Sesuai dengan keinginan Jisung, Chenle sudah menyiapkan nasi goreng putih sesuai dengan request juniornya tersebut. Untung saja Chenle masih memiliki sayuran beku pelengkap steak yang pernah ia buat dulu. Kacang polong, jagung dan juga wortel membuat nasi goreng putih itu terlihat sangat cantik dengan hiasan warna warni di dalamnya.
Dua box bento sudah Chenle masukkan kedalam tas bekalnya, ia juga tak melupakan jus apel untuk pelengkapnya.
Saat berangkat lagi lagi ia bertemu dengan Jisung di dalam bus. Dan seperti hari sebelumnya Jisung juga sudah menyiapkan bangku kosong untuknya.
Rutinitas itu terus berlangsung sampai minggu ketiga Jisung magang di kantor Chenle.
Kemarin Jisung sempat request untuk dibuatkan tumis udang dan sayur. Dan kemarin malam Jisung juga memaksa Chenle untuk di ajak berbelanja kebutuhan bekal mereka nantinya. Awalnya Chenle menolak saat juniornya itu menyodorkan credit cardnya untuk membayar kebutuhan bulanannya tapi saat Jisung memberitahunya bahwa ia baru saja mendapat bonus dari rentalnya, akhirnya Chenle pun setuju dengan traktiran yang Jisung berikan.
Kedekatan Chenle dan Jisung sudah dibilang sangat dekat, bahkan Chenle tak gugup lagi menerima perlakukan perlakuan manis yang Jisung lakukan saat mereka tengah bersama. Dan sepertinya Chenle juga sudah biasa dengan hal itu.
Senyum merekah terlihat menghiasi wajah cantik Chenle pagi ini. Entah sudah sejak kapan ia menjadi menggebu saat tengah menunggu bus seperti ini. Bertemu dengan Jisung membuatnya merasa senang dan tenang. Bahkan pria manis itu akan merasa sedikit murung saat memasuki akhir pekan karena tak bertemu dengan Jisung. Entah ia merasa senang karena sudah memiliki teman dekat, atau mungkin sudah tumbuh perasaan lain. Tapi ia memang merasa sangat senang saat bertemu dengan Jisung.
"Selamat pagi pak~" seperti biasa sapaan riang tak pernah ia lupakan untuk sang sopir bus.
Netranya menelisik kedalam bus untuk mencari pria yang biasa melambai ke arahnya dengan cengiran khasnya. Namun hari ini bus itu terasa hampa karena netranya tak menemukan sosok yang dicarinya. Kursi yang biasa mereka duduki terlihat kosong tak ada Jisung di sana.
"Kemana Jisung?"
"Apa dia ngga masuk?"
"Apa kesiangan?"
"Tch, kebiasaan banget kalau ambil job suka lupa waktu" Gumamnya bertanya tanya.Chenle memang sering kali melihat Jisung terkantuk saat dikantor sesekali. Dan saat Chenle tau alasannya Chenle tak heran jika pria itu mengantuk di pagi harinya. Menjadi rental boyfriend ternyata juga melelahkan karena harus mengikuti kemauan sang client.
Setelah kurang lebih duapuluh menit menaiki bus, akhirnya Chenle sampai di halte dekat kantornya. Hanya perlu tambahan lima menit untuk berjalan menuju kantornya. Senyum riang Chenle masih juga belum luntur. Ia merasa tak sabar memamerkan bekal buatannya pada Jisung nantinya, dan ia juga tak sabar mendengar pujian yang akan Jisung berikan padanya.
Akhir akhir ini Chenle kecanduan dengan pujian yang selalu Jisung berikan saat ia tengah menyantap bekal buatannya.
"Waaah Audi, anak devisi mana yang udah bisa beli Audi kaya gitu ya?" Gumam Chenle saat melihat mobil idamannya terlihat berhenti di depan lobby kantornya.
"Tunggu, kaya pernah liat" kernyitnya saat melihat sang pengemudi di dalamnya.
Chenle semakin menyipitkan matanya untuk melihat siapa sang pengemudi mobil idamannya tersebut. Dan saat tau siapa yang mengemudikan mobil mewah tersebut Chenle langsung dibuat terbelalak tak percaya.
"Jisung??"
"Hah? Apa ngga salah liat aku?" Gumamnya yang kembali meyakinkan penglihatannya.Dan memang benar pria yang mengemudi mobil mewah itu memang benar Jisung. Ia bisa melihat senyum menawan Jisung sembari menatap ke kursi penumpang di sebelahnya. Disana ada wanita yang terlihat cantik yang mengisi kursi tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rental Boyfie ✅
RomanceSelama ini yang Chenle tau hanya ada rental mobil, kamera atau benda benda yang sedikit mahal lainnya. Tapi kali ini Chenle dibuat terkejut saat keadaan memberitahukannya tentang rental pacar yang tak pernah Chenle pikirkan sebelumnya.