dari kantornya gitu" sela Chenle saat tau alasan cheesy yang Jisung berikan.

"Kalau ngga baik, mana mungkin orang asing mau merhatiin jadwal makan gw yang berantakan? Bahkan mau berbagi bekal walau bekal yang dibawa cuma dikit" jelas Jisung dengan nada lembut serta tatapan dalamnya pada Chenle.
"Dan kayanya hari ini juga bawain gw bekal" ujar Jisung sembari melirik dua tas kecil yang Chenle bawa.

"Eh, ya kan emang bayaran kamu karena masih mau nyamar jadi pacarku"

"Iya kah? Padahal gw ngga minta buat di bayar tuh" ujar Jisung dengan nadanya yang sedikit meledek si manis.

"Tch, trima aja apa susahnya sih!" Umpatnya sembari memberikan tas bekal Jisung yang sudah ia siapkan.

"Kok dua box?" Tanya Jisung setelah mengintip isi tas yang Chenle berikan.

"Ya kan satu kotak sandwitch nya, yang satu kotak buat snack" jelas Chenle.

"Loh ada camilannya juga?"
"Lo bawain gw menu utamanya aja gw udah seneng le, kenapa ditambah camilan segala?"

"Ya kan biar ada pelengkapnya!"
"Kamu tuh udah dibikinin trus tinggal makan kenapa masih crewet aja sih!" Omel Chenle pada juniornya tersebut.

Jisung yang mendapat omelan tersebut bukannya takut atau marah malah pria tinggi itu hanya terkekeh melihat tingkah seniornya.

"Makasih ya" ujarnya pada Chenle yang terlihat memilih untuk menatap ke arah jendela tanpa mau membalas ucapan Jisung.

~o0o~

"Wiiih pasangan muda kita udah mulai berani nih deket deketan" ujar sang senior saat Chenle dan Jisung baru saja memasuki ruangan mereka.

"Deket gimana?" Tanya Chenle dengan kernyitannya.

"Tuh, jalannya deketan"

"Apasih ngga jelas banget lo" timpal senior lainya yang merasa bahwa temannya terlalu aneh.

"Dek, nanti bikinin copyan file yang kemarin aku revisi ya"
"Dalam bentuk hardfile aja ya, biar nanti langsung aku kirim ke atasan" pinta seniornya pada Chenle.

"Oh iya kak, habis ini aku cetakin"

Chenle yang sudah mendapat perintah seperti itu langsung cepat cepat menuju mejanya dan menyalakan komputernya.

Rental Boyfie ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang