Jaka
Reno menunjukan kamar untuk aku tempati selama berada disini. Kami menuju lantai atas dan ada 3 kamar di sana. Yang paling ujung deket rooftop adalah kamar reno, yang tengah kamar tasya dan yang paling deket tangga adalah kamarku.
"Silahkan kak, jangan sungkan anggap ajah rumah kak tasya hehehe" Reno
"Bisa ajah kamu. Makasih yah ren"
"Iya kak jaka. Reno boleh tanya sesuatu nggak sama kakak?" Reno
"Boleh. Mau tanya apaan?" Kataku sambil duduk di pinggiran kasur. Reno berjalan sambil menarik kursi deket bupet.
"Kakak udah lama pacaran sama kak tasya?" Tanya reno. Aku berasa lagi di introgasi sama adiknya tasya.
"Kira kira baru 5 bulanan sih. Aku juga kenal tasya dari adiku yang kebetulan sahabatnya tasya"
"Terus yang kakak suka dari ka tasya apa?" Tanya reno lagi.
"Dia tuh orangnya humble banget, pekerja keras, rendah hati, nggak sombong, suka banget nolong orang lain. Dan nilai plusnya dia itu pinter dan cantik pastinya"
"Syukurlah, reno seneng deh akhirnya kak tasya punya pacar juga. Dia itu orangnya nggak suka romansa romansaan gituh. Pernah waktu SMA, ada cowo yang dateng ke rumah bilangnya sih suka sama kak tasya. Tapi kak tasya malah menolak alasanya pengin fokus belajar dulu katanya" Reno
"Yang bener?"
"Iyah, terus waktu kuliah ada orang yang mau nglamar kak tasya anak pemilik kebun teh yang di depan itu loh kak" Reno
"Wah, gokil sih. Terus dia nolak lagi?"
"Iyah, alesanya pengin kerha dulu" Reno
"Astagaaa, kalian lagi nggosip di sini?" Kata tasya yang masuk ke dalam kamar yang di tempatiku.
Aku dan reno hanya tertawa melihatnya ngomel ngomel.
"Maaf sayang, habisnya adik kamu seru banget kalau ngobrol"
"Pasti ngomongin aku kan?" Tasya
"Pede banget sih kak, kita lagi ngomongin hobi masing masing kok" Kata reno ngeles.
"Oh. Sayang kamu mau jalan jalan keliling kampung nggak?" Ajak tasya
"Seru juga, mau dong"
"Ayo ikut, aku ajak tour keliling kampung" Tasya
Aku dan Tasya berjalan beriringan menyusuri jalanan desa yang sejuk dan sejauh mata memandang hanya ada perkebunan bunga dan hamparan hijau kebun teh.
"Gimana? Kamu suka?" Tanya tasya.
"Suka, disini udaranya segar banget beda sama di kota. Tiap hari liat mobil, macet, dan gedung bertingkat"
"Syukur deh kalau kamu suka" Tasya
"Aku lebih suka lagi, karena ada kamu di sisiku" Kataku sambil menggandeng tangan tasya.
"Jangan gini dong, kan malu di liatin banyak orang" Tasya
"Emang kenapa?"
"Di sini kan beda sama di kota ka" Tasya
"Oh iyah lupa, maaf yah"
"Ah lihat ka, itu ayah dan ibu" Kata tasya sambil menunjuk ke sebuah rumah kaca yang cukup besar.
"Ayo kak" Kami masuk ke dalam rumah kaca itu yanh isinya adalah bunga bunga budidaya keluarga Tasya tentunya.
"Ibu" Panggil tasya sambil berlarian kecil memghampiri seorang wanita paruh baya tengah sibuk mengatur beberapa orang yang sedang memilah bunga.
"Tasya, ya ampun kenapa nggak kasih kabar dulu sih kalau mau pulang" Kata wanita itu yang aku yakini adalah ibunya tasya.
![](https://img.wattpad.com/cover/347545868-288-k188936.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
About Wendy Story (END)
Fanfictioncerita ini berisi tentang wendy dan couple lainya yang di rangkum jadi satu. tapi tokoh wanita utamanya adalah wendy.