Bab X

59 10 0
                                    

Hari itu tiba-tiba Hendry—Kakek Angela memintanya datang ke mansion untuk menemuinya. Panggilan tiba-tiba itu tentu mengejutkan Angela, karena ini mengartikan terdapat hal penting yang ingin pria tua itu bahas dengan cucunya.

Jadi disinilah Angela sekarang berdiri di ruang kerja Ayahnya, namun alih-alih Ayahnya, Kakeknya lah yang ada disana. Duduk di atas sofa kulit coklat itu dengan tenang menatap Angela yang duduk di sisi kanannya.

"Dua hari lagi adalah pesta perayaan berdirinya GO Corp." Ucap Hendry akhirnya memecahkan keheningan mereka, mengangkat topic mengenai perusahaan Geraldo. Saat kalimat selanjutnya yang diucapkan Hendry berhasil membuat Angela sedikit terkejut. "Aku dan tetua Geraldo ingin kau dan Victor meresmikan hubungan kalian hari itu juga."

Seharusnya dia sudah menduga hal ini, hanya saja dia tidak akan menduga bahwa Hendry ingin dia meresmikan hubungannya dengan Victor secepat ini dan pada momen sebesar itu.

"Tenang saja, itu bukan pertunanganmu. Aku hanya ingin kalian segera meresmikan hubungan kalian." Hendry kembali berucap saat dia menyadari ekspresi cucunya yang berubah.

Namun bagi Angela yang mendengarkan, seolah apa yang dikatakan Hendry tidak menyangkut masa depannya, pria tua itu telah memutuskan semuanya sendiri—tanpa meminta pendapat Angela yang masa depannya dengan jelas berada di tangan Hendry. Tidak perlu terkejut, karena seperti inilah kehidupan seorang Angela Malvia Addison sesungguhnya. Dia tidak pernah memiliki hak untuk memutuskan kehidupannya sendiri, jika bukan Hendry yang melakukan maka Ayah dan Ibunya lah yang akan melakukannya.

"Baik Kakek, sesuai perintahmu." Ujar Angela akhirnya membalas seraya menatap Hendry dengan datar.

"Temui Victor besok dan bicarakan hal ini lebih lanjut." Kembali Hendry mengeluarkan perintahnya.

"Baik." Lagi dan lagi Angela tidak memiliki kuasa untuk menolak. Padahal sejak awal Angela sudah dapat menebak bahwa perjodohan ini pada akhirnya akan memasuki tahap yang lebih serius, tapi entah mengapa sesuatu di dalam hatinya terasa begitu berat.

Seseorang yang berada di depan ruang kerja dimana Hendry dan Angela berada di dalamnya, telah mendengar semuanya. Dia telah mendengarkan bagaimana Hendry meminta wanita itu untuk segera meresmikan hubungannya bersama Victor Geraldo, ini karena pintu ruang kerja itu tidak tertutup sepenuhnya, mungkin kedua orang di dalam sana tidak akan mengira bahwa seseorang akan menguping pembicaraan mereka. 

Menggepalkan tangannya dengan ekspresi marah yang tidak dapat dia sembunyikan, dia melihat seorang pelayan berjalan mendekat ke arahnya. "Tuan—" Segera pria itu meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya memberi isyarat pada pelayan untuk diam.

"Jangan beritahu siapapun kedatanganku."

"Baik Tuan Fabian." Balas sang pelayan dan membiarkan Fabian melangkah pergi dari mansion seraya menatap punggung Tuan Mudanya, pelayan itu kembali mengingat bagaimana wajah Fabian yang terlihat tengah menahan amarahnya.

Mengerikan.

***

"Sayang, kudengar Victor adalah orang yang diperkenalkan oleh Kakekmu pada Angela?" Sebuah pertanyaan dilontarkan oleh seorang wanita yang tengah duduk dengan tenang di atas sofa dalam ruang kerja seraya asik memakan es krim yang dia bawa.

"Benar." Jawab pria yang berada di balik meja kerja dengan sikap acuh tak acuhnya menanggapi pertanyaan kekasihnya.

Wanita itu menatap kekasihnya yang tengah fokus pada pekerjaannya, membalik lembar dokumen dalam genggamannya sikapnya yang tidak peduli entah bagaimana mengganggu wanita yang tidak lain adalah Lily Wilson—calon tunangan Jacob.

"Victor adalah teman sekelasku saat kita berada di high school." Ucap Lily, kini berhasil menarik perhatian Jacob yang kini menatapnya, namun tatapan itu hanya sesaat sebelum dia kembali terfokus pada pekerjaannya.

Love For UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang