(13) •|| Kejadian - Rahasia - Agnes ||•

37 3 1
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Tak perduli tentang orang lain, Ratara langsung berlari untuk mencari gadis yang pendiam itu. Semua siswa/i yang di kantin masih saja mematung atas kejadian tersebut.

“Kaneisha, kau di mana?” teriak Ratara tak kunjung menemukan gadis itu.

Gadis itu menendang sebuah kaleng yang ia temukan di jalan, ia benar-benar kesal. Kenapa semua orang tak bisa membiarkan dia hidup dengan tenang.

Sekolah ini milik umum, siapa pun bisa sekolah di sini. Kenapa mereka selalu menindas, menyakitinya.

Kaneisha pun berjalan menuju loker miliknya, perlahan-lahan ia membukanya dengan kunci. Namun, saat dibuka semua sampah berjatuhan dari dalam loker itu.

“Astaga, mereka ingin ma*ti, ya?” menolog gadis itu yang menggepalkan tangannya.

Ia menutupnya, sambil memijit pelipisnya. Mencoba tetap sabar menghadapi ujian di sekolah itu, ia kembali menutup lokernya.

Namun, daun telinga kanannya bergerak begitu saja, ia mendengar suara berisik di sebelah kanan. Ia pun mengalihkan pandangannya menuju titik suara tersebut.

Melangkah 'kan kakinya perlahan-lahan, sambil meraba-raba ke dinding yang kokoh itu. Lalu membuka sebuah pintu perlahan-lahan.

Ia langsung membalikkan badannya, menyandarkan diri ke dinding, dadanya begitu sesak saat melihat hal yang tak harus ia lihat.

“Kaneis---” Dengan cepat gadis itu langsung membekap mulut lelaki yang tengah memanggilnya.

Lelaki itu iyalah Ratara, ia mengangkat alisnya. Sungguh tidak tahu apa yang terjadi sehingga gadis itu begitu antusias.

Sesekali ia berusaha melepaskan tangan gadis pendiam itu dari mulutnya, namun gadis itu menempelkan jari telunjuknya di bibirnya.

“Diamlah!” perintahnya dengan tatapan kembali fokus ke dalam ruangan itu.

Mata gadis itu melebar, ia pun langsung menarik tangan Ratara hingga pergi meninggalkan ruangan tersebut.

“You are my everyt---”

Lelaki yang tengah menyanyi sambil memainkan kunci mobilnya, terpaksa berhenti bernyanyi, akibat Kaneisha asal menariknya ke ruangan lain.

“Keparat! Apa yang kau lakukan, kanapa asal menarikku!” pekik lelaki itu yang tak lain adalah Shefgan.

Sementara Kaneisha masih mendongak kearahnya, dengan nafas yang memburu. Melihat kejadian itu justru membuat lelaki itu menatap sinis.

“Apa-apaan ini, kalian ingin berbuat mesum di ruangan ini? Lalu membawaku sebagai nyamuk. Hei Ratara, jika itu benar kau bukan sahabatku!” Lelaki itu frustasi, menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Sudah bisa diam? Bisa aku jelaskan!” kata Kaneisha menatapnya datar.

“Aku juga heran, kenapa Kaneisha menarikku hingga membawa kita ke sini. Sebenarnya apa yang kau lihat di ruangan itu?” Kini Ratara belarih menatap gadis itu.

Taruna Ratara [Detektif]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang