OI 11

1.2K 74 1
                                        

Ini sore, namun Jaemin melewatkan sarapan dan makan siangnya, walau sebenarnya besok dia akan melakukan interview dan syuting bersama grupnya, Jaemin tetap menuruti egonya dan moodnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ini sore, namun Jaemin melewatkan sarapan dan makan siangnya, walau sebenarnya besok dia akan melakukan interview dan syuting bersama grupnya, Jaemin tetap menuruti egonya dan moodnya.

Namun Jaemin terlalu banyak memikirkan sesuatu sampai tidak mood makan, dia hanya meminum susu dan kue kering, selebihnya Jaemin beralasan tidak ingin makan.

Jeno tahu, Jaemin pasti memikirkan kejadian dua hari yang lalu. Bibi asrama pun ikut khawatir pada Jaemin. Dan ikut menanyakan perihal Jaemin yang murung.

Pada saat pagi, Jaemin menceritakan tentang dirinya dan masalahnya, selain berbagi cerita dengan Jeno dan para member, Jaemin juga membuka diri pada bibi asrama. Kaget tentu saja, bibi memberikan Jaemin nasehat bahwa Jaemin harus lebih mementingkan tubuhnya juga bayinya. Karena perasaan Jaemin sangat berpengaruh pada bayinya juga, terlebih memikirkan hal negatif bisa memberikan energi negatif pula untuk si bayi. Jadi pada saat itu Jaemin mengatakan menyesal dan memakan kue kering, omega itu masih menolak makan makanan berat.

Sore hari Jeno membeli ayam goreng, Jeno membeli cukup banyak karena memang dia berniat berbagi dengan teman-teman asramanya, saat memasuki kamar, Jeno mendapati Jaemin tengah melamun di depan kaca yang terbuka lebar.

Masih saja, Jaemin mungkin masih memikirkan hal kemarin, Jaemin bukan tipe orang yang memikirkan sesuatu sampai seperti ini, namun sepertinya Jaemin cukup tertekan dengan keadaannya yang terus di serang masalah, mual, dan demam belakangan ini.

"Sedang apa? "

"Merutuki diri" Jeno menaikan alisnya saat mendengar jawaban Jaemin.

"Kenapa memangnya?" sambil membuka jaket juga menyimpannya di gantungan, Jeno bertanya.

"Aku memberi tahu bibi asrama, bagaimana jika dia membocorkan informasi penting ini, kenapa juga aku membuka diri dengan dirinya, " Jaemin duduk di kursi putarnya sambil menyandarkan dirinya.

Jeno terkekeh kecil mendengar hal itu. Jeno duduk di pinggir kasur dan menepuk tempat di sisinya, Jaemin tentu menuruti dan duduk di sebelah Jeno. Tidak seperti biasanya yang selalu tertutup, Jaemin menjadi terbuka karena perubahan moodnya.

"Lusa kita tidak ada jadwal, aku sudah izin kepada manager untuk membantu kita check up. Setelah Mark hyung dan Haechan kemarin hampir ketahuan karena Lili imunisasi, aku takut kita akan ketahuan jadi aku memberitahu manager noona untuk ini, " Ucap Jeno menjelaskan niatnya.

Jaemin hanya mendengarkan dan mengangguk, semakin banyak yang tahu, semakin membuat hatinya gelisah.

"Jeno kau lelah? " tanya Jaemin sambil menatap alphanya.

"Sudah pasti, namun tidak apa-apa, ini lebih baik daripada semua orang tau" Jeno menenangkan omeganya.

Tidak ada kata menyerah setelah 4 bulan ini di lalui bersama. Berbeda dengan Jaemin, Jeno lebih memikirkan Jaemin yang belum ia tandai. Jeno maupun Jaemin adalah sahabat yang merangkap menjadi teman saling membantu saat siklus panas tiba. Walau keduanya mempunyai perasaan yang sama, tapi untuk menjadi mate seutuhnya tentu tingkat kematangan mereka belum sampai itu, namun sekarang mereka di tuntut untuk menjadi dewasa.

Omega's idolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang