Taburan tepung yang berserakan dan juga cangkang telur terlihat menghiasi meja pantry kediaman karyawan manis tersebut.
Biskuit jahe yang seharusnya sudah jadi sedari tadi terpaksa harus dibuat ulang karena ulah Jisung yang tanpa sengaja menjatuhkan cookies yang baru saja keluar dari oven.
Chenle yang sudah lelah hanya memilih duduk di kursi pantry dan hanya memberi arahan pada Jisung.
"Uleni terus sampe ngga ada tepung yang masih ngegumpal"
"Ish pelan ajaaaa" omel si manis saat Jisung sedikit kasar mengulen adonan biskuit itu."Iya~"
"Iya iya mulu dari tadi" dumal Chenle yang memilih untuk mengambil alih adonan tersebut.
"Marah marah mulu si cantik ini"
"Jie!!" Bentak Chenle karena ulah Jisung yang malah mencoret pipinya dengan tepung.
"Hehe"
"Hidungnya belum" ujarnya dengan lagi lagi ia mencoret hidung Chenle dengan tepung."Awas yaaaa!!" Tuding Chenle yang tak mau kalah dan langsung mengambil segenggam tepung dan langsung di lemparkan ke arah Jisung.
Dan berakhirlah keduanya yang melakukan aksi perang tepung yang membuat dapur mereka semakin berantakan.
"Aakkhh" rintih Chenle saat tepung itu tanpa sengaja mengenai matanya.
"Hey, are you okey?" Tanya Jisung dengan nada paniknya dan langsung mendekati Chenle yang mengecek matanya yang terasa perih.
"Jangan dikucek gitu, tangan lo kotor"
"Bentar ya" ujar Jisung yang langsung menuju wstafel untuk mencuci tangannya dan mengambil lap bersih untuk dibatasi guna membersihkan bagian mata Chenle."Periiih~" rengek si manis karena belum juga mendapat pertolongan dari Jisung.
"Iya, ini gw bersihin"
"Sorry ya" ujar Jisung dengan nada lembutnya dan mulai membersihkan wajah Chenle yang kotor oleh tepung.
"Coba perlahan buka matanya" pinta Jisung yang tanpa sadar tangan kanannya masih menangkup pipi sang senior. Chenle yang mendapat perintah seperti itu dengan perlahan mulai membuka matanya."Ngga terlalu tapi masih ada yang ngeganjel" lirihnya karena masih merasakan rasa tak nyaman pada matanya.
"Gw tiup ya" pintanya sebelum meniup mata si manis.
"Udah?" Tanyanya lagi mencoba memastikan.Chenle yang merasa lebih baik hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Sini gw bantu bersihin tangannya" pinta Jisung lagi.
"Aku bisa sendiri" elak Chenle karena ia merasa bahwa perlakuan Jisung sudah sangat berlebihan padanya dan itu membuat jantungnya berdebar tak karuan sedari tadi.
Chenle langsung menuju westafel guna membersihkan tangan dan juga wajahnya. Senyum simpulnya terus saja mengembang sembari pikirannya terus membayangkan adegan yang Jisung lakukan padanya.
"Huft... Chenle tenang okay"
"Ngga boleh salting sama perlakuan Jisung"
"Itu normal dan kamu ngga boleh terbawa perasaan"
"Huft..." gumamnya setelah selesai membersihkan wajah serta tangannya.Setelah selesai, Chenle langsung kembali menuju dapurnya dan ia dibuat terkejut dengan Jisung yang terlihat sudah mencetak adonan cookies itu.
"Jie?"
"Hehe, gw cetakin sekalian soalnya keliatan udah kalis"
"Udah bener kan?" Tanyanya dan langsung mendapat anggukan dari si manis.Chenle yang melihat itu juga ikut membantu, Jisung bertugas mencetaki adonannya dan Chenle yang memberi hiasan pada cookies tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rental Boyfie ✅
RomanceSelama ini yang Chenle tau hanya ada rental mobil, kamera atau benda benda yang sedikit mahal lainnya. Tapi kali ini Chenle dibuat terkejut saat keadaan memberitahukannya tentang rental pacar yang tak pernah Chenle pikirkan sebelumnya.