sudah lama

360 27 1
                                    

Balverina berjalan menyelundup untuk keluar dari asrama, ada yg perlu dia pastika tentang kejadian pada para pangeran.

Di tengah perjalanan langkahnya terhenti saat melewati lorong sempit, dia menemukan seseorang dengan jubah hitam yg tergeletak pingsan.

Balverina berjalan menghampiri orang itu dan membuka tudung jubahnya, membuat dia terkejut melihat orang yg pingsan itu.

"Pangeran pertama" Ucap balverina terkejut tapi sesegera mungkin dia menutup mulutnya dan kembali memakaikan tudung jubah milik pangeran pertama.

Ya dia samuel berhasil kabur dari penjara istana.

Dengan susah payah balverina mengangkat tubuh samuel ke punggung nya, dia tidak mungkin berjalan untuk membawa samuel melihat kaki itu sangat panjang.

Dengan kekuatan nya balverina melakukan teleport, dan yg paling parahnya lagi dia malah memikirkan tempat random membuat dirinya tersesat.

"Sial, kenapa jadi kaya gini ah" Tutuk balverina pada dirinya sendiri.

Dia menidurkan tubuh samuel di dekat pohon karena sekarang mereka sedang ada di hutan.

Balverina sedikit berjalan menelusuri hutan sampai dia menemukan jalan yg bisa saja di lalui oleh kereta kuda.

Dan jalan itu terlihat bagus sepertinya memang ada sebuah rumah di sekitar sini.

Balverina kembali ke tempat samuel dia kembali menopang tubuh yg lebih besar darinya itu.

Gadis itu sedikit kesusahan saat membawa samuel, dia terus berjalan sampai dia mengingat sesuatu.

Dia ingat di chapter terakhir novel ini, saat perang telah selesai dia dan shankara mengunjungi satu tempat yg dimana tempat itu adalah tempat peristirahatan terakhir Alvaro.

"Yes berarti bener ini jalan ke arah istana milik Alvaro" Batin balverina.

Balverina terus berjalan dengan kesusahan dan tidak jauh lagi terlihat sebuah istana yg cukup megah.

"Luke! " Teriak balverina saat melihat sosok yg sangat dia kenali.

Sang empu yg di panggil langsung membalikan badannya dan menatap dingin balverina.

Luke berjalan mendekati balverina dengan aura kewaspadaan membuat sang gadis berkeringat dingin.

"Ada apa? " Tanya Luke dingin tapi belum sempat menjawab seseorang sudah lebih dulu datang dengan kekuatan teleport nya.

Dia ashley yg terlihat sangat cemas.

"Pangeran pertama" Ucap ashley yg langsung mengambil alih tubuh william.

"Ayo ikut saya" Ucap ashley yg di angguki oleh balverina, gadis itu pun ikut berteleport dengan ashley.

Saat membuka matanya mereka berada di sebuah kamar, dengan gesit ashley menidurkan pangeran william di kasur.

"Luke panggil fox kemari" Titah ashley pada Luke, Luke pun mengangguk dan pergi keluar dari kamar.

Sedangkan balverina karena mana yg habis dia pingsan dan di tidurkan di sofa yg berada disana.

Tak lama Luke datang bersama fox, tanpa kata apapun fox langsung mengobati william.

"Syukurlah pangeran bisa berhasil kabur, dengan ini rencana kita akan semakin mudah" Ujar Luke

"Waktunya menunggumenunggu selir aubrey" Timpal viscent

Di sisi lain

"Bodoh memang" Gumam aubrey yg kini sedang di kurung di sebuah penjara tanpa penjagaa.

Aubrey tersenyum licik, ini adalah salah satu rencananya membuat dirinya di tuduh dan masuk penjara lalu pergi dari Kerajaan.

Aubrey sudah siap dengan sebuah selendang yg di berikan nelly.

"Sayang tenang lah, ibu akan segera kesana dan menyelamatkan mu" Gumam Aubrey dengan wajah sendunya.

Di penjara mana seseorang akan di tahan supaya orang itu tidak bisa kabur.

Dengan kecerdikannya dan bantuan dari nelly, Aubrey berhasil membobol penjara tersebut, dia melihat keluar terlihat jelas hutan yg cukup lebat.

Seringai tercetak di wajah cantik Aubrey, karena hutan ini menghubungkan atau jalan tercepat ke istana milik Alvaro.

"Aku titip yg disini padamu nelly" Batin Aubrey yg menatap ke atas ke sebuah jendela yg terlihat seorang wanita sedang mengawasi di jendela tersebut.

Aubrey pun berlari ke arah hutan, tidak lama suara petasan di layangkan oleh seseorang pertanda ada tahana yg kabur.

Dan tepat setelah itu kabut putih mengelilingi istana, itu ulah nelly untuk mengecoh para prajurit.

"Aku tunggu kau Aubrey" Gumam nelly

.

"Salam yang mulia" Serempak para prajurit saat arlos datang ketempat keramaian

"Ada apa ini? " Tanya nathania yg berjalan di belakang arlos.

"Maaf yang mulia tapi selir Aubrey berhasil kabur"

"Apa! Kalian ini tidak becus sekali cepat cari dia! "

.

Sedangkan disisi aubrey dia sudah sampai di istana milik alvaro.

Terlihat para pelayan dan pengawal menunduk hormat padanya.

"Ibu selir selamat datang" Ucap viscent sopan,

"Ah kamu dimana yang lain? "

"Mereka sedang berada di kamar sebelah kamar pangeran, ah iya disana juga ada pangeran pertama yg baru saja sadarkan diri"

Ucapan dari viscent membuat aubrey tersenyum dia langsung berlari ke arah kamar yg di maksud oleh viscent.

Hal pertama yg dia lihat adalah samuel yg sedang di suapin oleh seorang wanita, dan yg lainnya hanya menonton.

"Ibu" Lirih samuel saat melihat aubrey, ada perasaan lega saat melihat aubrey baik baik saja.

"Sayang" Aubrey langsung memeluk tubuh samuel, dia sangat rindu dan khawatir terhadap samuel, walau samuel memang bukan anak kandungnya.

Balverina yg tadi duduk di depan samuel langsung berdiri, membiarkan 2 pasangan ibu dan anak itu melepas rindu.

Mereka yg melihat itu tersenyum hangat minus lorenzo yg mempertahankan wajah datarnya.

"Hiks... Hiks... Maafkan ibu tidak bisa menjagamu"

"Tidak ibu ini bukan salah ibu, harusnya aku yg meminta maaf gagal melindungi adik adikku, aku terlalu lemah, saat melihat kondisi alvaro aku malah pergi begitu saja seharusnya aku selalu ada disisi mereka" Ucap samuel lirih, dan itu juga ucapan terpanjang anak itu.

Aubrey melepaskan pelukan itu lalu duduk di hadapan samuel.

"Ibu dimana, ibu nelly? "

"Jangan khawatir dia baik baik saja disana"

.

.

.

.

.

.

.

Elvaro Or AlvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang