Bab VII

66 8 0
                                    

ANGELA MALVIA ADDISON

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ANGELA MALVIA ADDISON

SEAN CALDWELL LEONARDO

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEAN CALDWELL LEONARDO

*

Malam itu akhirnya Angela dapat kembali ke penthousenya yang tenang. Dia berdiri di depan pantry dan menunangkan air minum dingin ke dalam gelas sebelum menghabiskannya dalam satu tegukan. Melangkah ke luar dapur, dia duduk dengan lelah di atas sofa ruang tamunya, saat dia kembali mengingat makan malam yang baru saja terjadi. Sepanjang waktu tidak ada hal yang membuat Angela terganggu mengenai Victor Geraldo, seolah pria itu dapat mengetahui kapan seharusnya dia berhenti dan tidak membuat Angela terganggu. Angela akui sejauh ini, Victor adalah pria paling tidak menganggu di antara para pria yang sudah dia temui untuk di jodohkan dengannya.

Haruskah ku akhiri disini?

Dan jika perjodohan ini berhasil, maka Angela yakin bahwa Victor akan menjadi alasan kuat baginya dalam mempertahankan posisi sebagai pewaris.

Tiba-tiba dia mendengar seseorang yang berusaha memasuki penthousenya dengan menekan sandi keamanan pintu. Segera dia melihat Sean dengan setelannya yang sama seperti terakhir kali dia melihatnya di restoran—dia sepertinya langsung datang kesini setelah kembali dari restoran, pria itu melangkah mendekat padanya, tapi Angela menggabaikannya.

"Bagaimana makan malammu?" Tanya Sean yang tengah melepaskan jasnya dan meletakannya pada sofa seraya melepaskan kancing lengannya dan menggulung kemejanya. Tindakannya itu terlihat begitu menggoda, dengan urat-urat tangannya yang menonjol, menjadi bukti bahwa pria ini berolahraga.

Angela mengalihkan pandangannya.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Jika semua berjalan baik-baik saja aku mungkin akan menikahinya." Jawab Angela, tidak memperhatikan ekspresi pria yang tengah duduk itu semakin menggelap.

"Semuanya baik?" Tanya Sean berusaha mengatur dirinya kembali.

"Kecuali dia terlambat, semuanya tampak baik-baik saja. Jika ada yang salah pun aku akan tetap menikahinya." Balas Angela saat seketika Sean berdiri di hadapannya yang masih terduduk. Pria itu menundukkan tubuhnya pada Angela dengan kedua tangannya berada di sandaran sofa, ini membuat Angela terlihat seperti terkurung dalam tubuh Sean. Posisi mereka yang terlihat aneh itu akan membuat orang yang melihatnya kemungkinan besar salah paham.

Love For UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang