"Ta, gak jadi tidur?" Jeanine menghampiri Tamara yang sedang duduk dipojok kelasnya.
"Gak bisa tidur." Iya, Tamara tak bisa tidur. Hatinya panas memikirkan Jeanine dan Novia yang terlampau dekat. Walaupun ia tahu bahwa Novia adalah teman satu club Jeanine.
"Dengerin lagu apa?" Jeanine ikut mendudukkan dirinya disamping Tamara yang sedang mendengarkan musik-dengan airpods putih yang senantiasa Tamara bawa.
Tak mendapat respon apapun dari Tamara, Jeanine mengambil airpods sebelah kanan dari telinga Tamara lalu ia pindahkan ke telinga kanan miliknya.
Lagu Just Being Friendly dari Tilly Birds mengalun nyaring.
เธอชอบมาทำให้ฉัน เอ๊ะ ยังไง
You make me feel like... wait, what?ที่เล่นแบบนี้นั้นมันแปลว่าไง
Getting too close the way friends should notฉันยังสับสนและสงสัย
I'm confused by how you actเป็นเพื่อนกัน ต้องเล่นแบบไหน
You're the code I can't crackTamara memandang Jeanine lama. Mencoba menyalurkan perasaannya melalui tatapan dalam yang coba ia berikan.
"Lo lagi kejebak friendzone ya, Ta?"
Demi Tuhan, Tamara sangat frustasi. Ia ingin mengobrak-abrik semua barang yang ada disini. Pertanyaan bodoh macam apa yang Jeanine katakan???
"Sama siapa, Ta? Lo gak mau cerita-cerita lagi ya ke gue." Jeanine menyenggol Tamara yang masih menatapnya.
"Anjir lo jangan natap gue begitu lah. Lo natap gue seolah gue pelaku dari friendzone lo itu." Jeanine kembali menyenggol Tamara sambil tertawa kecil.
"Mana ada friendzone. Ngarang lo." Tamara membalas senggolan Jeanine lalu menggeleng pelan dengan senyum yang ia paksakan.
"Cerita dong. Tumben lo kena friendzone, biasanya ngegas." Jeanine tetap menagih cerita dari Tamara.
Tentu tak akan Tamara ceritakan. Bagaimana bisa ia bercerita tentang orang tersebut kepada orang yang ia maksud?
"Dibilang gak ada yang friendzone. Ngeyel banget lo, Ninnnn." Tamara menjawab dengan menekankan intonasi pada penyebutan nama Jeanine.
"Gak percaya, tapi ok. Gue gak mau maksa kalau lo gak mau." Jeanine menyenderkan kepalanya pada Tamara yang sudah kembali fokus dengan lagu yang melantun melalui airpods.
Lagu Just Friend? dari Nanon Korapat yang mulai masuk pertengahan lagu mengalun.
ที่เธอทำลงไป มันต้องแปลว่าไง
I can't make sense of what you've done
เป็นคำถามที่มันยังค้างในใจ
In my mind there's one question
แค่เพื่อนหรือมากกว่านั้น
Are we just friends or more?"Tuh kan, Ta! Lagu friendzone lagi!"
"Cuma lagu, gue gak ngalamin friendzone beneran." Tamara menyanggah.
"Halah hahaha. Hoax banget. Minimal kasih gue inisialnya."
"Gak mau. Nanti lo langsung tau." Tamara menolak.
"Gak lah, kenalan gue juga gak sebanyak itu, Ta. Ayo dong, inisial aja." Jeanine menggoyangkan tubuh Tamara pelan untuk memohon.
"Gue kasih tau insialnya, tapi lo gak usah nebak atau nyari tau ya."
"Kok gitu, Ta??" Ucap Jeanine tak terima.
"Pilih aja. Mau gue kasih tau atau enggak sama sekali."
"Yaudah iya. Gak gue cari tau."
"Inisialnya A. Udah."
"Anjir inisial A, banyak lagi."
"Udah, dibilang gak usah nebak."
"Cewek atau Cowok, Ta? Hahaha." Canda Jeanine.
"Bercanda, Ta. Cowok mana yang bikin lo kejebak friendzone gini sih? Biar gue teror." Sambung Jeanine dengan menggebu-gebu.
Tamara tersenyum tipis, dan menjawab 'Dia cewek, Nin.' dalam hati.
'Seharusnya inisialnya J, tapi kayaknya lo bakal langsung tau deh, Nin. Eh gak tau juga deng, kan lo taunya gue cuma suka cowok. Tapi lo emang satu-satunya cewek yang bikin gue tertarik sih, Nin. Haha, maaf ya, friend.' lanjut Tamara-masih dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend (?)
Teen FictionApakah menyukai teman sendiri adalah hal yang salah? Tentu tidak. Namun, bagaimana jika teman itu memiliki jenis gender yang sama dengan kita? Bagaimana Tamara akan bersikap jika hal itu benar-benar terjadi padanya? Akankah berakhir indah seperti...