29 - 6 Milyar

1K 18 11
                                    

Tolong tinggalkan comment and vote. Thank you! 💕

***

Saat di kolam renang minggu lalu menurut Dewi, ia tidak sepantasnya mendiamkan Abay. Jadi di sini, ia mendewasakan diri. Mencoba bersabar sedikit lagi. Kemarahan ke Abay yang tidak mewujudkan kesukaannya harus ia tepiskan. Jika ia mengambil peran marah dengan sikap ketus, menjauh atau memutuskan hubungan justru akan mencacati rencana dendamnya.

Abay pula, meskipun tersinggung berat, kemarahannya ia kontrol sehingga tampak menyurut begitu saja. Terlihat dari reaksinya yang serupa dengan Dewi, dewasa. Perbedaan dibalik kedewasaan itu terletak pada Dewi karena tipu daya muslihatnya sementara Abay demi mengokohkan jalinan asmara mereka.

Lelaki dengan penutup atas kepala topi flat cap abu-abu itu memperkecil langkah kakinya untuk disamakan kepada kaki yang membersamainya kini. Berjalan ayal di bentala kecokelatan bekas penggarapan proyek.

 Berjalan ayal di bentala kecokelatan bekas penggarapan proyek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelumnya, Dewi tengah survei tanah ditemani pemilik tanah sebagai penjual

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebelumnya, Dewi tengah survei tanah ditemani pemilik tanah sebagai penjual. Sesudahnya ditinggal berdua bersama Abay karena urusan strategis dirinya dengan pemilik tanah telah selesai. Ia dan Abay membahas lokasi tanah sebagaimana lingkungan sekitar, kebersihan air di sana, jarak dari lokasi ke kota dan lain-lain. Tanah tersebut Dewi temukan dari situs jual beli properti. Bertebaran di internet.

Setiap kali Dewi menemukan lahan tanah yang membuatnya sreg, dalam satu minggu ia menyewa dua orang guna memantau lingkungan di sana. Dewi ambil dari pegawai tokonya agar tidak memakan waktu. Yang mana pantauan tersebut terdiri dari ada tidaknya orang-orang pemakai obat-obatan terlarang, pemabuk dan pemaling. Lahan wadah mereka bertapak sekarang adalah survei keempat. Dan setelah meninjau keseluruhannya, momen itu Dewi yakin ini pilihan terakhirnya.

"Aku beli tanahnya." ucap Dewi mantap.

"Jadi?"

"Iya."

"Pernah ada proyek apa rupanya di sini?" tanya Abay tetapi mata menyapu pandangan ke lahan.

"Katanya pabrik."

Menikmati Luka [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang