Desir perasaan yang sempat menyelimutinya beberapa waktu lalu membua Jisung berpikir tentang perasaan yang sempat ia rasakan saat itu. Kenapa ia merasa berdebar saat Chenle menatapnya dengan lekat. Dan sejak kapan seniornya itu terlihat sangat cantik dan menawan dimatanya?
"Jie, nanti tolong copy-in ini ya"
"Trus taruh aja di meja kak Vic" celetuk si manis."Huh?"
"Tolong copy-in ini" ulang Chenle karena melihat reaksi Jisung yang seperti tengah terkejut.
"O-oh iya" balasnya gugup.
"Jangan lupa taruh di meja kak Vic" pinta Chenle lagi.
"Iyaaa~"
Tanpa babibu Jisung langsung menuju mesin copy dan mulai menjalankan tugasnya. Proses dari mesin yang memerlukan waktu sedikit lama membuat Jisung memilih untuk menunggu sembari bersadar pada mesin copy tersebut dan berniat memainkan ponselnya untuk mencari hadiah yang bisa ia berikan pada sang kekasih sebagai sogokan.
Tapi netranya jatuh pada pemandangan di depannya yang memperlihatkan Chenle yang terlihat fokus pada lembaran berkas di depannya dengan sesekali menyelipkan rambutnya yang mulai memanjang ke belakang telinganya.
Gambaran samping Chenle benar benar terlihat indah. Bahkan tambahan sinar matahari yang masuk dan menerpa dirinya membuat gambaran itu bagaikan sebuah scane dalam drama.
"Wow, Cantik" gumam Jisung tanpa sadar.
Bahkan ia tanpa sadar mengarahkan ponselnya pada Chenle dan mengambil gambar untuk pemandangan indah yang ia lihat saat ini.
"Shit" umpat Jisung saat Chenle dengan tiba tiba menatap ke arahnya. Jisung yang merasa ketahuan langsung membalikkan tubuhnya dan kembali fokus pada mesin copy nya.
Setelah selesai dengan tugasnya Jisung langsung menuju ke meja kaka Vic dan meletakkan berkas yang sudah ia copy.
"Udah Jie?" Tanya Chenle saat Jisung kembali duduk di sebelahnya.
"U-udah" jawabnya gugup, semoga Chenle tak sadar bahwa ia mengambil gambarnya tadi.
"Oh iya, kamu bikin kesalahan apa sampe di tinggal pacarmu gitu?" Tanya Chenle yang memang sangat penasaran dengan tingkah Jisung yang bisa membuat kekasihnya semarah itu.
"Huh?"
"Emm itu, a-aku ngga sengaja jatuhin lipstiknya"
"Hehe" bualnya pada Chenle."Hah? Kok bisa Jie?"
"Kamu gimana sih?""Ya, namanya juga ngga sengaja"
"Tapi kenapa dia bisa semarah itu ya""Ya kan siapa tau itu emang barang yang di suka"
"Setau aku cewe bakal marah banget sih kalau alat make up nya di rusak"
"Kamu udah minta maaf?" Tanya Chenle lagi."Belom, telfon gw aja ngga di angkat sama dia, gimana gw bisa minta maaf"
"Tapi gw niatnya mau datengin dia aja sih besok, sekalian bawain sedikit hadiah kejutan buat dia"
"Siapa tau bisa luluh kan""Mau dibawain apa?"
"Belom tau juga sih"
"Lu ada ide?""Eemmmm apa ya?"
"Kasih dia hadiah yang bener bener bisa bikin dia berkesan dan luluh sama usaha kamu mungkin""Caranya?"
"Ya, kasih hadiah yang bener bener hasil kerja kamu sendiri"
"Apaan? Gw aja ngga bisa bikin apa apa"
"Dia sukanya apa"
"Gw" jawabnya dengan percaya diri.
"Iiiih bukan itu maksudnyaaa"
"Barang atau makanan gitu, yang dia suka banget trus nanti kamu buatin ke dia" omel Chenle lagi karena merasa kesal. Iya tau kok kalian saling suka, tapi bisa ngga, ngga usah di perjelas gini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Rental Boyfie ✅
RomansaSelama ini yang Chenle tau hanya ada rental mobil, kamera atau benda benda yang sedikit mahal lainnya. Tapi kali ini Chenle dibuat terkejut saat keadaan memberitahukannya tentang rental pacar yang tak pernah Chenle pikirkan sebelumnya.