Wendy - Yoongi (Tukang Bunga END)

30 2 0
                                    

Jaka
Kami tengah mempersiapkan acara pernikahan kami sendiri. Karena aku memang pemilik WO dan tasya juga membantuku mendekor ruangan untuk acara pernikahanku. Sedangkan Lulu dan pacarnya Jimi membantu menyiapkan peretelan lain seperti undangan, makanan dll.

Acara pernikahan akan berlangsung di rumah orang tua tasya. Mereka juga ijut sibuk melakukan persiapan ini dan itu.
"Mas minum dulu" Kata tasya menyerahkan sebotol air mineral dingin padaku.

"Makasih sayang" Aku langsung meminumnya sampai setengah botol habis.

"Istirahat ajah dulu mas, nanti kamu sakit lagi" Ucapnya yang memgkhawatirkanku.

"Tanggung yang, dikit lagi selesai. Mending kamu ajah yang istirahat. Besok kan kamu harus bangun pagi pagi untuk di make-up" Ucapku.

"Kasian kamu dong mas" Katanya yang masih ragu untuk meninggalkanku.

"Kan ada Reno sama si Jimi terus juga sayang. Sekalian tuh ajak lulu biar kalian bisa istirahat"

"Hhhmm baiklah mas, aku masuk dulu yah"

Aku melanjutkan mendekor lagi di bantu reno dan jimi juga. Setelah selesai, aku dan jimi langsung beristirahat di rumah kerabat tasya yang letaknya tidak jauh dari rumah tasya.

Hari H pernikahan.

Semalam aku nggak bisa tidur sama sekali, mungkin karena gugup untuk menghadapi hari ini. Aku sudah bersiap menggunakan setelan jas bewarna hitam . Aku sedikit merapikan rambutku yang gondrong agar lebih enak di pandang.
Aku, jimi dan pamanku dan beberapa kerabat lain mulai berjalan menuju rumah orang tua tasya. Kami di sambut hangat oleh kerabat Tasya dan ayah tasya yang siap menjadi wali anaknya.
Tasya belum boleh keluar sampai aku melakukan ijab qobul.
Beberapa orang telah berkumpul untuk menyaksikan proses ijab qobulku. Aku bersiap menjabat tangan ayah tasya dan mulai melakukan ijab qobul.

Setelah selesai pembacaan ijab qobul, tasya keluar di gandeng oleh lulu. Aku tidak bisa berkedib meskipun aku sering melihatnya, tapi hari ini lebih berbeda. Karena sekarang dia adalah istriku.

"Bang ngedip bang" Ucap lulu lirih sambil tersenyum. Tasya duduk di sampingku dan kami mendapat wejangan dari penghulu. Setelah itu, kami menandatangani buku nikah kami dan dokumen lain yang di bawa pak penghulu.

"Kamu cantik banget sayang" Bisiku.

"Aku tau mas"

Kami melakukan resepsi pernikahan sampai sore. Sebenarnya sih sebagian besar tamu yang datang adalah tamunya orang tuanya tasya. Kami berdiri dari pagi sampai sore rasanya kaki pengin copot dari sendinya.
...

Warning 21+++
Malam pertama mas jaka sama tasya, authir pengin pingsan nulisnya. Yang belum cukup umur tolong di Skip ajah yah ade ade.

Jaka dan Tasya pergi ke hotel yang sudah di pesan oleh orang tua tasya. Katanya sih biar mereka nyaman, kalau di rumah masih banyak tamu yang berdatangan. Jaka menggeret koper yang berisi bajunya dan baju tasya, mereka menuju kamar yang letaknya di lantai paling atas.
Setelah mereka sampai, tasya langsung berbaring di atas kasur empuk itu dan di ikuti oleh suaminya.

"Cape banget aku mas, kaki aku seperti mati rasa pakai heel seharian" Keluh tasya.

"Gila, tamu orang tua kamu banyak banget, aku sampai pegel nyalaminya" Keluh jaka juga.

"Ya gimana lagi dong mas, auah kan emang kerja di balai desa ya otomatis tamunya banyak, ibu juga punya banyak pelanggan juga. Maaf yah mas" Ucap tasya.

"Kamu nggak mandi dulu sayang?" Tanya jaka.

"Mandi dong, badanku lengket semua nih" Ucap tasya sambil bangkit dari tidurnya.

"Bareng yuk"

"Eng-nggak ah, aku malu" Ucap tasya yang wajahnya bersemu merah.

"Ngapain malu? Kita kan udah sah di mata hukum dan agama" Jaka.

"Tetep ajah mas, a-aku masih malu" Tasya.

...

Jaka
Tasya masih berada di kamar mandi, aku memutuskan untuk membuka handphone sambil menunggu dia keluar.

Cekleeekk

Pintu kamar mandi terbuka, spontan saja aku langsung menengokan kepalaku ke arah samping.

"Udah selesai sa_yang" Kata kataku tercekat melihat penampilanya sekarang. Dia memakai baju tidur sexy atau istilahnya lingerine, warna merah lagi. Kontras banget sama warna kulitnya yang putih. Rambutnya juga di gerai, pokoknya cantik banget.

"Jelek yah??" Tanya tasya, tapi aku tidak menjawab pertanyaanya. Aku perlahan mendekatinya yang masih berdiri malu malu di depanku. Aku melihatnya dari atas sampai bawah. Aku kehabisan kata kata banget dong.

"Aku dapet ini dari luli, katanya di suruh pakai pas malam pertama sama kamu mas. Tapi aku nggak yakin sama penampilan aku. Aku ganti ajah yah" Katanya yang mau beranjak ke kamar mandi lagi. Tapi aku menahanya dengan memeluknya dari belakang.

"Kamu cantik kok, kenapa mau ganti? Aku suka penampilan kamu sayang" Bisiku di telinganya, membuat wajahnya berseri. Aku membalikan badanya sehingga kami saling berhadapan. Cukup lama kami saling diam, hingga akhirnya bibir kami saling menyatu. Aku menciumnya secara perlahan menikmati setiap momen malam pertama kita. Kedua tanganya mengalung di leherku, sedangkan sebelah tanganku menekan tengkuknya.

Ini merupakan ciuman pertama kami. Waktu masih pacaran, aku cuman berani cium pipi dan keningnya saja nggak lebih. Sekarang aku bebas menciumnya di manapun aku mau.

Bibir kami saling melumat dan lidah kami ikut andil di dalam ciuman panas ini. Aku membuka kemeja yang aku pakai dan membuangnya entah ke mana.  Aku menggendong tubuhnya dan membawanya ke atas tempat tidur. Aku menindih tubuhnya dan terus mencumbuinya.

"Aaahhhh~aaahhh mas hhhmn" Desah tasya saat bibirku mulai turun ke atas gundukan empuk miliknya. Aku semakin gencar menyentuh tubuhnya lagi dan lagi.

Skip yah malam pertamanya. Author gemeteran nih ngetiknya. Hehehe.

...

Kehidupan rumah tanggaku dan tasya semakin lengket saja. Apalagi tasya lagi hamil dan pengin selalu di manja olehku. Aku sih nggak keberatan sama sekali. Aku bahagia banget menemukan keluarga baru untuku yaitu keluarga tasya. Mereka sangat baik padaku terutama orang tua tasya. Mereka menganggapku dan lulu sebagai anak mereka sendiri. Saat kami ada waktu luang, kami menyempatkan untuk pulang mengunjungi mereka di desa. Itulah sedikit kisah hidupku bersama wanita yang sangat aku cintai yaitu tasya.

SELESAI

Author :
Terima kasih udah baca ceritaku ini. Hasil dari kegabutanku. Semoga kalian suka, aku bakalan bikin cerita yang lain lagi. Melanjutkan di sini atau munhkin cerita lain yang belum sempat selesai. Nantikan terus yah para pembaca yang terhormat dan budiman.
Terima kasih.
🐱💙🐿

About Wendy Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang