Para pangeran sudah kembali ke akademi minus pangeran Samuel dan pemeran utama kita.
Ini sudah satu minggu berlalu tertidurnya Alvaro, dan kepergian Samuel dari istana.
Awalnya...
"Tidak! El tidak mau menjadi putra mahkota, bukannya sudah ada pangeran shankara" Tolok Samuel.
Setelah acara kabur itu, Samuel kembali ke istana dan langsung di panggil oleh Nathania sang ibu sama halnya dengan Cassius.
"Ibu mau di antara kalian ada yg melanjutkan jadi raja" Mutlak Nathania tidak ingin di bantah.
"Bu aku tau, aku adalah pangeran pertama tapi yg berhak menyanjung gelar raja adalah anak dari sang ratu" Ucap Samuel memberi pengertian pada sang ibu.
"Dan satu lagi gelar itu memang sudah di berikan pada anak pertama sang ratu saat dia lahir" Tambah Samuel
"Kalau begitu ibu akan menjadi ratu" Santai Nathania yg membuat Samuel membola seketika.
"Itu tidak akan terjadi, yang mulia sudah tidak ingin ada yg mengisi kekosongan kursi ratu dan itu mustahil"
"Itu mudah sayang lihat saja dan satu lagi...." Nathania menjeda kalimatnya lalu menatap tajam sang putra.
"Kau hebat Samuel tidak terpengaruh oleh kekuatan gelap" Ucap Nathania.
Mendengar itu Samuel membeku di tempat apa maksud perkataan sang ibu.
"Kalau begitu aku tidak segan akan membunuhmu Samuel" Nathania tersenyum licik saat tubuh Samuel tidak bisa di gerakan.
Sedangkan Samuel dia menatap ke arah sang adik yg hanya diam saja melihat sang ibu yg akan membunuh Samuel.
"Apa yg terjadi sebenarnya? " Gumam Samuel yg berusaha kabur dari jeratan sang ibu.
"Kau tidak akan bisa kabur El, dan kau akan menjadi raja berikutnya atau Cassius saja sepertinya menarik dan aku..... Akan menjadi ratu nya"
Mendengar penuturan sang ibu, Samuel semakin marah dia tidak percaya dengan apa yg di ucapkan sang ibu.
Saat Nathania akan melancarkan serangannya sebuah asap putih tiba tiba datang menutupi penglihatan Nathania dan Cassius.
Saat asap itu menghilang...
"Sialan! Kemana kau Samuel! Bau ini ashley awas saja kalian berdua" Geram Nathania.
Yg langsung pergi dari ruangan itu, tapi sebelum itu dia menyempatkan diri untuk menatap Cassius.
"Aku percaya padamu nak, kau yg akan melancarkan rencana ku" Ucap Nathania yg langsung pergi begitu saja.
.
Ke 4 sahabat Alvaro berhasil kabur dari ruang kesehatan akademi, mereka perlu memastikan sesuatu atas kejanggalan ini.
Shankara, claude, ernest, Albert sudah mulai masuk kembali ke akademi berbeda dengan kakak mereka yg masih ada di istana untuk mengerjakan beberapa tugas.
Yg membuat mereka curiga adalah raut wajah para pangeran yg kembali seperti dulu, dan yg paling mengejutkan saat luke bertanya tentang keadaan Alvaro mereka hanya acuh seperti dulu.
Kini ke 4 sahabat Alvaro sedang berada di pohon besar dekat istana nethilor,
"Bagaimana? " Tanya luke melihat kesekaliling istana memang terlihat baik baik saja.
"Viscent gunakan mata mu untuk melihat lebih lanjut" Titah lorenzo
"Baiklah" Setelah menyetujui perintah lorenzo mata berwarna abu abu itu berubah menjadi putih.
Viscent terus menelusuri keadaan diistana sampai dia tertuju pada para pengawal yg sedang berkumpul dengan pangeran prancis.
Terdapat asap hitam yg mengelilingi mereka.
Lalu dia melirik ke sisi lain yg terdapat pangeran Cassius dan selir ke 2 tengah mengobrol.
Anehnya viscent tidak melihat asap itu di tubuh pangeran Cassius dan selir ke 2.
Dia kembali melihat pada orang-orang disana, hampir semuanya di kelilingi asap hitam kecuali pangeran Cassius, seorang pengawal yg ikut menyelamatkan mereka bersama Alvaro, dan ke 2 selir raja.
"Bagaimana? " Tanya lorenzo.
"Istana sudah tidak aman, ada yg menggunakan ilmu Hitam milik 'dia' sepertinya itulah penyebab mereka seperti tidak terjadi apa apa " Jelas viscent yg di angguki oleh ke 3 sahabatnya.
Saat hendak turun mata putih itu tertuju pada satu menara di ujung istana, terdapat seseorang yg sedang di rantai dan terlihat tidak ada sama sekali asap hitam di tubuh orang itu.
"Ada apa? " Tanya luke saat melihat perubahaan raut wajah milik viscent.
Viscent kembali menetralkan warna matanya. "Aku menemukan seseorang yg sedang di sekap di menara ujung" Jelas viscent membuat mereka terdiam.
"Apa dia sama seperti yg lain?" Tanya fox yg di balas gelengan kepala oleh viscent.
"Berarti dia di sekap karena tidak terpengaruh oleh asap hitam itu, tapi kenapa pangeran Cassius dan para selir tidak di sekap? " Heran luke membuat mereka semua terdiam.
"Karena mereka semua sedang bersandiwara untuk mengecoh musuh yg sudah masuk kedalam istana" Ucap seseorang yg tiba tiba saja datang dan ada di belakang mereka.
Mereka awalnya terkejut tapi setelah melihat orang itu mereka kembali menetralkan wajah mereka.
"Tuan Ashley bagaimana anda disini? " Tanya fox
"Orang yg ada di menara itu adalah pangeran samuel, saya dan pangeran samuel berhasil kabur untuk menenangkan diri, namun saat pangeran samuel dan saya kembali ada kejanggalan di istana membuat saya harus kembali bersembunyi atas perintah pangeran samuel" Jelas Ashley panjang lebar, mereka terkejut karena yg ada di menara itu adalah samuel.
"Lalu tunggu apa lagi kita selamatkan pangeran samuel" Seru viscent.
"Tidak itu akan membahayakan penyamaran orang-orang yg tidak terpengaruh, kita akan mencari waktu yg tepat" Ucap lorenzo yg sedari tadi diam.
"Benar yg di katakan tuan muda lorenzo, dan perintah kali ini bukan untuk menyelamatkan pangeran samuel melainkan membawa pergi pangeran Alvaro dari istana" Ucap Ashley
"Kita kembali" Titah lorenzo, mereka mengerti, mereka harus kembali untuk merencanakan misi penyelamatan ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.