Bab 13

11 2 0
                                    

Situasi di guild petualang menjadi heboh karena kedekatan Jaka dengan pahlawan Nina, karena hal itu Jaka langsung memutuskan pergi ke rumahnya sambil mengajak Nina untuk menghindari berbagai pertanyaan dari para petualang.

"Nina sebaiknya kita ke rumahku saja karena disini terlalu heboh" ucap Jaka.

"Oh okey baiklah" ucap Nina.

Lalu Jaka juga menceritakan kepada Nina kalau dirinya menciptakan sebuah kelompok petualang bernama kelompok Jaka, dan Jaka juga memberitahu kalau dirinya menjadi ketua kelompok tersebut.

Nina langsung terkejut karena Jaka mampu membuat kelompok petualang, dan gadis itu juga terkejut karena kelompok Jaka diberi hadiah rumah di desa ini karena telah melindungi desa dari serangan berbagai monster.

Akhirnya mereka telah sampai di rumah kelompok Jaka, dan anggota kelompok Jaka yang meliputi Aura, Elisa, Arlot dan Freya langsung terkejut dengan kedatangan pahlawan Nina ke tempat ini.

"Aku tak menyangka pahlawan Nina mau berkunjung ke tempat kami" ucap Aura.

"Aku selalu mendengar kehebatanmu yang sudah mengalahkan banyak naga" ucap Elisa.

"Kehebatannu selalu menjadi buah bibir dimana-mana" ucap Arlot.

"Aku tak menyangka bisa melihat secara langsung sosok pahlawan Nina yang terkenal sangat kuat" ucap Freya.

Setelah semua anggota kelompok Jaka memuji Nina lalu mereka semua memperkenalkan dirinya masing-masing, dan setelah itu Nina memberitahu kalau Jaka adalah teman masa kecilnya.

Semua anggota kelompok Jaka langsung terkejut setelah mendengar hal itu, dan mereka juga masih tak menyangka kalau ketua kelompok ini adalah teman masa kecilnya pahlawan Nina.

Elisa si pengguna perisai memutuskan untuk membuat masakan untuk menyambut kedatangan pahlawan Nina, Aura dan Freya ikut membantu Elisa membuat masakan.

Akhirnya makanan telah siap dihidangkan, dan mereka semua langsung menyantapnya di rumah ini.

Jaka juga memberitahu kalau dia diberi sebuah pedang yang sangat bagus oleh Nina, dan semua anggota kelompok langsung terkejut karena pedang yang dimiliki Jaka sama persis dengan pedang yang dimiliki pahlawan Nina.

Nina memutuskan untuk beristirahat dirumah ini karena merasa lelah setelah melawan naga, lalu karena dirumah ini hanya ada lima kamar jadinya Nina memutuskan untuk tidur di kamar Jaka.

Semua orang terkejut karena Nina mau tidur di kamarnya Jaka, dan juga menganggap kalau pahlawan Nina dan Jaka itu seperti sepasang kekasih karena tampak begitu dekat.

Nina memutuskan untuk tidur di kamar Jaka karena merasa lelah, dan Jaka merasa cemas karena ada seorang gadis cantik ada di kamarnya ini.

"Kenapa kau begitu cemas Jaka?" Tanya Nina dengan heran.

"Aku cemas karena ada gadis cantik sepertimu mau tidur di kamarku" ucap Jaka.

"Sudahkah tak perlu cemas, sejak kecil kan kita sering tidur bersama" ucap Nina.

Jaka hanya terdiam kebingungan karena karena situasi ini.

"Ya aku mengerti dengan kecemasanmu, lagian aku memilih tidur disini karena masih ingin mengobrol denganmu lebih lama" ucap Nina.

Jaka mengerti alasan Nina memilih tidur disini, dan Nina juga tak bisa lama-lama di desa ini karena besok harus segera pergi untuk melawan naga yang akan menyerang umat manusia.

Akhirnya mereka berdua ngobrol panjang lebar sambil mengingat kembali kenangan masa kecil mereka, beberapa saat kemudian Nina tertidur di pundak Jaka.

Lalu Jaka memutuskan untuk membaringkan tubuh Nina secara perlahan di atas kasur, setelah itu Jaka memutuskan untuk keluar dari kamar ini.

"Tolong jangan pergi Jaka" ucap Nina sambil menggenggam tangan Jaka.

"Aku ingin ada didekatmu saat ini, karena aku tak tau lagi kapan aku bisa bertemu denganmu lagi" ucap Nina sambil memegang erat tangan Jaka.

Nina memang tidak bisa berlama-lama disini karena harus pergi ke berbagai tempat yang sedang terancam oleh naga, oleh karena itu saat ini Nina tak ingin jauh dari Jaka karena kemungkinan sulit untuk bisa bertemu lagi.

Jaka mengerti dan akhirnya menemani Nina tidur disini, Nina terus menggenggam tangan Jaka dengan erat dan seakan tidak mau lelaki itu menjauh.

Jaka tersadar kalau saat ini Nina menanggung beban yang begitu berat karena ditakdirkan menjadi seorang pahlawan, oleh karena itu dengan keberadaan Jaka disini bisa membuat hati Nina menjadi lebih tenang.

Waktu semakin berlalu dan tanpa sadar Jaka juga ikut tertidur sambil terus menggenggam tangan Nina, lalu beberapa saat kemudian Jaka sudah terbangun dari tidurnya dan sudah tidak ada Nina di kamarnya ini.

Lalu Jaka menemukan sebuah surat yang ditulis oleh Nina.

"Maaf Jaka aku pergi tanpa berpamitan karena harus mengalahkan naga lagi, terimakasih sudah mau menemaniku tidur, aku janji akan mengunjungimu lagi disaat urusanku telah selesai" ucap Nina dalam suratnya.

Setelah membaca surat ini Jaka tau kalau Nina itu menanggung beban yang sangat berat, dan Jaka ingin sekali membantu teman masa kecilnya itu agar Nina tidak menanggung beban sendirian.

Jaka bersama kelompoknya memutuskan untuk menjalani misi di guild petualang, dan Jaka begitu antusias menjalani berbagai misi supaya bisa menjadi kuat seperti Nina.

"Hey Jaka jangan terlalu memaksakan diri" ucap Arlot.

"Tolong istirahat sejenak ya" ucap Aura.

"Aku tak sanggup bila kita terus menjalani misi tanpa istirahat" ucap Elisa.

"Aku sudah lelah dan tidak sanggup lagi mengeluarkan sihir apiku" ucap Freya.

Lalu Jaka tersadar kalau antusiasnya ini malah membuat anggotanya kelelahan.

"Maaf semuanya aku tidak sadar karena terlalu antusias, aku melakukan ini karena ingin sekuat Nina" ucap Jaka.

Akhirnya semua mengerti alasan Jaka melakukan hal ini, dan Jaka memutuskan untuk istirahat dan berjanji tidak akan memaksakan diri lagi.

Saat Jaka mencoba tidur di kamarnya, lelaki itu tidak bisa tidur karena masih terus memikirkan teman masa kecilnya.

"Apa Nina baik-baik saja ya? Aku begitu cemas, aku ingin sekali menjadi kuat agar bisa membantu Nina melawan naga" ucap Jaka dalam hati.

Misi demi misi telah berhasil dilaksanakan, dan hal itu membuat semua kelompok Jaka berhasil menjadi naik ke peringkat A.

Semua anggota kelompok Jaka merasa senang karena hal itu, tetapi hanya Jaka saja yang tampak tidak senang karena kemampuannya ini masih tidak cukup untuk bisa melawan naga.

Jaka menginginkan sebuah kekuatan besar seperti seorang pahlawan, dan Jaka juga masih kepikiran tentang keadaan teman masa kecilnya yang sedang sibuk melawan naga.

Beberapa saat kemudian seorang tamu datang ke rumahnya kelompok Jaka, dan semua orang terkejut karena pahlawan Nina yang datang ke tempat ini.

Jaka langsung memeluk Nina karena begitu khawatir.

"Nina apa kau baik-baik saja? Apa kau terluka saat melawan naga?" Tanya Jaka dengan khawatir.

"Tenang saja aku tak apa-apa Jaka, terimakasih sudah mengkhawatirkanku" ucap Nina dengan senang.

Sebenarnya Jaka tak perlu khawatir karena Nina memiliki kemampuan penyembuhan yang sama seperti Aura, jadinya Nina tidak akan takut terluka saat melawan naga.

Perjuangan Jaka Menjadi Seorang PetualangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang