Selama beberapa hari, Angela terlihat begitu sibuk dan sebagian besar waktunya dia habiskan di luar perusahaan dan ketidak hadirannya seharusnya menjadi hal yang baik bagi karyawan perusahaan, karena mereka tidak perlu waspada menghadapinya. Sayangnya hal itu tidak dapat terwujud dengan mudah, karena alih-alih Angela yang membuat keadaan perusahaan tegang, tetua Addison, yaitu Hendry Addison datang ke perusahaan. Seseorang yang menyatakan pensiun dari pekerjaan dan tidak lagi pernah mendatangi perusahaan sejak pengumuman pensiunnya, kini secara tiba-tiba datang ke perusahaan, ini menunjukkan bahwa hal yang serius kemungkinan besar telah terjadi.
Perusahaan tiba-tiba menjadi begitu sibuk, seluruh karyawan bertanya-tanya alasan kedatangan Hendry dan beberapa orang bahkan berkeringat dingin dengan kehadirannya.
Di dalam ruangan rapat yang besar itu, seluruh eksekutif perusahaan berkumpul, entah mereka datang dari kantor pusat maupun cabang, mereka semua hadir karena ini merupakan permintaan Hendry. Pria tua itu kini duduk di kepala meja rapat dengan ketiga putra Addison yang duduk di masing-masing sisi. Meja rapat yang begitu panjang telah terisi penuh, semua orang terus bertanya-tanya alasan kehadirannya dan mengapa dia mengumpulkan semua eskekutif perusahaan.
"Selembar kain putih bisa membuat panik seseorang jika kain tersebut memiliki setitik noda. Lalu bagaimana menurut kalian jika kain putih yang lebar dan luas memilik setitik noda? Haruskah pemilik membiarkannya?" Pertanyaannya yang tiba-tiba membuat banyak orang semakin bingung meski mereka tahu ada maksud tertentu dalam kalimatnya.
"Apakah tidak ada yang bisa menjawab?" Tanyanya lagi diikuti dengan ketukan jemarinya pada meja rapat.
"Jawabannya cukup sederhana, maka pemilik kain harus segera membersihkannya." Lanjutnya seraya memberikan isyarat pada asisten pribadinya yang seolah telah mengerti maksud dari Tuannya.
Beberapa bodyguard yang sejak awal berada di belakang para eksekutif segera memaksa beberapa eksekutif untuk berdiri dan melangkah maju ke arah Hendry. Hal ini membuat semua orang kecuali ketiga putra Addison panik, entah apa yang akan terjadi yang pasti hal ini tidak baik.
"Tu...Tuan." Ucap seorang eksekutif dengan gemetar ketakutan menghadapnya. Segera terdapat sekitar lima pria dengan jabatan tertentu berdiri di hadapan Hendry yang masih terlihat tidak peduli. Kelima pria itu adalah para eksekutif yang berusaha memanfaatkan proyek demi keuntungan pribadi mereka, dokumen segera dibagikan untuk para eksekutif perusahaan yang masih duduk agar mereka tahu apa yang telah diperbuat oleh kelima orang itu, setelah membaca dokumen tersebut mereka semua mulai memahami situasi yang terjadi.
"Aku adalah seseorang yang tidak segan memberi penghargaan pada mereka yang pantas mendapatkannya." Ujarnya menatap sekitar, dengan auranya yang mengintimidasi orang-orang terus bergeming.
"Namun aku juga tidak segan memberikan hukuman pada mereka yang dengan berani mencoba merusak milikku." Lanjutnya dan tiba-tiba jeritan seorang pria terdengar.
"Akh....!" Jeritannya yang terdengar menyakitkan mengejutkan banyak orang, bagaimana tidak, seorang pria yang berdiri di sisi kiri Hendry secara mengejutkan dipukul dengan keras menggunakan tongkat yang sejak tadi dipegang oleh Hendry. Pukulan itu tepat di dadanya dan kini pria tersebut berjongkok kesakitan seraya memegangi dadanya, nafasnya memberat, dahinya mulai berkeringat dan berkerut, seberapa kuat pria tua itu memukul hingga membuat seorang pria berusia lima puluh tahun tampak begitu menyedihkan?
Hal ini membuat keempat pria lainnya mulai ketakutan, ini karena mereka seolah memahami situasi yang tengah terjadi. Salah seorang pria berlutut dengan cepat menghadap Hendry dan berkata "Tuan...Tuan maafkan saya." Mohonnya pada Hendry yang tak berekspresi.
Melihat aksi itu membuat ketiga pria lainnya juga turut serta berlutut dan memohon ampun. "Tuan maafkan kami, kami tersesat sesaat, tolong maafkan kami Tuan."

KAMU SEDANG MEMBACA
Love For Us
RomantikSebuah kehidupan yang menjadi impian banyak orang di luar sana, tanpa mengetahui bahwa sebenarnya itu hanya kehidupan yang terlihat indah di luar tanpa mengetahui hal mengerikan yang ada di dalamnya. Dua orang yang hampir menyerah untuk mendapatkan...