Seungwan - Jaehyun (Tetangga Jutek 1)

93 13 2
                                    

Seungwan
Hai, kenalin aku seungwan. Aku seorang manager sebuah hotel bintang 5 yang letaknya di pusat kota Seoul. Aku sudah cukup lama bekerja di sini. Banyak hal yang telah aku lalui selama bekerja di sini.
Hotel tempatku bekerja biasanya banyak di singgahi para turis manca negara yang berkunjung ke korea khusunya kota seoul. Bukan itu saja, hotel kami juga banyak di gunakan sebagai tempat pesta karena kami memiliki aula besar yang biasanya di sewa okeh beberapa orang untuk mengadakan acara mereka.
Aku tinggal di apartemen yang letaknya cukup dekat dengan hotel tempatku bekerja. Aku baru beberapa bulan tinggal di sana setelah memutuskan untuk membeli salah satu unit di sana. Tempatnya cukup luas, dan setiap lantainya hanya ada 2 unit apartemen saja. Kebetulan aku kebagian di lantai paling atas yaitu lantai 5.
Satu lagi yang harus kalian tau, aku mempunyai tetangga yang sampai sekarang tudak pernah aku jumpai. Wajar sih, tetangga aku ini katanya sih seorang CEO sebuah perusahaan besar, pastinya dia sangat sibuk dengan pekerjaanya. Pernah sekali aku meluhatnya masuk ke dalam apartemenya, tapi aku cuman bisa melihatnya dari belakang saja. Di tambah lagi akhir akhir ini aku juga sibuk di tempat kerjaku. Karena banyak turis yang datang ke negara ini mendekati akhir tahun.
...

Aku berjalan gontai menuju unit miliku. Hari ini begitu sibuk dan banyak sekali pekerjaan di hotel. Aku harus mengajari beberapa staff baru yang masuk hari ini.
Jam menunjukan pukul 10 malam, biasanya aku paling telat sampai jam 9 malam. Aku buru buru membuka pintu apartemenku. Saat sedang memasukan kode di puntu apartemenku, pintu lift terbuka dan keluarlah seorang pria dengan perawakan tinggi. Pria itu membawa tas kerja dan jas di tanganya, kemeja putih yang di pakainya sedikit di longgarkan di bagian lehernya. Aku sempat tertegun beberapa menit melihat pria yang perlahan berjalan ke arahku. Aku sedikit gugup dan kembali tersadar untuk membuka pintu apartemenku.
"Anyonghaseyo" Sapaku sebelum masuk ke dalam. Pria itu hanya menundukan kepalanya pelan dan langsung masuk ke dalam unit miliknya.

"Emang bener kaya es" Gumamku dan memutuskan untuk menutup pintu apartemenku.

Sekalinya ketemu sangat tidak ramah sama sekali. Bukankah tetangga itu harus saling menyapa atau seenganya membalas sapaanku.
...

Jaehyun
Namaku Jaehyun, aku seorang CEO di salah satu perusahaan besar di kota ini. Sebenarnya ini adalah perusahaan milik ayahku, dan aku hanya meneruskanya saja. Awalnya aku menolak karena aku ingin mempunyai pekerjaan sesuai impianku. Aku lebih suka bekerja sebagai dokter pekerjaanku dulu. Ya, aku pernah menjadi dokter dan di paksa untuk meneruskan perusahaan ayahku kalau tidak aku bakalan di jodohkan dengan anak dari teman ayahku. Aku paling benci kalau akhirnya aku hanya terjebak dengan pernikahan tanpa cinta.
Akhirnya aku keluar dari pekerjaanku dan belajar mengelola bisnis ayahku.
Aku tinggal di sebuah partemen, ini juga bagian dari permintaanku, karena aku tidak ingin tinggal bersama ayah dan ibu tiriku. Ya, aku mempunyai seorang ibu tiri, karena ibu kandungku sudah meninggal 5 tahun yang lalu. Itu sebabnya, aku ingin sekali menjadi dokter. Sejak ibu meninggal, aku terbilang tidak dekat dengan ayah dan ibuku, meskipun ibu tiriku sangat baik dan menganggapku seperti anaknya sendiri. Aku juga memiliki seorang adik tiri perempuan bernama Karina. Dia sangat usil dan sering membuntutiku kemanapun. Meskipun begitu, aku tetap menghormati orang tuaku, hanya saja aku lebih tenang hidup sendirian saat ini.
Beberapa bulan ini aku memiliki tetangga baru, seorang wanita yang aku dengar seorang manager di sebuah hotel. Aku juga belum pernah bertemu dengan wanita itu semenjak dia menempati sebelah apartemenku.
...
Aku baru pulang dari kantor pukul 10 malam. Aku langsung menuju lantai di mana unitku berada. Saat keluar dari lift, aku melihat wanita yang tinggal di sebelah unit miliku. Wanita itu sepertinya juga baru pulang dari kerjanya. Kami sempat bertemu pandang, ini pertama kalinya kami bertemu secara langsung. Dia sangat cantik dan manis.

"Anyonghaseyo" Dia menyapaku terlebih dahulu tapi aku malah membalasnya dengan sungkan dan langsung masuk ke dalam.

Dia pasti menganggapku jutek dan dingin seperti orang orang yang pertama kali berjumpa denganku. Mereka menganggap aku pria yang sangat dingin, aku hanya merasa canggung saja bertemu orang baru.

About Wendy Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang