"El ngelamun aja terus mikirin apaan sih" Tanya seorang lelaki yg kini duduk di dekat orang yg di panggil El atau Elvaro Bimantara,
"Gue lagi mikirin kalau gue jadi pangeran gimana ya" Ucap El yg masih fokus dengan lamunannya.
Pletak!
Kepala El di pukul oleh temannya itu a.k.a rasya gustiana
"Halu aja terusssss, pasti nih gara gara novel yg kemarin lu baca? " Tebak rasya yg langsung dapat cengiran dari El
"Dah lah El itu cuman cerita novel"
"Iye iye gue tau, tapi gue masih kesel aja tuh sama novel satu itu" Gerutu El
"Emangnya kenapa? "
"Masa si alvaro nya koid tapi keluarganya cuek aja"
"Ya mungkin karena pangeran satu itu terkenal kejam" Jawab rasya yg kini sedang menyesap rokok nya entah dapat dari mana tuh anak.
"Iya sih dia katanya kejam tapi aneh aja pasti ada sesuatu di balik kekejaman al" Ucap El yg dapat kekehan kecil dari rasya
"Dah lah mending kita pulang udah makin malem aja nih" Ucap rasya yg langsung berdiri dari duduknya.
"Lu duluan aja gue masih mau disini"
"Bener nih? " Tanya rasya ragu
"Iya"
"Tapi nanti lu pulang juga ya"
"Iya iya bawel" Kesal El dia bukan anak kecil ya umur nya saja sudah 18 tahun,
Dengan perasaan khawatir rasya pergi menaiki motor nya sedangkan El masih bersantai di rumah atau yg sering mereka ber 2 sebut bascamp
Rasya menjalankan motor nya dengan hati tidak tenang pikirannya terus melayang memikirkan El.
Lelaki itu menghentikan motornya di tepi jalan yg terlihat sepi,
"Sial HP gue ketinggalan lagi" Gerutu rasya saat akan menyalakan kembali mesin motornya rasya terdiam melihat beberapa mobil polisi, ambulance, dan pemadam kebakaran yg lewat di jalan itu.
"El" Gumam rasya namun rasa khawatir itu dia tepis jauh jauh
Rasya menyalakan motornya dengan perasaan khawatir takut, dia melaju dengan kecepatan tinggi kembali ke rumah itu.
Tidak lama, rasya sudah sampai di sana betapa terkejutnya saat melihat rumah itu sudah terbakar dan ada sebuah mobil truk yg mana brak rumah itu.
"Tangki mobil truk nya bocor mengakibatkan kebakaran dan sepertinya di dalam rumah itu ada seseorang karena kebakaran ini juga di sebabkan gas yg meledak" Ucap seorang pemadam kebakaran kepada seorang polisi
"Baiklah cepat padam kan apinya"
Rasya yg mendengar itu semakin terdiam dia menatap kosong ke arah rumah itu,
"El..... El!!!! " Teriak rasya dengan air matanya yg sudah berjatuhan
"Pak tolong selamatkan teman saya pak dia ada di dalam" Ucap rasya pada seorang polisi di dekatnya.
"Maafkan saya kemungkinan besar teman anda tidak bisa di selamatkan " Ucap polisi itu
"Gk gak mungkin pak teman saya pasti selamat" Tangis rasya pun pecah
Hujan pun turun cukup deras itu membantu memadamkan apinya, beberapa jam akhirnya api itu pun padam
2 orang damkar keluar dengan sebuah tandu dan mayat yg sudah di tutup kain.
Dengan lesu rasya berjalan mendekati mereka lalu membuka kain itu dan....
"El..... " Teriak rasya dia tau mayat itu El karena terdapat tato di tangan El dan gelang persahabatan mereka.
Sebelah wajah El sudah terbakar, rasya terus mengatakan kata maaf
"Nak ikhlas kan ya nak" Ucap seorang damkar